Menerima feedback dari atasan, rekan kerja, atau klien memang gak selalu menyenangkan. Tapi, kalau dimanfaatkan dengan tepat, feedback justru bisa menjadi bahan bakar penting untuk mendorong perkembangan karier ke arah yang lebih positif. Banyak orang merasa tersinggung atau malu saat menerima kritik, padahal sebenarnya kritik bisa memberikan gambaran objektif tentang hal-hal yang perlu ditingkatkan. Daripada merasa terbebani, feedback justru bisa membuka peluang baru buat tumbuh secara profesional.
Feedback yang konstruktif membantu memahami perspektif orang lain terhadap kinerja dan sikap kerja. Dari situ, seseorang bisa melihat kekuatan sekaligus kelemahan yang sebelumnya gak disadari. Dengan membiasakan diri menerima dan merespons feedback secara terbuka, kepercayaan diri pun ikut berkembang. Artikel ini akan membahas lima cara konkret memanfaatkan feedback agar karier terus bergerak maju.