Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gak Harus Terlihat Sombong, Ini 6 Trik Seni Menjual Diri di Kantor

Pexels/Jopwell

Seni menjual diri memang tidak dimiliki oleh semua orang. Namun, bukan berarti hal ini tidak dapat dipelajari, lho! Dengan sedikit usaha, maka dirimu pun dapat melakukannya dengan baik.

Ketika mendengarkan istilah menjual diri, pada umumnya orang-orang akan mengernyitkan kening karena berpikir bahwa hal tersebut adalah trik murahan. Pandangan itu adalah hal yang salah, sebab seni menjual diri sangatlah penting untuk dimiliki setiap orang, jika ingin memiliki karier yang bagus.

Berikut akan ada ulasan mengenai 6 trik seni menjual diri di kantor. Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Mengasah kemampuan berkomunikasi

Pexels/fauxels

Trik pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengasah kemampuan berkomunikasi. Perlu kamu ketahui bahwa kamu tidak bisa memiliki seni menjual diri di kantor, jika dirimu tidak memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik dengan orang lain.

Oleh karena itu, mulailah ikut dalam perbincangan orang-orang di sekitarmu, jangan hanya sibuk di depan komputer sepanjang hari.

2. Memberikan pujian pada orang lain

Pexels/fauxels

Melontarkan pujian atau memberikan penghargaan kepada orang lain yang telah memberikan kontribusi dalam proyek bersama, adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan agar dapat memiliki seni menjual diri di kantor.

Kamu bisa mengungkapkannya dalam rapat sehingga orang lain, termasuk atasan, dapat menghargainya juga. Dengan begitu, kamu menunjukkan bahwa dirimu adalah team player yang tidak egois berbagi kesuksesan dengan orang lain.

3. Sering mengungkapkan ide

Pexels/Christina Morillo

Cobalah untuk sering-sering mengajukan ide mengenai apa pun yang layak dijalankan demi kemajuan perusahaanmu. Ini merupakan sebuah teknik yang paling sederhana dalam menjual diri di kantor. Pasalnya, tak hanya akan dilihat, namun mungkin saja dirimu akan dipertimbangkan untuk memimpin tim kamu sendiri.

4. Menekankan kelebihan yang dimiliki

Ilustrasi melakukan presentasi. (Pexels.com/Elevate Digital)

Ada baiknya, sebelum menjual diri pastikan bahwa kamu juga sudah tahu apa saja kelebihan yang ada pada dirimu. Seperti mempunyai kemampuan berbicara di depan umum, membuat laporan yang detail, selalu tepat deadline, atau memiliki people skill yang bagus.

Sebab, seni menjual diri bukan berarti berkoar-koar menunjukkan apa saja pencapaian yang telah kamu raih, namun dengan menunjukkan kemampuanmu sebaik-baiknya.

5. Rajin memberi update atau follow up

Pexels/bongkarn thanyakij

Hal ini mungkin saja terlihat sepele atau kamu merasa sudah seharusnya untuk dilakukan. Tetapi, atasan punya banyak hal yang harus diperhatikan, mungkin saja mereka kewalahan dan tidak sempat untuk mengecek kemajuan proyek yang kita tangani.

Oleh karena itu, sebelum diminta, laporkanlah kemajuan yang dicapai terlebih dahulu. Bila hal ini sudah menjadi sebuah kebiasaan, ia pun akan mencatatnya dalam evaluasi akhir tahun.

6. Bersikap terbuka terhadap kritik dan masukan

Ilustrasi berdebat. (Pexels.com/Christina Morillo)

Untuk hal ini mungkin saja kamu harus menyingkirkan ego atau emosi negatif terlebih dahulu. Memang sepertinya mudah, namun hal ini sangatlah sulit untuk dilakukan. Ketika mendengarkan orang lain menyampaikan berbagai kritikan atau masukan memang terkadang bikin kuping menjadi panas.

Ingat! Bahwa cara kamu menangani hal ini juga menunjukkan kematanganmu, lho! Cobalah untuk ucapkan terima kasih kepada pemberi kritikan dan masukan tersebut, karena hal ini justru menunjukkan perhatian dan dukungan mereka. Namun, ingat untuk selalu melakukan penyaringan dari semua masukan yang kamu dengar, sehingga tidak semuanya perlu dipikirkan secara serius.

Nah, itu tadi ulasan mengenai 6 trik seni menjual diri di kantor. Mudah bukan untuk melakukannya? Selamat mencoba, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us