6 Suka Duka Terpendam Jadi Penulis Lepas di Media Online

Setiap penulis pasti pernah mengalaminya kan?

Ada berbagai alasan mengapa seseorang bisa tertarik menjadi seorang penulis artikel di berbagai platform media daring. Dari mengejar passion menulis, menuangkan ide dan gagasan, menuntaskan hobi, bahkan ada yang bertujuan untuk mendapatkan penghasilan. Meski banyak yang beralasan menulis untuk mengejar passion, pada akhirnya mereka akan merasa senang dan bersemangat juga saat buku tabungan bertambah bulan demi bulan. Gak salah juga kan mencari penghasilan dengan menulis meski ada kepuasan lain saat artikel yang kamu tulis bermanfaat bagi banyak orang.

Saat menulis artikel, berikut ini ada beberapa suka duka yang mewarnai saat kamu tergabung menjadi salah satu kontributor lepas media daring. Yakin, kamu pasti pernah mengalami beberapa hal di bawah ini;

1. Kalah cepat submit artikel dengan penulis lain tentang tema yang sama

6 Suka Duka Terpendam Jadi Penulis Lepas di Media OnlinePixabay.com/rawpixel

Saat ada satu tema menarik yang sedang viral, ada banyak penulis yang biasanya menyerbu tema tersebut dengan menulis menurut versinya masing-masing. Karena banyak yang menulis dengan tema serupa, maka diperlukan kecepatan tingkat tinggi agar artikel yang kamu submit bisa lekas dikurasi editor.

Kalah cepat satu detik saja dari penulis lain, maka artikel kamu sudah bisa dipastikan akan langsung mendapat penolakan secara halus dari editor.

2. Ada kejutan dan misteri yang tak terungkap

6 Suka Duka Terpendam Jadi Penulis Lepas di Media OnlinePixabay.com/Comfreak

Ada saat-saat kamu merasa kesal saat banyak artikel yang kamu submit seolah tak direspon editor dan ter-pending selama berhari-hari. Namun, ada saat juga kamu akan merasa terkejut sekaligus bangga saat ada notif artikel kamu di-publish sekaligus banyak dalam satu hari. Coba cek profil satu persatu para penulis artikel di media yang kamu ikuti dan kamu akan merasa takjub saat ada beberapa penulis yang karya tulisnya di-publish sebanyak 7-10 artikel dalam satu hari.

3. Bisa stres karena tak ada ide, bisa juga stres karena kebanyakan ide

6 Suka Duka Terpendam Jadi Penulis Lepas di Media OnlinePixabay.com/lukasbieri

Stres karena memikirkan tema-tema yang akan dijadikan artikel memang biasanya menjangkiti hampir sebagian besar para penulis artikel media daring. Mereka bisa stres karena sama sekali tak ada ide, bisa juga stres karena kebanyakan ide. Saat ada banyak ide, kamu bisa menyiasatinya dengan menuliskan dulu judul dan poin-poin utama untuk kemudian dibuat menjadi artikel utuh dan disubmit di kemudian hari.

dm-player

Baca Juga: 11 Tipe Penulis Ketika Tulisannya Ditolak Editor, Kamu Termasuk?

4. Gairah menulis akan mencuat saat melihat artikel kece karya penulis lain

6 Suka Duka Terpendam Jadi Penulis Lepas di Media OnlinePixabay.com/kaboompics

Kebanyakan penulis artikel media daring biasanya akan merasa karya orang lain lebih bagus dari tulisannya sendiri. Hal ini ternyata bisa mencuatkan semangat agar kamu bisa lebih giat menulis dengan lebih baik lagi. Ada kalimat pendek yang biasanya terngiang-ngiang dalam pikiran dan menjadi penyemangat bagi diri sendiri: “kalau dia bisa, mengapa saya tidak bisa?”

5. Semua ‘kerja keras’ saat menulis terbayar lunas saat artikel dibaca dan menginspirasi banyak orang

6 Suka Duka Terpendam Jadi Penulis Lepas di Media OnlinePixabay.com/StartupStockPhotos

Bagi sebagian besar penulis artikel, menulis artikel yang menarik itu ternyata sangat melelahkan. Di awal, kamu harus mencari ide, menuangkannya dalam tulisan, mengedit, lalu menambahkan gambar dan lain sebagainya.

Namun, semua ‘kelelahan’ dan ‘kerja keras’ kamu akan terbayar lunas saat banyak pembaca yang terinspirasi karena tulisanmu. Ingat, kebaikan bisa dilakukan dengan cara apapun, termasuk dengan cara menulis artikel.

6. Saat artikel di-publish, kamu merasa seperti terbang ke angkasa

6 Suka Duka Terpendam Jadi Penulis Lepas di Media OnlinePixabay.com/nastya_gepp

Nah, ini nih hal yang paling membahagiakan para penulis media online ketika rajin mengirimkan karya tulisnya. Saat ada pemberitahuan bahwa artikel kamu di-publish, maka saat itu kamu akan merasa seperti terbang ke angkasa. Atau, bisa juga sama rasanya saat kamu mengutarakan cinta kepada orang yang kamu sukai dan dia membalas dengan menerima cintamu. Ciye, yang artikelnya di-publish pasti pada senyum-senyum sendiri!

Meski banyak suka duka yang kamu rasakan saat menjadi penulis artikel media online, jangan menyurutkan semangat kamu untuk tetap menulis ya? Ingat selalu, menulis adalah salah satu cara membuktikan pada dunia bahwa kamu ‘ada’ dan berguna.

Baca Juga: 10 Tipe Penulis Artikel Media Online, dari Hobi Hingga Kejar Bonus!

Iip Afifullah Photo Verified Writer Iip Afifullah

Someone

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya