Di mana pun kalian berada, siapa pun yang sudah tidak kuat dengan pahit asam hidup pasti butuh motivasi. Selain teman, untuk mengatasi penyakit mental, dibutuhkan juga ruang sepi untuk merenungi.
Salah satu teman yang bisa membantu bangkit dari penyakit mental adalah dengan membaca. Berikut lima rekomendasi novel mental health yang bisa membantu!
"The world is full of strange wonders, darling. Maybe you're just lucky enough to see them."
- How It Feels to Float oleh Helena Fox.
Novel How It Feels to Float karya Helena Fox ini pertama kali rilis pada 2019. Dengan tebal 384 halaman, novel ini berhasil mengangkat tema mental illness dengan begitu apik.
Novel ini berkisah tentang Biz yang masih duduk di bangku SMA. Dirinya dihadapkan pada masalah pertemanan dan kehilangan. Biz berjuang menata kembali hidupnya setelah ditinggal sang ayah. Hingga suatu titik Biz berharap bisa mengapung di pantai, menghilang ke langit, pergi dari bumi.
"What if finding her means losing himself?"
- A World Without You oleh Beth Revis.
Selanjutnya, ada novel karya penulis fiksi-ilmiah, Beth Revis, berjudul A World Without You. Novel yang dirilis sejak 2016 ini memiliki tebal 384 halaman. Beth terkenal karena novel triloginya, Across the Universe, A Million Suns, dan Shades of Earth.
Novel ini menceritakan tentang remaja 17 tahun bernama Bo. Dia mengalami delusi bahwa dia dapat melakukan perjalanan melalui waktu. Lalu, Bo bertemu pujaan hatinya, Sofia yang mengalami depresi dan memilih bunuh diri. Bo merasa bahwa Sofia masih hidup dan hanya terjebak di waktu yang berbeda darinya. Bo pun menjelajahi waktu untuk bersama Sofia.
"That's what friends do: they notice things. They're there for each other. They see what parents don't."
- Hold Still oleh Nina LaCour.
Novel Hold Still ini berkisah tentang dua sahabat perempuan bernama Caitlin dan Ingrid. Kemudian, Caitlin merasa kehilangan dan memilih berjuang untuk menemukan harapan baru setelah sahabatnya, Ingrid bunuh diri.
Novel ini adalah perjuangan Caitlin untuk meneruskan hidup dalam rasa kehilangan. Dikemas apik oleh Nina LaCour, novel ini telah rilis sejak 2009 silam dengan tebal 256 halaman saja.
"Sometimes people think they know you. They know a few facts about you, and they piece you together in a way that makes sense to them. And if you don't know yourself very well, you might even believe that they are right. But the truth is, that isn't you. That isn't you at all."
- This Song Will Save Your Life oleh Leila Sales.
Selanjutnya ada novel karya Leila Sales, This Song Will Save Your Life. Dirilis pada 2013, novel ini hanya tebal 288 halaman saja, lho. Leila Sales sendiri telah sukses dengan novel-novelnya, Mostly Good Girls dan Past Perfect.
Novel ini bercerita tentang tokoh bernama Elise Dembowski. Sejak bersekolah, dirinya tidak punya teman dan dicemooh. Hal itu yang membuat Elise hampir mengakhiri hidup. Namun, titik balik hidupnya dimulai saat Elise bekerja sebagai DJ. Dari situlah dia menyadari kekuatan musik yang sejati. Ternyata, musik bahkan bisa menyatukan orang.
"They may be complete strangers, with different lives and different problems, but there in that examination room they are measuring sadness the same way. They are measuring it in loss."
- I Have Lost My Way oleh Gayle Forman
Terakhir ada novel karya Gayle Forman, I Have Lost My Way. Novel ini dirilis sejak 2018 dengan tebal 272 halaman. Gayle Forman adalah penulis novel best seller, If I Stay dan Where She Went.
Novel ini mengisahkan tentang tiga orang yang dipertemukan oleh suatu tragedi. Mereka bertiga bernama Freya, Nathaniel, dan Harun yang akhirnya memilih untuk menjalin persahabatan. Ketiganya memiliki masalah masing-masing yang membuat mereka saling membutuhkan satu sama lain.
Dari kelima novel di atas, terdapat banyak inspirasi untuk menyelesaikan masalah psikis yang dialami seseorang. Tidak perlu merasa tersisih karena penyakit mental, karena itu pasti terjadi pada semua orang yang jiwanya sedang porak-poranda. Selamat membaca!