Yakin Mau Mengejar Passion? Baca 5 Hal Ini dan Coba Pikirkan

2. Passion bisa berubah sewaktu waktu

Shutterstock/madro

Saat kamu ingin menjalani sesuatu berdasarkan passion-mu, kamu harus berani menentang rasa malas tersebut. Pernah punya teman yang merasa punya passion di bidang kuliner namun nggak lama berubah ke olahraga? Jadi guys, passion bisa berubah sewaktu-waktu sesuai apa yang kita perlukan lho.

Misalnya, saat kamu suka menonton mukbang dan merasa passion-mu ada di bidang kuliner. Kamu terus menekuninya hingga akhirnya berat badanmu naik drastis. Saat di posisi ini, kamu malah merasa harus berdiet dengan mengikuti thai boxing. Di titik ini, passion-mu akan berubah seiring dengan berjalannya waktu lho.

3. Passion bukan satu-satunya yang terbaik

Shutterstock/reviewofficial

Saat melihat beberapa orang yang sukses menjalani hidupnya dengan bahagia berkat passion, kamu nggak usah kecut guys. Perlu diingat, setiap orang memiliki peta kehidupan masing-masing. Saat kamu merasa nggak punya passion, jangan dulu merasa nggak berguna, mungkin apa yang kamu jalani sekarang adalah hal terbaik.

Sebagai contoh, saat ada teman yang bahagia sebagai musisi karena itulah passionnya, mungkin hanya itu yang dia bisa. Bisa saja, dia juga iri kepadamu yang bisa disibukkan oleh pekerjaan sehingga nggak bisa mengejar passion. Coba lihat dirimu dan mulai syukuri apapun yang kamu miliki ya!

4. Passion membawamu ke kondisi yang gak terduga

Shutterstock/Look Studio

Passion juga sering memberi kejutan-kejutan yang nggak pernah kamu pikirkan sebelumnya. Saat jenuh bekerja, kamu merasa harus melakukan sesuatu untuk menyegarkan kembali pikiranmu. Karena terlalu mengejar passion tersebut, kamu sampai lupa soal persiapan-persiapan sebelumnya. Nah, serba mendadak seperti inilah yang akan membawamu kepada hal-hal yang tak terduga.

Misalnya, saat asyik traveling tanpa sadar kulitmu terasa kering. Atau kamu yang punya passion di bidang fotografi outdoor, tanpa sadar kulitmu terasa kering akibat udara luar. Untuk itu saat fokus dalam mengerjakan passion, jangan pernah lupa membawa Vaseline Repairing Jelly yang melindungi dan mengunci kelembapan untuk membantu memperbaiki kulit kering.

Vaseline Repairing Jelly ini juga mengerti berbagai kebutuhanmu. Misalnya, kamu yang suka main alat musik dan mengalami kapalan di jari-jarimu, Vaseline Repairing Jelly dapat memperbaiki dan melembapkan kulitmu lho. 

Bahan dasar Vaseline Repairing Jelly ini 100% dari petroleum jelly murni lho yang melalui tiga tahap pemurnian. Kamu nggak usah takut mendapatkan efek samping, karena kemurniannya  terjamin. Teksturnya yang lembut di kulit, tidak menyebabkan reaksi alergi dan non-comedogenic (tidak akan menyumbat pori-pori).

Nah, Vaseline Repairing Jelly ini mengurangi tampaknya garis halus dan kering, membantu menyembuhkan luka gores kecil, kulit mengelupas, dan luka bakar serta mencegah kulit kasar akibat angin dan pecah-pecah.

Cocok banget kan buat kamu yang suka traveling? Kamu bisa rutin oleskan Vaseline Repairing Jelly ini di bagian-bagian yang kering atau lecet akibat perjalanan jauh.

5. Passion terkadang bikin kamu nggak realistis

Shutterstock/Golubovy Stock

Kenapa bisa dibilang begitu? IDN Times ambil contoh, misalnya kamu baru menemukan passionmu adalah fotografi. Kamu mulai belajar fotografi from zero to hero. Saat kamu sudah merasa ahli, kamu mulai meninggalkan pekerjaanmu demi mengejar passion. Tapi, apakah yang memiliki passion hanya kamu? Jelas nggak. Kamu harus realistis bahwa kamu memiliki banyak saingan. Jadi, sebelum benar-benar mengejar passion-mu, cobalah untuk realistis ya.

Itulah lima alasan bahwa mengikuti passion nggak selamanya baik bahkan cenderung menjebak. Fakta yang ada di lapangan memang nggak seindah dengan apa yang kamu bayangkan. Jadi, jangan buru-buru ambil keputusan untuk mengejar passion ya.