Jangan Lakukan 5 ‘Bad Habbit’ Ini Ketika Sedang Mengikuti Rapat

Meski banyak pegawai menganggap rapat adalah sebuah kegiatan yang membosankan, bukan berarti keberadaannya diabaikan begitu saja. Rapat sejatinya adalah kegiatan bermanfaat yang sangat berguna bagi kemajuan tim.
Dalam rapat, akan dibicarakan berbagai hal untuk memajukan perusahaan seperti rencana kerja, target yang ingin dicapai, maupun perbaikan-perbaikan di masa depan. Rapat juga bisa menjadi sarana efektif bagi seluruh pegawai untuk mengutarkan pendapat atas segala kebijakan yang dilakukan perusahan.
Ada sebagian pegawai yang lebih memilih pekerjaan yang tidak mereka suka daripada mengikuti sebuah rapat. Salah satu alasan seorang pegawai malas mengikuti rapat adalah adanya segelintir orang yang memiliki ‘bad habbit’ ketika sedang rapat.
Kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut tentu saja bisa membuat waktu rapat menjadi lebih lama bahkan tidak efektif. Lalu, apa saja sih hal-hal buruk yang menjadi kebiasaan pegawai yang membuat sebuah rapat terasa membosankan? Yuk, langsung simak dalam ulasan di bawah ini.
1. Sering melakukan korupsi waktu

Terlambat adalah salah satu bentuk korupsi waktu yang paling banyak dilakukan seorang pegawai ketika mengadakan pertemuan. Ada sebagiannya lagi yang mengangap terlambat adalah hal lumrah yang bisa terjadi kepada siapa pun.
Tak heran, budaya terlambat di negeri ini sudah mendarah daging sehingga banyak dari mereka yang mengatakan bahwa terlambat adalah satu hal yang bisa dimaafkan. Padahal, dengan adanya salah satu (atau lebih) pegawai yang datang terlambat datang, akan membuat suasana rapat menjadi tidak efektif.
Waktu yang disediakan pun akan terbuang sia-sia demi hanya menunggu kedatangan seseorang yang (sebenarnya) tidak begitu penting.
2. Pikiran berkelana ke tempat yang berbeda

Secara fisik, pegawai ini memang sedang berada di ruang rapat mengikuti pemaparan materi. Namun, pikirannya sama sekali tidak menapak dan lebih banyak berada di luar ruangan.
Ketika rapat berlangsung, pikirannya malah berkelana memikirkan hal-hal lain di luar pekerjaannya. Kebiasaan buruk ini sudah sering menjangkiti beberapa pegawai yang tengah mengikuti rapat.
Entah memang karena sedang memiliki masalah pribadi yang tak kunjung menemui solusi, atau memang benar-benar merasa bosan dengan suasana rapat yang monoton. Jadi, hilangkan bad habbit ini jika ingin meningkatkan profesionalitas kamu di tempat kerja.
3. Kurang mempersiapkan materi

Sudah pasti, orang-orang yang mengikuti rapat adalah pegawai terpilih dan memiliki kedudukan dan posisi penting dalam sebuah tim kerja. Karena hal tersebut itulah, seharusnya para pegawai yang ‘terpilih’ mengikuti rapat sudah siap dengan segala hal yang berkaitan dengan rapat, termasuk persiapan materi yang cukup.
Pegawai yang tidak mempersiapkan materi tentu saja akan membuat suasana rapat menjadi ‘kosong’. Ada waktu terbuang percuma ketika pimpinan rapat harus mengulang briefing kepada pegawai yang tidak siap.
Maka jangan heran, kebiasaan buruk seperti ini tentu saja akan merugikan diri sendiri karena kamu sudah dianggap sebagai pegawai yang tidak sigap oleh perusahaan.
4. Bolak-balik mengecek email masuk

Sekilas, mengecek email masuk ketika sedang mengadakan rapat adalah hal lumrah yang tidak akan mengganggu jalanya pertemuan. Namun jangan salah, mengecek email ketika sedang mendengarkan materi meeting merupakan perbuatan ‘kasar’ yang sangat merugikan diri sendiri dan perusahaan.
Ketika mengecek email, biasanya perhatian pegawai yang bersangkutan akan teralihkan dari suasana rapat itu sendiri. Bukannya fokus dengan materi rapat yang dipaparkan, mereka malah sibuk cek ricek email dari fihak luar yang belum tentu penting.
5. Pasif dan sama sekali tidak memberikan pendapat serta masukan

Kamu ada, tapi kamu sebenarnya ‘tidak ada’. Ada atau tidak adanya kamu sama sekali tidak berpengaruh apa pun pada jalannya rapat.
Kamu hanya duduk dan diam ketika rapat berlangsung. Dan ketika sesi tanya jawab serta pengajuan pendapat berlangsung, kamu tidak peduli dan lebih banyak melakukan aksi ‘diam’.
Bukan hanya itu, ketika dimintai pendapat dan masukan yang berarti bagi perusahaan, kamu pun hanya menjawab sekadarnya saja dan lebih banyak mengalihkan pembicaraan kepada rekan kerja yang lain. Jangan salahkan perusahaan jika nantinya kamu dianggap tidak berbobot karena memiliki kebiasaan buruk tersebut.
Segera hilangkan ‘bad habbit’ yang sering kamu lakukan saat rapat demi kebaikanmu sendiri. Jangan sampai kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut menjadi penghambat kesuksesan kamu di masa depan.