Jangan Ragu, 5 Alasan Mengapa Fokus ke Karier Adalah Langkah Terbaik

27 Feb 2020, 14:55 WIB

pexels.com/designecologist

Tak ada orang yang tidak ingin meraih kesuksesan dalam hidupnya. Namun hal tersebut sangatlah susah untuk terealisasi karena banyak hambatan yang harus dilewati. Salah satu hambatan yang dimaksud adalah mengenai cinta. Ketika seseorang telah mengenal cinta, kebanyakan dari mereka akan menjadi bucin.

Hal tersebut akan membuat fokus menjadi terbagi. Kamu pasti akan lebih fokus memperjuangkan dia yang belum tentu jodohmu, dan meninggalkan impian mengenai karier. Hal tersebut harus disingkirkan terlebih dahulu demi masa depan yang cemerlang. Jika kamu tak percaya, simak pembahasan berikut ini.

1. Kamu harus bisa bertanggung jawab terhadap diri sendiri terlebih dahulu

pexels.com/leah kelley

Sebelumnya telah disebutkan bahwa cinta merupakan salah satu racun yang dapat membuat seseorang lupa akan dirinya sendiri. Namun ingatlah bahwa cinta bukanlah satu-satunya hal yang dapat membuatmu menjadi bahagia.

Terkadang cinta itu bisa menyakitkan jika hanya bertepuk sebelah tangan. Alangkah baiknya kamu berjuang untuk diri sendiri terlebih dahulu sebelum melakukannya kepada orang lain. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri saja masih belum bisa, lantas bagaimana kamu dapat membahagiakan sang pujaan hati?

2. Ingatlah bahwa kebahagiaan itu memerlukan materi

pexels.com/andrea piacquadio

Bahagia tanpa disertai andil dari banyaknya materi adalah omong kosong. Pernahkah kamu mendengar perkataan bahwa cinta itu memerlukan uang? Meskipun terdengar menyakitkan, hal tersebut sangat bisa dibenarkan dalam realitanya.

Pada saat kamu memiliki keinginan untuk menikah, uang adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk dimiliki selain cinta. Jika tidak ada uang kamu tak akan merealisasikan mimpi tersebut karena dari pihak calon mertua juga akan menolakmu.

3. Cinta itu bisa menghambat terealisasinya mimpi-mimpi

pexels.com/victoria borodinova

Banyak orang yang sedang terjebak dalam kebucinan pasti menyangkal pendapat ini. Cinta itu terkadang bisa menghambat terealisasinya mimpi-mimpi karena sifatnya yang cukup fleksibel. Terkadang kamu bisa bahagia menjadi orang yang paling bahagia di dunia karena cinta, bahkan juga sebaliknya.

Intinya adalah jangan terlalu berlebihan menanggapi perihal cinta jika ingin tak ada sakit hati yang begitu mendalam ketika gagal. Untuk menghindari hal buruk itu lebih baik kamu mulai fokus ke karier mulai dari sekarang saja.

4. Tak ada dampak negatif yang akan kamu dapatkan

pexels/martine savard

Jika kamu memutuskan untuk berfokus ke karier, percayalah bahwa tak ada dampak negatif yang akan didapatkan. Hal itu terjadi karena manfaat yang sangat banyak membuat keburukan menjadi tertutupi. Contohnya adalah kamu akan tercukupi secara pengalaman dan materi.

Seiring berjalannya waktu, kamu pasti akan memiliki materi yang begitu banyak jika fokus ke karier terlebih dahulu. Hal itu dapat menjadi poin tambahan bagi kamu untuk melangsungkan hidup di dunia yang begitu keras ini.

5. Banyak kerabat dekat yang harus dibanggakan

pexels.com/lee hnetinka

Sebelum mengenal cinta, sebenarnya kamu telah banyak dicintai oleh kerabat dekatmu. Mulai dari orang tua, teman, bahkan sahabat, semuanya pasti telah menganggapmu sebagai orang yang paling penting dalam hidup mereka. Oleh karena itu kamu perlu membalas budi terhadap kebaikan yang telah mereka berikan kepadamu.

Meskipun hal itu kedengarannya cukup rumit, secara tidak langsung kamu harus melakukannya agar mereka menjadi bahagia pula. Fokus ke karir akan membuat orang-orang di sekitarmu bangga. Percayalah bahwa hal tersebut akan memunculkan kepuasan batin yang begitu mendalam.

Itulah kelima alasan mengapa kamu harus fokus ke karier terlebih dahulu daripada memperjuangkan cinta yang tanpa kepastian. Yakin nih kamu masih mau menjadi bucin?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.