ilustrasi game tester (pexels.com/Ron Lach)
Untuk menjadi seorang tester yang andal, sekadar jago bermain gim saja gak cukup sebagai bekal utama. Kamu memerlukan kombinasi antara kemampuan teknis untuk memahami cara kerja gim dan kemampuan non-teknis untuk bekerja sama dengan tim. Industri gim lokal kini mencari talenta yang gak hanya pasif bermain, tetapi juga kritis dan komunikatif dalam menyampaikan temuan mereka.
Kemampuan berikut ini wajib kamu asah mulai dari sekarang:
1. Komunikasi yang jelas dan efektif
Seorang QA adalah jembatan informasi antara pengalaman bermain dan kode pemrograman yang rumit. Kamu harus mampu mendeskripsikan masalah yang rumit menjadi bahasa yang mudah dimengerti oleh tim developer maupun tim desain. Kemampuan menulis laporan yang rapi dan gak ambigu sangat dibutuhkan agar gak terjadi salah paham yang bisa menghambat proses produksi.
2. Perhatian terhadap detail
Mata kamu harus setajam elang untuk melihat kesalahan kecil yang mungkin luput dari pandangan orang awam, seperti tekstur yang berkedip atau salah ketik pada dialog. Kemampuan ini menuntut kamu untuk peka terhadap anomali sekecil apa pun, baik itu dari segi visual, audio, maupun mekanik permainan. Sering kali, bug yang paling fatal justru berawal dari kesalahan kecil yang diabaikan, jadi ketelitian adalah senjata utamamu, guys.
3. Pemahaman dasar software pelaporan bug
Di dunia profesional, laporan gak ditulis di kertas sembarangan, melainkan menggunakan perangkat lunak manajemen proyek. Kamu setidaknya harus familiar dengan alat-alat standar industri seperti Jira, Trello, atau Google Sheets untuk mencatat temuanmu. Memahami cara melampirkan log file, screenshot, atau rekaman video ke dalam ticket laporan akan menjadi nilai tambah yang sangat besar bagi studio game indie.