Jobdesk Technical Writer, Kenapa Dicari Perusahaan Teknologi?
- Technical writer membuat dokumentasi teknis untuk menjembatani teknologi dengan pengguna melalui bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.
- Tugas technical writer meliputi pembuatan dokumen teknis, wawancara SME, mengubah konsep teknis menjadi bahasa yang mudah dibaca, dan koordinasi dengan tim produk.
- Kemampuan menulis teknis, pengetahuan dasar teknologi, soft skill detail oriented, komunikasi yang baik, dan peluang karier yang stabil menjadi kualifikasi penting bagi seorang technical writer.
Dunia kerja yang semakin bergerak cepat membuat hampir semua hal kini berbasis teknologi. Seiring majunya teknologi, kebutuhan buat memahami cara kerja produk jadi makin besar. Di sinilah technical writer mengambil peran penting. Bukan sekadar menulis manual, pekerjaan ini menghubungkan dunia teknis yang kompleks dengan bahasa yang mudah dipahami orang awam.
Profesi ini semakin dicari perusahaan teknologi, startup, hingga perusahaan multinasional. Kamu akan berada di posisi tengah antara tim engineering, produk, dan pengguna. Tantangannya memang lumayan, tapi kepuasan muncul saat tulisanmu bisa membuat orang lain lebih mudah memakai produk. Berikut jobdesk profesi technical writer!
1. Apa itu technical writer dan kenapa penting?
Technical writer adalah profesi yang fokus membuat dokumentasi teknis. Seperti membuat user guide, SOP, manual produk, API documentation, whitepaper, sampai konten pelatihan. Intinya, kamu bertugas menjembatani teknologi dengan pengguna melalui bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dimengerti.
Pekerjaan ini sangat penting karena produk teknologi sering kali punya struktur internal dan cara kerja yang rumit. Tanpa dokumentasi yang tepat, pengguna bisa bingung, customer support kewalahan, dan tim internal sulit berkolaborasi. Perusahaan yang punya dokumentasi rapi biasanya punya proses kerja lebih efisien dan experience pengguna yang lebih baik.
2. Tugas dan tanggung jawab technical writer
Walau terdengar simpel, pekerjaan technical writer itu cukup luas. Beberapa jobdesk yang biasanya kamu temui antara lain membuat dokumentasi teknis seperti manual produk, petunjuk instalasi, SOP, panduan penggunaan software, atau artikel pengetahuan. Mewawancarai Subject Matter Expert (SME) seperti developer, engineer, atau analis produk untuk memahami sistem yang akan didokumentasikan.
Kamu juga bisa mengubah konsep teknis menjadi bahasa yang mudah dibaca. Meng-update dokumentasi saat terjadi perubahan fitur, pembaruan sistem, atau perubahan proses internal. Menyusun struktur konten agar setiap dokumen punya alur yang logis dan mudah dipahami. Menguji produk secara langsung supaya dokumen benar-benar sesuai kenyataan. Kamu juga berkoordinasi dengan tim produk, UI/UX, dan engineer untuk akurasi informasi.
3. Skill dan kualifikasi yang dibutuhkan
Kemampuan menulis bukan satu-satunya skill penting di sini. Kamu membutuhkan hard skill berupa kemampuan menulis teknis, pengetahuan dasar teknologi, bisa menggunakan tools dokumentasi seperti Confluence, Notion, GitHub, MadCap Flare, ataupun Google Docs. Kamu juga harus bisa membaca diagram sistem seperti flowchart, sequence diagram, dan ERD.
Sedangkan soft skill yang dibutuhkan adalah detail oriented, komunikasi yang baik, rasa ingin tahu yang tinggi, kemampuan riset yang kuat dan juga kemampuan mengelola waktu dan bekerja dengan banyak tim sekaligus. Lulusan apa pun sebenarnya bisa masuk ke profesi ini. Namun, jurusan yang sering dicari adalah teknik informatika, sistem informasi, dan ilmu komputer.
4. Peluang karier dan prospek technical writer
Karier technical writer termasuk stabil dan punya peluang berkembang yang jelas. Dengan pengalaman beberapa tahun, kamu bisa naik ke berbagai posisi. Mulai dari Senior Technical Writer, Lead Technical Writer, Documentation Manager, Content Strategist, Product Analyst, UX Writer atau Content Designer.
Industri yang membutuhkan technical writer juga semakin luas, mulai dari perusahaan software, telekomunikasi, fintech, pendidikan digital, hingga manufaktur. Perusahaan startup yang sedang tumbuh juga biasanya sangat membutuhkan dokumentasi terstruktur, sehingga peluang kerja terbuka lebar. Selain itu, profesi ini juga fleksibel karena bisa full remote atau hybrid.
5. Prospek gaji technical writer
Gaji seorang technical writer di level pemula berada di kisaran Rp5-8 juta per bulan. Selanjutnya di level menengah berada pada kisaran Rp8-15 juta per bulan. Terakhir di level senior gajinya bisa mencapai Rp15-25 juta per bulan bahkan lebih. Di perusahaan multinasional atau startup unicorn, gaji technical writer bisa lebih dari Rp30 juta termasuk tunjangan.
Jika kamu bekerja untuk klien luar negeri sebagai freelancer, tarif per proyek bisa sangat tinggi, terutama untuk dokumentasi API atau produk enterprise. Profesi ini juga cocok buat kamu yang ingin punya karier jangka panjang. Sebab kebutuhan dokumentasi tidak akan pernah hilang, bahkan semakin dibutuhkan seiring berkembangnya dunia digital.
Menjadi technical writer berarti kamu mampu memahami produk dan menjelaskan sesuatu yang rumit. Kamu akan bekerja dekat dengan teknologi, banyak belajar hal baru, dan berada di posisi strategis. Dengan skill yang tepat, profesi ini bisa jadi pilihan karier yang menjanjikan, lho!
