Saat mendengar kata ghostwriter, sebagian orang mungkin langsung membayangkan seseorang yang duduk di depan laptop, mengetik panjang lebar, lalu dibayar mahal tanpa mencantumkan nama di karya yang dipublikasikan. Padahal, pekerjaan ghostwriter jauh lebih kompleks dari sekadar menulis diam-diam untuk orang lain, lho.
Profesi ini membutuhkan riset, observasi, kemampuan menyerap karakter, hingga kecerdasan emosional agar tulisan terasa autentik dan benar-benar mencerminkan suara asli klien. Di balik caption menyentuh, artikel inspiratif, pidato berpengaruh, hingga buku best-seller, sering kali ada ghostwriter yang bekerja silent but powerful. Apa saja ya jobdesk dari seorang ghostwriter? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
