Jobdesk Hacker Etis, Peretas Baik yang Bekerja Secara Legal

Seorang hacker etis melakukan uji penetrasi (penetration testing) terhadap jaringan, aplikasi, atau perangkat perusahaan. Mereka berusaha masuk ke sistem dengan cara yang sama seperti peretas jahat, tapi tujuannya untuk menemukan kelemahan. Setelah itu, mereka membuat laporan dan rekomendasi agar celah keamanan bisa ditutup. Intinya, mereka “menyerang” untuk melindungi.

Profesi ini butuh penguasaan mendalam di bidang teknologi informasi, mulai dari jaringan komputer, sistem operasi, hingga bahasa pemrograman. Hacker etis juga perlu memahami cara kerja serangan siber, malware, dan metode exploit. Sertifikasi seperti CEH (Certified Ethical Hacker) atau OSCP (Offensive Security Certified Professional) sering jadi nilai tambah. Selain skill teknis, kejujuran dan integritas tinggi adalah kunci, karena mereka mengakses data sensitif yang harus dijaga kerahasiaannya.

Hacker etis sangat dibutuhkan oleh perusahaan teknologi, perbankan, e-commerce, hingga instansi pemerintah. Permintaan terus meningkat seiring banyaknya kasus kebocoran data. Dari sisi penghasilan, profesi ini tergolong menjanjikan. Gaji bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah per bulan tergantung level pengalaman, dan untuk proyek khusus tarif bisa lebih tinggi lagi.

Hacker etis membuktikan bahwa keahlian meretas tidak selalu identik dengan kejahatan. Justru dengan kemampuan itu, mereka bisa membantu melindungi jutaan data dan sistem penting dari ancaman siber. Kalau kamu suka dunia teknologi dan punya rasa ingin tahu tinggi, profesi ini bisa jadi jalur karier keren yang bermanfaat sekaligus menantang.