Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi penata bunga (unsplash.com/Ellicia)
ilustrasi penata bunga (unsplash.com/Ellicia)

Intinya sih...

  • Pengetahuan ensiklopedis tentang bunga

  • Konsultan dan penerjemah keinginan klien

  • Teori warna dan prinsip desain kompleks

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Melihat karangan bunga yang cantik sering kali membuat kita berpikir pekerjaan florist atau penata bunga itu menyenangkan dan santai. Banyak yang mengira tugas mereka hanya sekadar memilih bunga-bunga cantik lalu merangkainya menjadi satu. Padahal di balik setiap kelopak yang tertata rapi, ada serangkaian tugas rumit yang membutuhkan keahlian tinggi.

Profesi ini menuntut jauh lebih dari sekadar kecintaan terhadap bunga dan bakat seni. Dilansir Tavoq.com, seorang penata bunga profesional harus memiliki kombinasi kreativitas, pengetahuan hortikultura, dan ketajaman bisnis untuk bisa sukses. Penasaran apa saja jobdesk tersembunyi yang membuat profesi ini begitu menantang?

1. Menguasai pengetahuan ensiklopedis tentang bunga

ilustrasi penata bunga (unsplash.com/Cam Morin)

Seorang penata bunga profesional adalah kamus berjalan di dunia botani. Jobdesk mereka tidak hanya mengenali nama bunga mawar atau lili, tetapi juga memahami ratusan jenis bunga dan dedaunan secara mendalam. Pengetahuan ini menjadi fondasi utama dalam memberikan saran terbaik kepada pelanggan.

Mereka wajib mengetahui nama umum dan bahkan nama Latin setiap bunga, musim ketersediaannya, serta asal-usulnya. Lebih dari itu, mereka juga harus hafal makna atau simbolisme dari setiap bunga untuk membantu klien menyampaikan pesan yang tepat. Pengetahuan tentang bunga mana yang beracun bagi hewan peliharaan atau memiliki wangi yang terlalu kuat juga sangat penting.

Pengetahuan luas ini diaplikasikan setiap hari dalam pekerjaan mereka. Saat klien meminta bunga yang sedang tidak musim, seorang florist andal bisa langsung merekomendasikan alternatif bunga lain dengan karakter dan warna yang mirip. Kemampuan inilah yang menunjukkan tingkat profesionalitas mereka.

2. Menjadi konsultan dan penerjemah keinginan klien

ilustrasi penata bunga (unsplash.com/ cal gao)

Seorang penata bunga bukanlah sekadar penjual, mereka adalah seorang konsultan emosional. Klien datang kepada mereka untuk merayakan momen paling bahagia hingga mengantar kepergian orang terkasih. Oleh karena itu, jobdesk mereka adalah mendengarkan dan memahami kebutuhan emosional di balik sebuah pesanan.

Tugas konsultasi ini menuntut kemampuan komunikasi dan empati yang tinggi. Mereka harus bisa menerjemahkan keinginan klien yang kadang abstrak, misalnya ketika seorang klien mengatakan bahwa ia menginginkan buket yang romantis tapi juga mempunyai kesan modern. Pada fakta ini, para penata bunga akan menanyakan tentang tema acara, warna dominan, hingga bujet yang dimiliki.

Pada momen-momen sensitif seperti merangkai bunga duka, mereka harus menunjukkan kepekaan yang luar biasa. Kemampuan memberikan saran yang tepat tanpa menyinggung perasaan adalah bagian dari pekerjaan mereka. Jobdesk ini membuktikan bahwa penata bunga menjual lebih dari sekadar bunga, mereka membantu menyampaikan pesan dan perasaan.

3. Menerapkan teori warna dan prinsip desain yang kompleks

ilustrasi toko bunga (unsplash.com/Roman Kraft)

Merangkai bunga yang indah bukanlah hasil kebetulan atau asal-asalan menancapkan bunga. Di baliknya, ada penerapan ilmu desain dan teori warna yang sama kompleksnya dengan seni rupa lainnya. Ini adalah jobdesk yang membedakan antara seorang profesional dengan amatir.

Seorang florist harus menguasai prinsip-prinsip desain seperti keseimbangan, proporsi, ritme, dan harmoni dalam setiap karangannya. Mereka mempertimbangkan tekstur, bentuk, dan ukuran setiap bunga untuk menciptakan sebuah komposisi yang enak dipandang dari segala sisi. Pengetahuan ini memastikan hasil akhirnya terlihat seimbang dan profesional.

Pemahaman mendalam tentang teori warna juga wajib hukumnya. Mereka tahu cara menciptakan skema warna yang komplementer, analog, atau monokromatik untuk membangkitkan suasana hati tertentu. Pemilihan warna yang tepat bisa membuat sebuah rangkaian bunga terlihat ceria, mewah, tenang, ataupun khidmat.

4. Membuat perencanaan anggaran dan logistik secara detail

ilustrasi penata bunga (unsplash.com/Oxana Melis)

Di balik citra artistiknya, profesi penata bunga juga menuntut ketajaman dalam berbisnis. Salah satu jobdesk yang paling tidak terlihat namun sangat penting adalah perencanaan anggaran dan logistik. Keindahan sebuah karya harus sejalan dengan efisiensi biaya dan ketepatan waktu.

Untuk setiap pesanan, terutama untuk acara besar seperti pernikahan, mereka harus menghitung biaya secara detail. Ini meliputi harga setiap batang bunga, biaya bahan pelengkap, upah tenaga kerja, hingga biaya transportasi. Mereka harus bisa memberikan harga yang kompetitif kepada klien namun tetap menghasilkan keuntungan.

Manajemen logistik juga tidak kalah rumit. Mereka harus memastikan bunga dari pemasok datang tepat waktu, merangkainya sesuai jadwal, dan mengirimkannya ke lokasi acara dalam kondisi sempurna. Keterlambatan atau kesalahan kecil dalam proses ini bisa merusak reputasi yang telah dibangun bertahun-tahun.

Demikian empat jobdesk utama seorang penata bunga yang sering kali tidak terlihat di permukaan. Profesi ini nyatanya merupakan perpaduan kompleks antara jiwa seorang seniman, ilmuwan, psikolog, dan manajer bisnis. Jadi, setelah tahu seluk-beluknya, apakah kamu masih memandang remeh profesi penata bunga ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team