Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi speech therapist (freepik.com/freepik)
ilustrasi speech therapist (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Speech therapist membantu pasien dengan gangguan bicara, bahasa, suara, dan menelan.

  • Mereka menilai kemampuan pasien, menyusun program terapi yang sesuai, dan melatih kemampuan bicara serta komunikasi.

  • Selain itu, mereka memberikan edukasi kepada keluarga pasien dan memantau perkembangan serta menyesuaikan terapi secara berkala.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah lihat anak kecil atau orang dewasa yang kesulitan berbicara dengan jelas, terbata-bata, atau sulit mengekspresikan kata? Di balik proses pemulihan mereka, ada sosok speech therapist atau terapis wicara. Profesi ini berperan penting membantu orang yang mengalami gangguan bicara, bahasa, suara, bahkan menelan. Mereka gak cuma bekerja dengan anak-anak, tapi juga dengan pasien dewasa yang kehilangan kemampuan bicara karena stroke atau cedera otak.

Speech therapist bukan cuma mengajarkan cara mengucapkan kata dengan benar, tapi juga membantu seseorang berani berkomunikasi lagi. Dengan pendekatan yang sabar dan empatik, mereka memulihkan bukan hanya suara, tapi juga kepercayaan diri. Yuk, kenali lebih dalam lima jobdesk utama seorang speech therapist berikut ini!

1. Menilai kemampuan bicara dan bahasa pasien

ilustrasi terapi wicara (freepik.com/freepik)

Tugas pertama speech therapist adalah melakukan asesmen awal untuk mengetahui jenis dan tingkat gangguan komunikasi yang dialami pasien. Mereka akan mengamati cara pasien berbicara, memahami kata, hingga kemampuan menelan. Dari situ, mereka bisa menentukan terapi yang sesuai.

Penilaian ini biasanya melibatkan berbagai tes, seperti mengucapkan kata, mendengarkan perintah, atau menilai kekuatan otot mulut dan lidah. Tujuannya bukan sekadar menilai kemampuan berbicara, tapi juga memahami kondisi fisik dan psikologis pasien agar terapi bisa berjalan efektif.

2. Menyusun program terapi yang sesuai kebutuhan

ilustrasi terapi wicara (freepik.com/freepik)

Setelah penilaian selesai, speech therapist akan menyusun program terapi yang dipersonalisasi. Misalnya, latihan artikulasi untuk anak dengan gangguan pengucapan, atau latihan bahasa bagi pasien stroke yang kehilangan kemampuan berbicara.

Setiap program disesuaikan dengan usia, kemampuan, dan tujuan pasien. Terapi bisa dilakukan secara individual maupun kelompok, tergantung tingkat keparahan dan kebutuhan pasien. Inilah mengapa profesi ini memerlukan kreativitas sekaligus empati yang tinggi.

3. Melatih kemampuan bicara dan komunikasi pasien

ilustrasi terapi wicara (freepik.com/freepik)

Jobdesk utama speech therapist tentu saja membantu pasien meningkatkan kemampuan bicaranya. Mereka akan memberikan latihan-latihan ringan tapi konsisten, seperti menyebutkan suku kata, membaca kalimat sederhana, hingga melatih otot wajah dan lidah.

Latihan ini bukan hanya teknis, tapi juga psikologis. Pasien diajak untuk percaya diri berbicara di depan orang lain dan tidak malu dengan kekurangannya. Dalam banyak kasus, keberhasilan terapi bukan hanya karena latihan, tapi juga hubungan positif antara terapis dan pasien.

4. Memberikan edukasi dan panduan untuk keluarga pasien

ilustrasi speech therapist mengedukasi orangtua (pexels.com/Polina Zimmerman)

Keluarga punya peran besar dalam proses pemulihan, jadi speech therapist juga bertugas memberi edukasi dan panduan agar terapi tetap berlanjut di rumah. Mereka mengajarkan cara berkomunikasi dengan pasien, memberi contoh pengucapan yang benar, atau menciptakan lingkungan yang mendukung.

Dengan bimbingan ini, keluarga bisa ikut membantu pasien berlatih setiap hari. Hal sederhana seperti mengajak bicara pelan, memberi waktu berpikir, atau memuji usaha pasien bisa mempercepat proses pemulihan secara signifikan.

5. Memantau perkembangan dan menyesuaikan terapi

ilustrasi terapi wicara (freepik.com/freepik)

Terapi bicara bukan proses instan. Karena itu, speech therapist perlu terus memantau perkembangan pasien dari waktu ke waktu. Mereka akan mencatat perubahan kemampuan bicara, kepercayaan diri, dan respons terhadap latihan yang diberikan.

Jika dirasa perlu, mereka bisa menyesuaikan metode atau menambahkan latihan baru yang lebih menantang. Konsistensi dan kesabaran menjadi kunci utama agar pasien benar-benar bisa berkomunikasi dengan lancar dan nyaman.

Jadi, itulah 5 jobdesk utama seorang speech therapist, profesi yang bekerja dengan kesabaran luar biasa di balik suara dan senyum pasien yang kembali percaya diri. Siapa tahu, profesi ini bisa jadi pilihan karier kamu kalau suka membantu orang lain lewat komunikasi dan empati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team