ilustrasi mengevakuasi korban (commons.wikimedia.org/US Air Force)
Setelah penyelamatan berhasil, tugas tim SAR ternyata belum selesai. Mereka juga harus memberikan dukungan psikologis awal pada korban maupun keluarga yang terdampak. Dalam banyak kasus, korban sering mengalami trauma berat setelah terjadi bencana. Tim SAR yang berada di garda depan memiliki pelatihan dasar untuk mengenali tanda trauma dan memberikan kenyamanan secara emosional.
Mereka menjadi penghubung antara korban dan layanan psikologis profesional. Meski sederhana, keberadaan mereka memberi rasa aman dan harapan bagi korban dan keluarga. Pendekatan ini menjadi bagian penting dari proses pemulihan. Hal ini juga sering tak terlihat oleh publik, padahal dampaknya luar biasa bagi para korban.
Tim SAR salah satu pahlawan yang bekerja dalam diam, jauh dari sorotan publik tapi penuh dedikasi. Lima tugas utama ini hanya sebagian kecil dari pekerjaan mereka. Di balik seragam oranye dan helm pelindung, mereka adalah pribadi yang siap siaga 24 jam demi menyelamatkan nyawa. Mereka gak hanya bertindak saat bencana datang, tetapi terlibat dalam proses pencegahan dan pemulihan.
Pekerjaan mereka gak hanya menghadapi bahaya, tetapi ketekunan, kerja sama, dan empati yang tinggi terhadap sesama manusia. Semoga semakin banyak orang yang menghargai peran mereka yang luar biasa. Ketika situasi darurat terjadi, mereka jadi harapan terakhir banyak orang. Keberanian mereka jadi simbol tanpa pamrih yang mengorbankan diri demi selamatkan nyawa orang lain.