Kekuatan Mimpi Buat Nicky Clara Sukses Jadi Womenpreneur 

Pada acara yang berlangsung Rabu (18/8), Nicky menceritakan bagaimana kondisinya yang terlahir sebagai penyandang tunadaksa. Menjalani hidup dengan stigma kurang baik, Nicky tetap melakukan yang terbaik dan berupaya menemukan tujuan hidupnya.

Momen itu pun berhasil dirinya temukan pada empat tahun lalu. Seusai menonton sebuah film, Co-Founder Tenoon itu mulai menemukan reason of life terlepas dari kekurangan yang dimiliki.

“Saya percaya bahwa terlepas dari segala keterbatasan yang kita miliki, kita punya alasan untuk dilahirkan. Masalahnya, apakah kita mau mencari alasan untuk hidup atau ikigai itu atau tidak. Itu yang aku cari baru empat tahun yang lalu. Dan, aku bisa penuhi itu ketika membangun enterpreneur sehingga aku bisa memberdayakan teman-teman disabilitas lainnya di sektor ekonomi”, papar Nicky penuh semangat.

Kegigihan Nicky Clara dalam berwirausaha berawal dari sebuah mimpi besar, memberdayakan lebih banyak penyandang disabilitas. Dari mimpi besar, Nicky membaginya menjadi mimpi-mimpi kecil agar bisa dieksekusi dengan lebih mudah.

“Sebenarnya, mimpi akan sangat lebih bisa diraih dan tahan lama jika kita membaginya. Ketika aku punya mimpi besar memberdayakan teman-teman penyandang disabilitas, aku mulai dengan langkah kecil. 

"Untuk itu aku berkontak dengan orang-orang yang bisa aku jadikan mentor, berhubungan dengan beberapa stakeholder. Dan, ternyata mimpi-mimpi kecil itu terus tumbuh dan bertambah. Itulah akhirnya yang menjadi purpose atau tujuan”.

Terkait isu inklusivitas, Nicky menilai generasi milenial sudah lebih peka dengan permasalahan tersebut. Salah satu pemicunya adalah gelaran Asian Paragames 2018 yang berlangsung di Jakarta-Palembang.

Pesta olahraga di benua Asia itu membuka mata generasi muda bahwa penyandang disabilitas mampu menelurkan prestasi. Hal ini yang membuat banyak anak muda tergerak untuk ikut serta melakukan aksi nyata. Kondisi di sekitar anak muda juga semakin menambah rasa peduli terhadap isu inklusivitas.

“Sekarang banyak anak muda yang belajar bahasa isyarat. Ada juga yang DM aku mereka sedang membentuk beberapa program dan menjadi volunteer terkait isu-isu semacam itu. Kepedulian mereka ditumbuhkan dari personal diri mereka masing-masing yang bersumber dari kondisi di sekitarnya.

“Energi personal yang ada dalam diri mendorong kita untuk bergerak dan melakukan perubahan. Jadi, bisa aku bilang dibanding 5 tahun lalu, isu inklusivitas mengalami perkembangan yang sangat maju dan berdampak positif bagi banyak penyandang disabilitas”, paparnya.

Lebih lanjut, Nicky memberikan tips kepada generasi muda untuk bisa menemukan tujuan hidup serta ikut berkontribusi pada isu-isu inklusivitas bersama Unilever dalam campain #EveryUDoesGood. Ia menyebutnya sebagai 3C yang terdiri dari Connected, Creative, dan Collaboration.

“Pertama, connected. Program ini diciptakan untuk seluruh millenials agar bisa terhubung dengan millenials lain yang memiliki visi atau tujuan yang sama. Kedua, creative. Program ini memberi kesempatan untuk mengeluarkan ide serta berinovasi serta bertemu mentor untuk memperkuat ide.

“Dan, yang terakhir adalah collaboration. Program ini juga disediakan kepada teman-teman yang sudah punya visi untuk saling berkolaborasi, baik berkolaborasi dengan peserta lainnya atau bahkan berkolaborasi dengan mentor-mentor yang ada”.

Selama bulan Agustus sampai November 2021, Unilever menggelar program #EveryUDoesGood Heroes. Program ini digelar untuk menemukan sosok-sosok inspirasional yang mampu membuat Indonesia jadi  lebih hijau, sehat, sejahtera, adil dan inklusif.

Program ini jadi kesempatan menarik buat kalian yang ingin mewujudkan salah satu tujuan mulia produk Unilever, yakni Wall’s, untuk menghadirkan lebih banyak kebahagiaan di Indonesia. 

Nantinya, setelah melakukan pendaftaran para peserta bakal dapat mentoring dari tokoh-tokoh inspiratif yang sudah membuktikan bahwa tujuan mereka memberi dampak positif kepada masyarakat dan lingkungan. 

Peserta juga wajib mengirim proposal mengenai ide atau proyek yang akan dijalankan. Pada Desember 2021, ada enam heroes yang terpilih berdasarkan tiga pilar kebaikan The Unilever Compass yaitu Membangun planet yang lebih lestari, Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dan Berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

Enam heroes terpilih akan memperoleh pendampingan agar projek yang dijalankan bisa memberi dampak signifikan kepada masyarakat. Tertarik untuk ikut? Kalian bisa cek info lengkapnya melalui situs resmi Unilever di unilever.co.id. Every U Does Good, So Do You!