Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terlihat Sepele, 6 Kesalahan Fatal yang Bikin Usahamu Sulit Berkembang

ilustrasi melayani pembeli (pexels.com/Anna Tarazevich)

Tidak sedikit orang yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya di kantor demi memulai usaha sendiri. Membuka usaha juga menjadi pilihan ketika pekerjaan sukar diperoleh daripada terlalu lama menganggur.

Sayangnya, minat untuk memiliki usaha sendiri kadang belum diimbangi dengan kesadaran untuk bersikap profesional. Jika kamu telah memutuskan buat membuka usaha apa pun, enam kesalahan fatal berikut ini jangan dilakukan, ya!

1. Tidak menyiapkan uang kembalian untuk transaksi tunai

ilustrasi melayani pembeli (pexels.com/Gustavo Fring)

Coba bila kamu di posisi pembeli. Pasti kamu kesal kan, kalau penjual tidak menyiapkan uang kembalian dan malah kamu yang menjadi pusing bagaimana hendak membayar belanjaan? Akhirnya, kamu yang mencari-cari tempat penukaran uang.

Cegah hal seperti ini terjadi pada para pembeli yang singgah di toko atau rumah makanmu. Sekalipun kamu baru membuka usaha pada pagi hari, jangan jadikan alasan untukmu tak punya uang kembalian.

Kamu bisa membawa uang receh hasil berjualan kemarin atau menukar uang bernominal besar. Kalaupun stok uang recehmu habis, tetap kamu yang harus memecahkan uang besar dari pembeli. Pembeli tinggal menunggu sebentar. Jangan malah pembeli yang repot.

2. Kurang cermat dalam menjaga kualitas produk

ilustrasi pengusaha (pexels.com/RODNAE Productions)

Masalah kualitas produk selalu penting buat pembeli. Dengan mereka sudah mengeluarkan sejumlah uang, tentu mereka menginginkan kualitas produk yang terbaik. Apalagi kamu memang telah menjanjikannya demikian.

Maka begitu mereka mendapati kualitas produkmu tak sesuai dengan yang dijanjikan atau terus mengalami penurunan padahal harganya sama, mereka pasti kapok. Kamu tidak bisa menuntut loyalitas pelanggan tanpa terlebih dahulu menjaga kualitas produkmu.

3. Tidur saat menunggui lapak usahamu

ilustrasi berjualan (pexels.com/Joseph Ruwa)

Sesepi apa pun lapak usahamu, jangan sampai tertidur selama kamu menjaganya. Sebab jika calon pembeli datang, mereka dapat langsung kehilangan minat untuk membeli sesuatu darimu. Apalagi bila kamu sukar dibangunkan.

Tidur ketika kamu menunggui lapak usaha mengesankan dirimu sangat malas dan tidak bersungguh-sungguh dalam mencari rezeki. Calon pembeli bakal auto kabur ke penjual lain yang terlihat lebih bersemangat dan siap menyambut pembeli kapan saja.

4. Bersikap tidak ramah pada pembeli

ilustrasi usaha yang sepi (pexels.com/Clem Onojeghuo)

Pembeli datang untuk mengantarkan jatah rezekimu. Oleh sebab itu, kamu wajib bersikap ramah pada mereka. Bahkan calon pembeli terkadang menomorduakan soal harga, yang penting penjualnya ramah.

Kalaupun kamu mempekerjakan beberapa orang untuk melayani pembeli, pastikan mereka mampu bersikap ramah selama bekerja. Sayang sekali apabila produkmu sebenarnya sudah berkualitas, tetapi menjadi kurang laku hanya karena pelayanan yang gak ramah.

5. Memasang harga yang terlalu mahal

ilustrasi berjualan makanan (pexels.com/JAMIE DIAZ)

Penting buat kamu mengetahui berapa harga standar untuk produk serupa. Kamu bisa mengumpulkan informasi tentang harga tertinggi dan terendah yang ditawarkan pengusaha lain, lalu mengambil harga tengah.

Jangan lupa, harganya disesuaikan juga dengan ukuran dan varian produk yang akan kamu jual. Kenali pula siapa saja calon pembelimu. Lebih baik mendapatkan sedikit keuntungan asalkan produk terjual banyak ketimbang berharap keuntungan besar tetapi ternyata produk tidak laku.

6. Mengabaikan kebersihan proses produksi maupun ruang usaha

ilustrasi membuka usaha (pexels.com/Lisa Fotios)

Soal kebersihan biasanya dihubungkan dengan usaha kuliner. Padahal, semua usaha perlu mementingkan aspek kebersihan, lho. Kalau kamu membuka usaha bengkel misalnya, ruang tunggu serta kamar mandi yang bersih akan membuat pelanggan lebih nyaman.

Jangan membuka tempat usaha sebelum kamu beres bersih-bersih. Begitu juga kamu perlu membersihkannya kembali di akhir hari bahkan mungkin beberapa jam sekali. Khusus untuk usaha kuliner, jangan biarkan piring dan gelas kotor awet di meja sampai dikerubungi lalat. Bikin mual calon pembeli!

Pada dasarnya, siapa pun dapat memulai usaha sendiri. Akan tetapi, seperti apa usaha tersebut berjalan bakal sangat bergantung pada sikap profesionalmu. Jangan mentang-mentang punya usaha sendiri kemudian merasa bebas berbuat semaumu, ya! Ingin usahamu selalu menghasilkan cuan, kan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us