Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kesalahan yang Bikin Iklanmu Tak Menarik, Gak Cantumkan Harga

ilustrasi mengiklankan kosmetik (pexels.com/George Milton)

Konsistensimu dalam mengiklankan produk patut diacungi jempol. Pasti tidak selalu mudah untukmu melakukannya. Sembari tetap mempromosikan usaha, dirimu juga masih harus melakukan berbagai hal. Apalagi kalau iklanmu tidak kunjung menarik konsumen, tentu ada kalanya kamu ingin berhenti saja.

Namun bila itu dilakukan, usahamu justru kian tenggelam di tengah gencarnya iklan dari usaha sejenis. Kamu pun menjadi kalah dalam bersaing. Maka bukannya berhenti mengiklankannya, dirimu malah harus lebih semangat lagi.

Hanya saja, lakukan evaluasi terlebih dahulu kalau-kalau ada yang keliru dalam caramu mempromosikannya. Percuma meneruskannya jika iklanmu tidak diperbaiki. Calon konsumen biasanya sudah malas bila merasakan tujuh hal di bawah ini.

1. Sulit mendapatkan informasi harga

ilustrasi mengiklankan sepatu (pexels.com/Kampus Production)

Contohnya, kamu mengiklankan produk melalui Instagram tanpa disertai keterangan harga. Beberapa orang tertarik dengan produk tersebut dan menanyakan harga di kolom komentar unggahanmu. Bukannya langsung menjawab, dirimu memintanya mengecek DM.

Sampai di situ mereka masih berpikir positif bahwa harganya akan diberitahukan melalui DM. Tapi ternyata di DM kamu meminta nomor WA mereka dan informasi lengkap tentang harga bakal diberikan melalui chat. Beberapa orang mungkin masih tetap tertarik dan mau memberikan nomor, tapi sebagian besarnya pasti gak merespons lagi.

Mereka cuma mau tahu harga produkmu saja ribetnya bukan main. Pikir mereka kesal, kamu sebetulnya berniat menjual atau tidak? Dirimu yang butuh uang dan mereka sudah siap membayarnya bila harga cocok, tetapi malah urusannya gak kelar-kelar.

Beriklanlah sesimpel mungkin dengan sekaligus memberikan keterangan harga di setiap foto atau video produk. Dengan begitu orang yang mengomentari otomatis telah merasa cocok dengan harganya. Ingat bahwa sebagian besar orang saat ini amat sibuk sehingga tidak suka dilempar-lempar cuma buat mengetahui harga daganganmu.

2. Spam ke nomor HP atau komentar dan inbox medsos

ilustrasi memakai smartphone (pexels.com/Ramin Aghaei)

Dalam mengiklankan apa pun kamu juga harus memahami etika. Sangat tidak sopan apabila dirimu menghubungi orang per orang melalui chat atau komentar dan pesan di media sosial buat menawarkan produk. Beriklanlah di lapakmu yang berarti optimalkan media sosialmu sendiri.

Kamu bebas mengunggah iklan dalam status-statusmu. Orang masih bisa mengabaikannya bila tak tertarik. Tapi jangan mengirimkan iklanmu itu secara pribadi dan bertubi-tubi karena terasa begitu mengganggu. Jangan kaget jika beberapa orang memilih buat memblokir nomor atau akun medsosmu hanya karena tidak mau terus diusik.

Pakai prinsip seperti orang membuka toko saja. Kamu cukup mengiklankan usahamu melalui status-statusmu sendiri dan biarkan orang-orang yang berminat menemukanmu. Toh, jangkauan akun media sosial yang tidak dikunci luas sekali. Orang-orang yang tak berteman atau mengikuti akunmu juga dapat melihat-lihat iklanmu. 

3. Ada promo tapi terlalu banyak syarat dan ketentuannya

ilustrasi mengiklankan mug (pexels.com/RDNE Stock project)

Apabila dirimu telah berniat untuk memberikan berbagai paket penawaran menarik dengan harga yang lebih terjangkau, jangan setengah-setengah. Hindari membuat syarat dan ketentuan yang menyulitkan calon konsumen. Nanti kamu terkesan gak niat menyenangkan mereka.

Daripada bikin promo menggiurkan tetapi sukar diperoleh calon konsumen, lebih baik memberikan diskon kecil yang mudah dinikmati semua orang. Masa berlaku atau jumlah kuponnya saja yang dibatasi sehingga mereka tinggal berlomba memperoleh dan memanfaatkannya sebelum hangus. Promo yang simpel bakal dinantikan baik oleh konsumen yang pernah mendapatkannya maupun yang belum beruntung. 

Itu memperbesar peluang produkmu makin diminati di kemudian hari. Sebaliknya, promo yang menyusahkan orang gak cuma sepi peminat melainkan juga kerap dikomentari secara negatif. Itu bikin lebih banyak orang malas membeli darimu sekalipun secara keuangan sebetulnya mampu membeli dengan harga penuh.

4. Mendesak calon konsumen

ilustrasi mengiklankan pakaian (pexels.com/Miriam Alonso)

Sebagai pemilik usaha, tentu kamu ingin mencetak transaksi sebanyak mungkin. Makin laris produkmu, makin banyak keuntunganmu. Meski demikian, salah besar kalau dirimu mengejar-ngejar calon konsumen sampai bikin mereka tidak nyaman.

Berikan keleluasaan pada semua orang untuk mencermati produk yang ditawarkan dan memutuskan akan membelinya atau tidak. Tanpa kamu terlalu agresif pun; orang bakal tetap membeli jika produkmu menarik, sedang dibutuhkannya, dan harganya cukup terjangkau. Dirimu cuma perlu memancing calon konsumen dengan iklan.

Bukan memerangkap mereka dengan mendesak agar segera membelinya. Pemaksaan begini akan membuat mereka gak respek sama kamu. Ini yang terburuk dalam hubungan antara pengusaha atau pedagang dengan calon konsumen. Bikin mereka nyaman dulu adalah kunci yang memungkinkan mereka kapan-kapan mencoba produkmu.

5. Asal-asalan menampilkan gambar dan video

ilustrasi mengiklankan mug (pexels.com/RDNE Stock project)

Kualitas gambar dan video merupakan daya tarik terbesar dalam iklan. Buat perhatian orang seketika tersedot saat melihat unggahanmu. Kalau mereka sudah terpikat pada pandangan pertama, mereka lebih mungkin membaca seluruh keterangan dan penawaran dalam iklan.

Akan tetapi, demi mengunggah foto serta video yang bagus jangan memakai gambar milik orang lain yang tak sesuai dengan produkmu. Sekalipun orang dapat terpikat dengan iklanmu dan memutuskan memesan, mereka bakal kecewa sekali ketika mendapati produk yang dipesan tidak sesuai dengan gambar. Ulasan mereka pada produk dan pelayananmu langsung jelek.

Belajarlah mengedit foto dan video agar iklanmu lebih menarik tanpa sedikit pun mengelabui calon konsumen. Jangan ragu berinvestasi pada smartphone  dengan kamera yang bagus supaya iklanmu juga lebih menarik. Bila kamu masih pemula dan belum ada modal yang besar, gak apa-apa membuat foto dan video dengan kamera seadanya ketimbang memasang foto dan video yang gak sesuai dengan produkmu.

6. Janji kelewat muluk

ilustrasi mengiklankan sepatu (pexels.com/Kampus Production)

Tujuanmu membuat janji muluk tentu agar calon pembeli kian tertarik. Akan tetapi, ternyata banyak orang telah mewaspadai iklan yang seperti itu. Mereka tahu bahwa produk yang bagus biasanya malah tidak ditawarkan secara berlebihan.

Bila beberapa orang tetap terpikat oleh janjimu yang muluk tapi kemudian kecewa dengan kenyataannya, ini sangat berbahaya. Usahamu dapat langsung runtuh ketika mereka mengungkapkan kekecewaan akan janji-janji palsumu berikut buktinya. Katakan atau tuliskan hal-hal yang mampu dipertanggungjawabkan saja.

Jika nanti mereka terkejut karena produkmu ternyata lebih baik dari yang dijanjikan, kamu pun diuntungkan. Ulasan mereka pasti sangat positif dan dengan sendirinya ini menarik calon konsumen yang lain buat mencoba. Dirimu telah tanpa sadar menggerakkan konsumen buat membantu mengiklankannya.

7. Respons yang lambat

ilustrasi mengiklankan pakaian (pexels.com/Liza Summer)

Iklanmu sudah bagus dan sesuai dengan produk yang ditawarkan. Orang-orang juga tertarik dan ingin segera memilikinya. Pintu cuan untukmu telah terbuka lebar. Namun kalau responsmu terlalu lambat, mereka gak sesabar itu buat menunggu.

Saat kamu mengiklankan apa pun berarti dirimu harus siap memberikan reaksi yang cepat pada calon konsumen. Bukan mereka yang gercep, tapi dirimu lamban sekali. Buat kamu yang terbiasa beriklan di status WA misalnya, segera hentikan kebiasaan mendadak pasang status 'maaf, slow response'. Itu mengesankan dirimu kurang bertanggung jawab ketika ada calon konsumen yang menghubungi.

Mau tidak mau dirimu memang gak boleh jauh dari media iklanmu. Kamu mengiklankan melalui media sosial, berarti dirimu mesti sering mengeceknya. Calon konsumen bakal kabur ke pedagang yang lain jika kamu terlalu lambat membalas pesan mereka. Atau, mereka sudah tidak tertarik lagi untuk membelinya.

Memasang iklan merupakan kewajiban buat kamu yang ingin usahamu lebih ramai. Namun, pahami dasar-dasar iklan yang baik atau buruk sebelum membombardir calon konsumen. Iklan dapat terasa menyenangkan atau justru mengganggu orang tergantung dari caramu dalam beriklan. Tujuh hal di atas harus selalu diperhatikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us