Ketika Suami Mendapat PHK, Ini 5 Hal yang Harus Jadi Pegangan

Ketenangan kamu sangat menentukan apa yang akan terjadi selanjutnya: apakah kamu dan keluargamu akan ikut hancur bersama ‘hancurnya’ karier suami di tempat kerja lamanya - atau kamu sekeluarga memilih untuk saling menguatkan dalam menghadapi ‘kejamnya’ dunia bersama-sama.

Yup, ketika suamimu pulang dengan membawa berita bahwa dirinya telah di-PHK, jangan panik berlebihan. Memang sangat manusiawi jika kamu merasa terkejut mendengar berita ini dan kemudian berujung pada kepanikan. Namun, jangan biarkan kepanikan menggerogoti kesadaran diri. Ambil nafas dalam-dalam dan tenangkan dulu pikiran dan hatimu. Setelah kamu menjadi cukup tenang, barulah kamu siap untuk memberikan dukungan semangat pada suami, agar keluargamu selamat dari keterpurukan akibat hal ini.

Ketika suami sedang menghadapi PHK, yang dia butuhkan adalah dukungan darimu, bukan bentakan dan tudingan yang malah justru semakin memojokkannya. Suamimu sudah cukup tertekan dan terpuruk karena berita ini, jadi jangan sampai kamu hanya menambah beban pikirannya. Malah, sudah menjadi tugasmu sebagai perempuan dan istri yang baik untuk selalu mendukung, mendampingi, dan menyemangatinya dalam kondisi apa pun.

Sebenarnya, apa yang salah sehingga suamimu terkena PHK? Apakah memang perusahaan tempat kerjanya bermasalah? Atau masalahnya terletak pada suamimu sendiri? Alangkah baiknya kamu mengajak suami mengobrol dan sharing sejenak, tentu tanpa menjadi terlalu menghakimi dan terkesan menyalahkan.

Berhati-hatilah dalam memilih kata-kata, jangan sampai sharing yang kamu dan suami lakukan berubah menjadi debat panas yang hanya akan memperburuk keadaan. Setelah merenungkan apa yang terjadi, segeralah memperbaiki kesalahan yang ada dan dukung suamimu untuk mulai mengembangkan lagi kemampuan yang dia miliki.

Pekerjaan lama suami bukanlah satu-satunya pekerjaan yang ditawarkan oleh dunia ini. Jadi, di-PHKnya suamimu dari tempat kerja bukan akhir dari dunia - lebih-lebih duniamu dan keluargamu. Justru hal ini merupakan chapter baru dalam buku kehidupan rumah tanggamu.

Jangan terburu-buru menyalahkan suami. Belum tentu penyebabnya ada pada ketidakmampuan suamimu. Besarkan hati suami dan yakinkan dia untuk segera move on dan mencari pekerjaan lain. Katakan pada suami bahwa memang sudah menjadi resiko para pegawai untuk diberhentikan dari pekerjaan. Jika keluargamu memiliki tabungan, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk membuka usaha meski kecil-kecilan. Hal ini bisa membantu keuangan keluarga.

Pada akhirnya, segala kesulitan akan bisa dihadapi ketika kamu percaya pada kekuatan doa. Termasuk ketika suami di PHK, yang bisa kamu lakukan adalah banyak berdoa untuk bisa menenangkan diri. Selain itu, berdoa akan membuat kamu memiliki harapan baru dan pemikiran yang positif untuk kelanjutan keluarga kalian nantinya.

Nah itulah beberapa hal yang harus dijadikan pegangan ketika suami atau pasangan kamu mengalami PHK. Kuncinya adalah bisa menerima dan terus optimis menjalani kehidupan selanjutnya.