Bangkit Bersama, Ini Kisah Pengemudi Ojol Bangkit Lawan COVID-19

Tren kasus positif dan kematian akibat COVID-19 di Indonesia memang menurun selama beberapa waktu terakhir. Namun kondisi ini gak boleh membuat kita lengah, harus tetap waspada dan taat menerapkan protokol kesehatan.

Saat masa pandemi seperti ini, para driver ojol masih harus keluar rumah demi mendapat penghasilan bagi keluarganya. Keadaan bertambah sulit jika mereka harus isolasi mandiri. Hal ini membuat beban keuangan mereka semakin berat, karena harus menanggung kebutuhan keluarga, menjaga kesehatan, serta melakukan berbagai tes swab/PCR.

Sejatinya, mereka adalah pahlawan bagi kita untuk tetap produktif saat pandemi. Mereka banyak membantu mulai dari mengantar bepergian, mengantarkan makanan, hingga memastikan kebutuhan sehari-hari kita terpenuhi. 

Rita Sari yang akrab disapa Bunda Rita, merupakan seorang mitra driver berstatus single parent. Pekerjaannya sebagai driver GoCar mengurangi kesempatan beliau untuk bertemu dengan kedua anaknya.

Ibu dua anak ini beberapa kali menjadi saksi ketika para penumpangnya kesulitan mencari rumah sakit atau tempat perawatan untuk isoman. Bunda Rita juga pernah terkena COVID-19 yang membuatnya harus isolasi mandiri selama 14 hari dan gak bisa bekerja sama sekali.

Padahal, ada banyak tanggungan seperti uang sekolah dan cicilan yang harus dibayarkan. Keadaan ini membuatnya sempat mengalami stres. Untungnya, selama isoman Bunda Rita mendapat santunan dari Gojek untuk mengganti pendapatan yang hilang selama gak bisa bekerja.

Cerita lainnya datang dari Saut Mangara Harahap, yang akrab disapa Bang Saut. Dia pernah terkena COVID-19 beberapa bulan lalu dan sempat kesusahan mencari rumah sakit.

Bang Saut bahkan sampai tiga kali pindah rumah sakit dan sempat mengalami salah diagnosa. Driver yang berstatus single parent dengan tiga anak ini jelas merasakan kesulitan ekonomi saat terpapar COVID-19.

Haris Rahmanto juga menjadi salah satu driver Gojek yang memiliki pengalaman terpapar COVID-19. Berawal dari merasakan sesak napas sepulang narik orderan, Haris akhirnya melakukan tes swab antigen dan hasilnya reaktif.

Haris berinisiatif melakukan isolasi mandiri, terpisah selama 14 hari dari keluarga dan gak bisa menerima orderan. Bantuan dari GoPay x Kitabisa yang diterima Haris langsung digunakan untuk kebutuhan keluarga, terutama keperluan anak dan pembayaran tagihan wajib. (WEB)