Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pempek Lala (dok. GoPay)

Bertandang ke Palembang tidaklah lengkap bila belum menikmati makanan khasnya. Apa lagi kalau bukan pempek. Makanan berbahan dasar ikan dengan siraman cuko yang khas ini menjadi hidangan wajib untuk dicicipi di daerah asalnya secara langsung. 

Di Palembang, kamu dapat menemukan pempek di hampir setiap sudut kota. Mulai dari yang dijajakan dengan gerobak kaki lima, di restoran, hingga yang sekelas hotel bintang lima pun bisa menjadi pilihan.

Bahkan, ada sebuah pusat kuliner yang secara khusus mengakomodasi sejumlah penjual pempek. Masyarakat setempat menyebutnya dengan nama Kampung Pempek 26 Ilir. Berlokasi di Jalan Mujahidin, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, area kuliner ini sukses menarik perhatian, baik wisatawan maupun masyarakat setempat. Terlebih lagi, mayoritas pedagang di Kampung Pempek 26 Ilir adalah pelaku usaha rumahan. 

Salah satu gerai yang paling menarik perhatian di Kampung Pempek 26 Ilir adalah Pempek Lala. Dibangun sejak tahun 2007, usaha rumahan ini telah mengenyam asam garam, tapi sukses bertahan hingga sekarang. 

1. Pempek Lala berhasil mempertahankan dan mengembangkan bisnis selama 15 tahun

Pempek Lala (dok. GoPay)

Pempek Lala diketahui merupakan salah satu gerai paling laris yang ada di pusat kuliner yang berada di dekat Jembatan Ampera tersebut. Usaha yang didirikan oleh Bapak Nandi Agus dan Ibu Nyimas Fadillah ini telah bertahan 15 tahun lamanya. Tentunya, dalam periode waktu yang tidak sebentar tersebut, Pempek Lala telah mengalami jatuh bangun.

Sebelum pandemik COVID-19 melanda, gerai yang buka mulai dari 08.00 hingga 22.00 WIB ini tak pernah sepi pengunjung. Ada yang memilih untuk menikmati pempek secara langsung di gerai, ada pula yang membelinya untuk dibawa pulang sebagai buah tangan. Pempek berbahan dasar ikan kakap yang dibuatnya begitu digemari sehingga pembeli terus berdatangan setiap harinya. 

2. Penurunan omzet yang cukup besar saat COVID-19 melanda

Editorial Team

Tonton lebih seru di