Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Kota dengan Work-Life Balance Terbaik di Dunia, Kerja Lebih Bahagia

potret Copenhagen, Denmark (unsplash.com/Lindsay Martin)

Kehidupan modern sering kali mendorong kita untuk terjebak dalam siklus kerja tanpa henti, hingga mengorbankan waktu untuk bersantai dan menikmati hidup. Namun, tidak semua kota di dunia mengadopsi pola ini. Beberapa kota dikenal karena memiliki work-life balance yang baik, di mana penduduknya merasa lebih bahagia dan produktif.

Kalau kamu ingin mengejar karier yang cemerlang tanpa harus mengesampingkan waktu berkualitas untuk kehidupan pribadi, berikut sederet kota dengan work-life balance terbaik di dunia yang patut dipertimbangkan menurut studi Forbes Advisor pada 2023. Simak dan catat, ya!

1. Copenhagen, Denmark

potret Copenhagen, Denmark (unsplash.com/Rolands Varsbergs)

Copenhagen menempati posisi tertinggi kota dengan work-life balance terbaik di dunia dan itu bukan tanpa alasan. Ibu kota Denmark ini mendapat skor tertinggi untuk beberapa aspek, seperti menjadi kota paling bahagia kedua di dunia menurut World Happiness Report, dan kota dengan kesetaraan gender terbaik di dunia. 

Denmark juga terkenal akan sistem jam kerjanya yang fleksibel. Mereka juga memberikan cuti tahunan panjang, dengan total setidaknya 5 minggu, fasilitas cuti parental untuk ayah dan ibu sebanyak 52 minggu, serta tingkat pengangguran yang rendah. 

Filosofi hidup yang menekankan keseimbangan di negara ini memungkinkan para penduduk menikmati kehidupan dengan lebih santai tanpa harus mengorbankan produktivitas. Yang unik dari Denmark, banyak warga bersepeda menuju kantor karena transportasi ramah lingkungan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya kerja dan gaya hidup mereka.

2. Helsinki, Finlandia

potret Helsinki, Finlandia (unsplash.com/Veikko Venemies)

Kota di negara paling bahagia menurut World Happiness Report ini menempati posisi kedua sebagai kota dengan work-life balance. Helsinki menawarkan campuran unik antara kota metropolitan dan alam yang mengagumkan.

Berbagai perusahaan di Helsinki menyediakan cuti parental untuk orangtua baru sebanyak 320 hari, cuti tahunan selama setidaknya 5 minggu, pilihan bekerja di mana saja, serta kebijakan sosial politik yang ramah pekerja. Dengan ini, warga Helsinki memanfaatkan waktu luang untuk kehidupan pribadi tanpa terganggu pekerjaan.

3. Stockholm, Swedia

potret Stockholm, Swedia (unsplash.com/Anna Hunko)

Selanjutnya ada Stockholm, ibu kota Swedia yang mencetak skor 64,8 sehingga berada di posisi ketiga kota dengan work life balance terbaik di dunia. Banyak perusahaan di kota ini menerapkan jam kerja fleksibel, di mana pekerja hanya diminta ke kantor dari pukul 9.00 hingga 16.00, atau terkadang juga pukul 10.00 hingga 15.00, sebagaimana dijelaskan The Guardian.

Dengan kekuatan ekonomi dan kualitas hidup yang tinggi, mayoritas perusahaan di kota ini menawarkan cuti minimal 25 hari dalam setahun, kesempatan bekerja hybrid, serta cuti parental yang lama. Setiap orangtua mendapat 240 hari cuti untuk merawat sang buah hati.

Kota ini juga menggabungkan sistem pendidikan dan layanan kesehatan berkualitas. Musim panas yang panjang memberi warga kota kesempatan untuk menikmati alam dan kegiatan outdoor, sehingga keseimbangan antara produktivitas dan relaksasi tetap terjaga.

4. Oslo, Norwegia

potret Oslo, Norwegia (unsplash.com/Einar Storsul)

Dengan skor 63,2, Oslo, ibu kota Norwegia juga dinobatkan sebagai kota yang memiliki work-life balance terbaik keempat di dunia setelah Copenhagen, Helsinki, dan Stockholm. Standar hidup yang tinggi membuat kota ini mahal untuk ditempati, tapi diimbangi dengan pendapatan yang yang juga besar.

Banyak perusahaan di kota ini menyediakan sistem kerja fleksibel di mana karyawan bisa mengatur sendiri jam kerja sesuai dengan gaya hidup mereka. Dengan demikian, tak sulit bagi mereka untuk membuat jadwal untuk bertemu keluarga, sahabat, atau menikmati kehidupan yang seimbang.

5. Auckland, Selandia Baru

potret Auckland, Selandia Baru (unsplash.com/Kishan Modi)

Kalalu empat kota sebelumnya berada di Eropa, kali ini posisi kelima ditempati Auckland di Selandia Baru. Berbeda dengan kota besar pada umumnya, Auckland punya suasana yang rileks dan ramah, serta jauh dari kesan hiruk pikuk yang menjemukan. Ini memungkinkan warganya untuk hidup dan bekerja dengan nyaman.

Dilansir Forbes, rata-rata pekerja di Auckland menghabiskan waktu 26,3 jam selama seminggu untuk bekerja. Ini setara juga dengan 5 hingga 6 jam setiap hari. Setiap karyawan juga berhak akan cuti tahunan selama 4 minggu, dengan tambahan 11 hari libur setiap tahunnya. 

6. Gothenburg, Swedia

potret Gothenburg, Swedia (pexels.com/Efrem Efre)

Ternyata, Stockholm bukan satu-satunya kota di Swedia dengan work life balance terbaik di dunia. Gothenburg juga menyusul di peringkat keenam dengan skor 60,7. Perusahaan di kota ini menerapkan sistem kerja fleksibel, bahkan 42 persen lowongan kerja menawarkan kesempatan kerja remote dan hybrid. Setiap karyawan juga berhak atas 25 hari cuti tahunan.

Berlokasi di pesisir utara, Gothenburg menawarkan akses yang mudah ke pantai untuk relaksasi. Kombinasi antara keindahan alam dan kesejahteraan karyawan membuat setiap orang bisa menikmati waktu untuk diri sendiri, keluarga, dan sirkel sosial terdekatnya sebagaimana dijelaskan The Local Sweden.

7. Reykjavik, Islandia

potret Reykjavik, Islandia (unsplash.com/Einar H Reynis)

Masih dari Eropa, Reykjavik menduduki peringkat selanjutnya untuk work-life balance terbaik di dunia. Ibu kota Islandia ini menjadi impian bagi para pecinta alam untuk hidup dan bekerja. Pasalnya, kota ini dikelilingi keindahan alam yang memanjakan mata, mulai dari panorama pegunungan megah dan lautan yang jadi latar belakang kota, aurora yang magis, hingga kolam air hangat yang merelaksasi badan.

Pemerintah Islandia secara aktif mempromosikan work-life balance bagi masyarakatnya, sehingga banyak perusahaan mengadopsi sistem kerja yang fleksibel, menyediakan cuti tahunan sebanyak 24 hari yang ditambah 12 hari libur tahunan, dan budaya kerja yang santai. Semua elemen ini mendorong kesehatan mental yang baik karena efektif mengurangi stres serta memungkinkan warganya memiliki kehidupan dan pekerjaan yang seimbang.

8. Vienna, Austria

potret Vienna, Austria (unsplash.com/Dan V)

Selain dikenal dengan warisan seninya, Vienna juga memiliki gaya hidup yang tenang sehingga memungkinkan warganya untuk menikmati hidup alih-alih mengabdikan diri sepenuhnya untuk pekerjaan. Terbukti, ibu kota Austria ini didaulat sebagai kota dengan work-life balance terbaik kedelapan di dunia.

Dengan jam kerja yang rasional, cuti tahunan sebanyak 25 hari dengan tambahan libur 13 hari setiap tahunnya, warga Vienna memiliki kesempatan untuk menikmati kafe klasik, taman-taman indah, dan pertunjukan seni di waktu senggang. Ditambah lagi, kebijakan sosial seperti sistem kesehatan dan pendidikan gratis semakin membuat warga setempat bahagia dan sejahtera.

9. Edinburgh, Skotlandia

potret Edinburgh, Skotlandia (unsplash.com/Alex Tai)

Urutan terakhir ditempati Edinburgh, ibu kota Skotlandia. Kota ini menggabungkan sejarah yang kaya dengan suasana yang ramah dan santai. Dikelilingi pegunungan yang indah dan arsitektur abad pertengahan, kota ini menawarkan lingkungan yang mendukung work-life balance.

Cuti tahunan selama 4 minggu, cuti parental selama 39 hari dengan gaji yang utuh, serta akses yang mudah ke alam terbuka dan berbagai kegiatan budaya didapatkan oleh warga Edinburgh. Fasilitas tersebut mendorong mereka untuk mengejar aspirasi profesional sambil menikmati momen bersama keluarga dan teman-teman.

Mencari keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi telah menjadi impian banyak orang. Nah, keberadaan kota-kota dengan work-life balance yang baik ini membuktikan bahwa menjalani hidup yang produktif dan bahagia sangatlah mungkin. Kalau dikasih kesempatan untuk memilih, kamu bakal pindah ke kota mana, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us