Menulis di dalam ruangan tentu sudah biasa dilakukan. Tapi pernahkah kamu mencoba menulis di alam terbuka, seperti di tepian sungai, gunung atau taman? Membayangkannya saja sudah memberi suasana yang berbeda dan anti mainstream.
Jika mengalami stuck dalam menulis, cobalah untuk keluar dan pergi ke tempat bernuansa alam. Berikut lima tempat di alam terbuka yang bisa membantu kamu menemukan sumber inspirasi untuk menulis. Yuk, simak!
Tak perlu pergi jauh, datangi saja taman dekat rumah atau kampus. Melihat yang hijau-hijau adalah pilihan terbaik untuk menjernihkan otak. Kamu menjadi lebih rileks dan tenang. Pikiran pun akan fresh kembali.
Kamu bisa duduk bersandar di bawah pohon rindang dan merasakan sejuknya angin sepoi-sepoi serta suara merdu kicauan burung yang terdengar sayup-sayup. Cobain, deh! Ide pun akan mengalir lebih deras dari sebelumnya.
Pernah menulis di pinggir pantai? Santai menulis di pasir putih ditemani hembusan angin sambil memandang birunya air laut, nikmatnya memang tak tertandingi. Tak jarang momen seperti ini mampu menyegarkan pikiran dan merangsang daya imajinasi serta mendatangkan ide-ide baru.
Namun menulis di pantai memiliki kelemahan. Suasana pantai bisa melenakan dan membuat kamu jadi malas untuk menulis. Siasatilah dengan duduk di meja yang jauh dari colokan listrik. Jadi waktu menulis kamu akan dibatasi oleh daya baterai laptop.
Gunung juga bisa menjadi pilihan tempat untuk menulis. Memandang indahnya hamparan lanskap pegunungan yang berpadu dengan bersihnya udara pegunungan, dapat menstimulasi otak dan pikiran jadi lebih tenang.
Apalagi jika ditambah dengan kopi atau teh yang tersedia di samping laptop, surga banget, deh. Tapi ingat, harus fokus, ya! Jangan sampai terlena oleh suasana dan jadi lupa menulis.
Tempat menulis lainnya di alam terbuka adalah danau. Melihat air yang tenang, orang yang duduk santai di atas perahu sambil memancing, merupakan ciri khas pemandangan di danau. Sambil menulis, sesekali pandangan kita terdistraksi oleh burung yang melintas.
Tenangnya air membuat pikiran kita ikut rileks. Suara riangnya pemancing yang mendapat ikan, memicu kita untuk merasa senang bila tulisan telah rampung. Burung yang terbang melintas, menjadi pengingat untuk tidak terlalu terbuai dengan pemandangan. Setuju?
Last but not least, pilihan menulis di tepi sawah bisa menjadi opsi menarik, lho. Seperti di taman yang melihat warna hijau, hamparan persawahan menawarkan pemandangan yang menyejukkan mata.
Kamu bisa menulis di bawah pohon, di tepi sawah ataupun di dalam gubuk. Hanya perlu diingat, jika mendung dengan awan gelap harus lekas meninggalkan sawah. Karena itu pertanda bahwa hujan akan segera turun. Bahaya sambaran petir bisa mengancam.
Menulis di alam terbuka seperti ini terasa menyenangkan dan cocok untuk kamu si pencinta alam. Selain memanjakan mata, kamu juga bisa produktif menghasilkan tulisan. Selamat mencoba!