5 Tips Dapatkan Pekerjaan bagi Mahasiswa Kupu-kupu
ilustrasi mahasiswa (unsplash.com/Javier Trueba)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebutan "mahasiswa kupu-kupu" sering dianggap sebagai orang yang pasif dan akan sulit untuk memperoleh pekerjaan nantinya. Pasalnya, bekerja di perusahaan membutuhkan beberapa soft skill, seperti kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, kemampuan berkolaborasi dalam tim, dan lain sebagainya. Soft skill tersebut diyakini hanya bisa didapatkan pada saat mengikuti kegiatan di luar kelas perkuliahan.
Menjadi mahasiwa kupu-kupu sering menjadi momok tersendiri saat mencari pekerjaan. Mereka seringkali merasa minder dengan kandidat lain yang merupakan alumni mahasiswa aktif dengan segudang kegiatan di luar kampus. Padahal alumni mahasiswa kupu-kupu juga membutuhkan pekerjaan.
Tak perlu takut, berikut lima tips bagi mahasiswa kupu-kupu, agar cepat mendapatkan pekerjaan impian. Kamu juga bisa tetap sukses.
1. Belajar TPA (Tes Potensi Akademik)
ilustrasi belajar (unsplash.com/Green Chameleon)Banyak lowongan pekerjaan, seperti CPNS, BUMN, dan beberapa perusahaan swasta besar yang menjadikan seleksi TPA pada tahap awal untuk menyaring ratusan bahkan ribuan kandidat. Bahkan, seleksi CPNS pada beberapa instansi hanya mengandalkan tes tertulis saja, meliputi tes TPA dan tes kompetensi.
Jadi, baik itu mahasiswa kupu-kupu atau bukan akan mendapatkan kesempatan yang sama. Sebab, yang akan diujikan adalah kemampuan mengerjakan soal di atas kertas.
Materi TPA bisa kamu dapatkan melalui buku-buku yang dijual bebas di toko buku. Bahkan, kamu dapat mulai belajar dari sejumlah website atau beberapa kanal YouTube secara gratis. Jadi, pergunakan kesempatan ini dengan baik, ya.
2. Memperbanyak portofolio
ilustrasi cv (pexels.com/cottonbro)Selama ini, banyak orang yang berfikir bahwa soft skill adalah hal terpenting dalam mencari pekerjaan. Padahal, sebenarnya kemampuan hard skill gak kalah penting.
Kemampuan tersebut lebih diperhatikan oleh HRD, agar seseorang bisa menempati posisi tertentu yang membutuhkan skill khusus. Kabar baiknya, kamu bisa berlatih hard skill tersebut secara mandiri.
Sederhananya, hard skill adalah kemampuan khusus yang dibutuhkan untuk sebuah pekerjaan tertentu. Contohnya kemampuan editing, kemampuan desain grafis, copy writing, dan lain sebagainya.
Hard skill adalah sesuatu yang dapat dipelajari, dilihat, dan diukur dengan membuat portofolio. Kamu dapat membuat beberapa portofolio yang berhubungan dengan pekerjaan impianmu.
Portofolio inilah yang nantinya akan dinilai oleh HRD untuk dijadikan pertimbangan. Practice makes perfect, jadi sering-seringlah berlatih agar portofoliomu semakin bagus dan dilirik HRD.
Baca Juga: 5 Tips Hadapi Anak Magang di Kantor, Bimbing dengan Cermat!
Editor’s picks
3. Magang untuk memperoleh pengalaman dan relasi
ilustrasi bekerja (unsplash.com/Tim Van Der Kuip)Magang merupakan kegiatan yang nantinya akan mendukung kariermu. Meski gak dibayar, kamu tetap disarankan untuk melakukan magang di suatu perusahaan untuk dijadikan sebagai pengalaman kerja yang akan dicantumkan dalam CV.
Melalui magang, kamu juga dapat bekerja di perusahaan tersebut layaknya seorang karyawan, sehingga akan meningkatkan kemampuanmu dalam bekerja. Selain meningkatkan kemampuan kerja, magang juga bisa dijadikan sarana untuk memperluas relasimu.
Semakin luas relasi yang kamu punya, maka akan semakin memperbesar kesempatanmu dalam mendapatkan info pekerjaan. Maka dari itu, magang harus dijadikan kesempatan untuk menunjukkan performa kerjamu di kantor. Jika performa bagus, maka akan lebh mudah untuk mendapatkan rekomendasi dari karyawan di kantor, bahkan bisa diangkat menjadi karyawan tetap, lho.
4. Menjadi freelancer untuk membuktikan skill dan kreativitasmu pada HRD
ilustrasi bekerja (unsplash.com/Avi Richards)Meski masih mencari pekerjaan dan menganggur, bukan berarti tak ada hal yang bisa dilakukan. Kamu bisa menjadi pekerja lepas atau freelancer untuk mendapatkan pemasukan. Selain itu, menjadi pekerja lepas membuktikan bahwa kamu termasuk orang yang kreatif dan dapat memanfaatkan waktu dengan bijak.
Hanya menganggur tanpa melakukan hal lain akan menurunkan nilai kualitas dirimu di mata HRD. Kamu akan dianggap sebagai orang yang kurang kreatif dan cenderung pemalas. Menjadi seorang freelancer juga membuktikan bahwa kamu seorang yang siap bekerja dan mempunyai hard skill cukup memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
5. Berlatih wawancara untuk lebih menyakinkan HRD
ilustrasi interview kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)Wawancara adalah salah satu tahap hal yang sangat krusial dalam proses seleksi pegawai. Melalui tahap ini, HRD dapat melihat kemampuan berkomunikasi dan kepercayaan diri yang dimiliki seorang kandidat. Maka dari itu, kamu perlu mempersiapkannya dengan baik agar bisa tampil maksimal saat wawancara nanti.
Mungkin proses wawancara akan menjadi hal yang mudah bagi seseorang yang sangat aktif dalam berorganisasi dan terbiasa menjalin komunikasi dengan banyak orang. Hal ini karena mereka sudah terbiasa menyampaikan pendapatnya di depan umum.
Namun, hal ini berbeda dengan mahasiswa kupu-kupu yang tak pernah berorganisasi. Menyampaikan pendapat dengan baik dan jelas merupakan hal yang sulit, serta dibutuhkan latihan. Kamu bisa berlatih secara mandiri dengan berbicara di depan cermin ataupun di depan temanmu.
Gak perlu minder dan berkecil hati, kamu juga bisa mendapatkan pekerjaan impian dengan melakukan beberapa tips di atas. Kalau ingin mendapat pekerjaan yang layak, berusahalah untuk menjadi diri sendiri dengan versi yang lebih baik.
Baca Juga: 5 Tips Hindari Kesalahan saat Hadiri Interview Kerja, Lancar terus!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
