5 Soft Skill Dasar bagi Seorang Mentor, Empati Juga Penting!

Calon mentor merapat, yuk!

Sebelum menjadi ahli pada bidang sesuatu, seseorang pasti membutuhkan mentor. Untuk menjadi seorang mentor, rupanya terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Tak sembarangan, soft skill dasar untuk seorang mentor rupanya beragam, lho. 

Gak hanya kemampuan khusus di bidangnya, soft skill dasar untuk seorang mentor juga perihal hal-hal sederhana yang kadang terlupakan. Sebelum kamu menjadi mentor, berikut soft skill yang wajib kamu kuasai.

1. Kemampuan berkomunikasi  

5 Soft Skill Dasar bagi Seorang Mentor, Empati Juga Penting!Ilustrasi karyawan bekerja efisien (pexels.com/thisisenginering))

Kemampuan berkomunikasi merupakan soft skill terpenting yang harus kamu miliki jika ingin menjadi seorang mentor di dunia kerja. Kemampuan berkomunikasi akan membantu kamu dalam menentukan tujuan, memberikan feedback, evaluasi kinerja, hingga memberikan motivasi kepada orang yang kamu bimbing.

Dengan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, maka setengah dari masalahmu sudah terselaikan. Karena komunikasi merupakan komponen terpenting dalam sebuah hubungan profesional.

2. Empati

5 Soft Skill Dasar bagi Seorang Mentor, Empati Juga Penting!ilustrasi berempati (freepik.com/pressphoto)

Memiliki empati akan memudahkan kamu untuk menerapkan metode mentoring yang tepat. Soft skill ini membuat kamu lebih mudah menyelami kondisi orang yang kamu bimbing. Karena kondisi setiap orang, metode mentoring yang akan diterapkan juga sudah pasti harus berbeda-beda.

Selain itu, jika kamu memiliki empati kepada orang yang kamu bimbing, maka secara tak langsung kamu telah menciptakan rasa percaya di antara kalian, yang mana akan semakin memudahkan waktu mentoring.

3. Manajemen konflik

5 Soft Skill Dasar bagi Seorang Mentor, Empati Juga Penting!ilustrasi konflik di kantor (freepik.com/yanalya)
dm-player

Orang yang akan kita bimbing tentu memiliki kebiasaan dan sifat yang berbeda-beda. Terkadang apa yang kamu lakukan bisa saja memicu konflik meski terlihat benar.

Karena hal inilah manajemen konflik harus diterapkan untuk menghindari kemungkinan terjadi konflik. Dengan mengubah cara bicara, memberikan pendapat, hingga memberikan tugas, maka kamu bisa mengurangi atau bahkan meniadakan konflik yang bisa terjadi.

Baca Juga: 5 Ciri Mentor yang Baik, Serius Mendampingimu Belajar

4. Memberikan kritik yang membangun

5 Soft Skill Dasar bagi Seorang Mentor, Empati Juga Penting!Ilustrasi seorang mentor (freepik.com/katemangostar)

Seorang mentor yang baik tidak hanya harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi atau mengetahui kesalahan seseorang, namun seoranh mentor juga harus berani memberikan saran yang membangun, tanpa membuat orang lain merasa 'kecil' atau malu.

Sebagai seorang mentor, kamu tidak boleh merasa gak enakan agar orang yang kamu bimbing bisa berkembang. Kalaupun ada situasi dimana kamu harus menegur secara keras, maka kamu perlu melakukannya untuk kebaikan orang yang kamu bimbing.

5. Kemampuan berorganisasi

5 Soft Skill Dasar bagi Seorang Mentor, Empati Juga Penting!Ilustrasi seorang mentor (freepik.com/tirachardz)

Kemampuan berorganisasi juga tidak boleh diabaikan karena bisa menentukan sukses atau tidaknya metode mentoring kamu. Skill untuk organisasi akan membantu kamu dalam pembuatan jadwal, melakukan evaluasi, dan pembagian tugas.

Jika kamu memiliki skill berorganisasi maka semua akan diatur secara terstruktur agar kompetensi yang diinginkan bisa dipelajari dengan baik dan bertahap.

Menjadi seorang mentor bukanlah hal yang mudah, karena kamu perlu mengedepankan kepentingan banyak orang. Selain itu kamu perlu memiliki soft skill dasar untuk seorang mentor seperti rasa empati dan leadership yang baik agar bisa membimbing orang dengan tepat. Apalah kamu sudah memiliki lima hal di atas?

Baca Juga: 5 Langkah Menemukan Mentor yang Tepat untuk Pengembangan Karier 

Marissa Zefanya Photo Verified Writer Marissa Zefanya

Muggle.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya