8 Akibat Bekerja Terus-menerus, Tetap Lelah walau Sudah Tidur

Cari cuan kudu diimbangi dengan jaga kesehatan

Ketika harga berbagai kebutuhan terus naik, kita memang harus rajin bekerja. Jangan sampai ada kebutuhan yang tak terpenuhi, apalagi kalau kita bertanggung jawab atas nafkah keluarga. Tentu semangat bekerja mesti ditambah.

Namun, kecemasan bakal gak mampu mencukupi berbagai kebutuhan ini juga dapat mendorong kita bekerja terus-menerus. Seakan-akan hidup kita cuma buat bekerja. Kita tidak berhenti bekerja sampai seluruh tenaga terasa hampir habis.

Cara kerja seperti ini tentu buruk buat diri. Uang yang didapat pada akhirnya mungkin gak sebanding dengan delapan akibat bekerja terus-menerus berikut ini. Yuk, atur ulang waktu kerja kita biar kehidupan lebih seimbang.

1. Tetap lelah dan mengantuk meski sudah tidur

8 Akibat Bekerja Terus-menerus, Tetap Lelah walau Sudah Tidurilustrasi masih mengantuk (pexels.com/Vika Glitter)

Tentu kita gak melek terus sepanjang hari. Kita masih tidur malam, tetapi mungkin jumlah jamnya sangat kurang. Misalnya, hanya tidur 4 jam per hari. Padahal, kita perlu tidur 7 sampai 8 jam per hari.

Maka dampak yang segera terasa adalah rasa capek dan mengantuk tak sirna meski kita baru bangun tidur. Bukannya tambah fresh, dari hari ke hari kita justru makin merasa lemah. Kalau di pagi hari saja kita telah lelah dan mengantuk, apalagi saat hari beranjak siang. 

Baca Juga: 3 Alasan Tidak Perlu Merayakan Pergantian Tahun Berlebihan

2. Kesehatan mulai terganggu

8 Akibat Bekerja Terus-menerus, Tetap Lelah walau Sudah Tidurilustrasi tidak enak badan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saat lelah tak lagi terangkat, sudah pasti daya tahan tubuh bakal menurun drastis. Berbagai keluhan kesehatan pun mulai dirasakan. Biasanya sakit kepala dan gangguan pencernaan.

Apabila problem kesehatan ini terus dibiarkan, tentu bakal kian menjadi-jadi. Sakit ringan menjadi makin serius bahkan terkadang berujung rawat inap. Rawat jalan saja sampai obat habis sering kali kondisi kesehatan belum pulih. Pemulihan yang lebih cepat memang membutuhkan istirahat yang memadai.

3. Jadi uring-uringan

8 Akibat Bekerja Terus-menerus, Tetap Lelah walau Sudah Tidurilustrasi uring-uringan (pexels.com/RDNE Stock project)

Kalau kita mulai merasa jengkel melulu, boleh jadi penyebabnya bukanlah perilaku orang lain. Kita perlu mewaspadai seluruh kekesalan ini disebabkan oleh kelelahan yang bertubi-tubi karena terus-menerus bekerja. Sebenarnya, kita telah merasa begitu stres.

Namun alih-alih menyadari dan menjaga jarak sejenak dari pekerjaan, kita justru berpikir orang-orang di sekitar yang menyebalkan. Kita menjadikan mereka sebagai pelampiasan dari ketegangan akibat bekerja hampir tanpa jeda. Semua hal di luar diri menjadi terasa menyulut emosi.

4. Gak punya ide lagi

8 Akibat Bekerja Terus-menerus, Tetap Lelah walau Sudah Tidurilustrasi lelah bekerja (pexels.com/Anna Tarazevich)

Ketika kebuntuan pikiran ini dialami oleh kita yang bekerja di bidang kreatif tentu amat menyiksa. Satu sisi, kita masih ingin terus bekerja biar produktif. Tapi di sisi lain, kemampuan berpikir kita sudah gak bisa diajak bekerja sama.

Pikiran kita betul-betul diam dan tak dapat menemukan satu gagasan pun untuk dieksekusi. Maka meski semangat bekerja masih tinggi, akhirnya kita tidak melakukan apa-apa. Situasi begini malah bikin kita frustrasi dan tambah sulit lagi buat kita menemukan ide.

Baca Juga: 5 Tips Traveling Bersama Orangtua yang Rentan Kelelahan

5. Gagal mengapresiasi hasil kerja sendiri

8 Akibat Bekerja Terus-menerus, Tetap Lelah walau Sudah Tidurilustrasi lelah bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kita telah bekerja nyaris sepanjang waktu. Banyak pekerjaan sudah diselesaikan. Seharusnya, ini membuat kita merasa sangat puas saat melihat hasilnya dan bangga pada diri sendiri. Akan tetapi, kita justru merasa buruk ketika meninjau kembali setiap hasil kerja.

Hal-hal yang mulanya terasa luar biasa ketika kita baru menyelesaikannya mendadak tampak jelek. Kita berpikir seharusnya dapat mengerjakannya dengan lebih baik lagi meski tak ada standar yang jelas tentang itu. Alhasil, kita sudah capek bekerja masih pula merasa harus mengulang banyak pekerjaan dari awal tetapi waktunya sudah habis. Rasanya jadi tak bahagia di akhir hari.

6. Terus mencemaskan segala tentang pekerjaan

8 Akibat Bekerja Terus-menerus, Tetap Lelah walau Sudah Tidurilustrasi lelah bekerja (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Masuk terlalu dalam ke pekerjaan bisa membuat kita kesulitan keluar dari sana. Meski tugas-tugas sudah beres dan kita telah mengakhiri jam kerja, tetap saja pikiran tak dapat lepas barang sebentar dari pekerjaan. Dari bangun tidur hingga kembali terlelap, kita dihantui oleh hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan.

Beberapa kali kita sampai memimpikan urusan pekerjaan. Tentu mimpinya gak indah, melainkan justru menggambarkan kecemasan yang terpendam. Misalnya, bermimpi ternyata masih ada tugas yang terlupakan padahal deadline-nya besok!

7. Abai dengan kebersihan tempat tinggal

8 Akibat Bekerja Terus-menerus, Tetap Lelah walau Sudah Tidurilustrasi bekerja (pexels.com/Luke Miller)

Ketika kita sudah bekerja habis-habisan setiap hari, perhatian kita pada hal-hal lain seperti tak ada lagi. Sekalipun kita menggunakan jasa ART misalnya, tetap diri sendiri kurang memperhatikan kebersihan hunian. Saat kita pulang, rumah sampai kamar kita sudah rapi.

Namun, dalam sekejap kita telah kembali mengotorinya dengan kemasan makanan dan minuman, handuk basah, pakaian kotor, dan sebagainya. Semuanya tidak terletak di tempat-tempat yang seharusnya yaitu tempat sampah, jemuran, serta keranjang cucian. Pikiran dan tenaga kita habis buat pekerjaan sehingga kebersihan tempat tinggal dianggap kurang penting.

Jika kita tinggal seorang diri, kondisi rumah atau kos-kosan tambah parah. Keadaan begini sesungguhnya memengaruhi kualitas hidup kita secara keseluruhan. Walau kelihatannya beres-beres tempat tinggal gak mendatangkan uang, kalau dilakukan secara rutin akan meningkatkan kesehatan dan membuat pikiran gak sumpek. Itu artinya, kita juga akan dapat bekerja dengan lebih baik.

8. Relasi terganggu

8 Akibat Bekerja Terus-menerus, Tetap Lelah walau Sudah Tidurilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bekerja dalam waktu panjang dan tanpa hari libur juga membuat kita terisolasi dari sesama. Berbagai bentuk hubungan kita baik dengan teman, pasangan, maupun masyarakat bisa terganggu. Rasa lelah bekerja bikin kita malas berinteraksi dengan orang lain.

Sampai di rumah atau begitu menutup laptop cuma ingin segera tidur. Justru segala hal yang ditimbulkan oleh keberadaan orang lain di dekat kita terasa sebagai gangguan. Meski awalnya kita seperti tidak membutuhkan mereka, pada akhirnya kita malah merasa hampa setelah ditinggalkan semua orang. Padahal, kita yang sesungguhnya menjauhi mereka.

Bekerja lebih keras boleh dilakukan jika energi kita memadai dan ada target yang dikejar. Namun, kerja keras ini tidak boleh sampai menjadi kerja terus-menerus yang berarti kita mulai kecanduan bekerja. Sekalipun bekerja merupakan kegiatan positif, namun akibat bekerja terus-menerus akan tak baik bagi mental dan fisikmu.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Bikin Penulis Merasa Burnout, Hindari!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya