8 Alasan Freelancer Gak Lagi Baper Dikira Pengangguran

Apa pun kata orang, kita yang paling tahu

Sebagai freelancer, kita pasti paling kesal jika dianggap pengangguran. Rasanya kita begitu direndahkan hanya karena tidak bekerja di suatu instansi. Namun, perasaan seperti ini tak bertahan selamanya.

Walaupun kita masih berhadapan dengan penilaian orang yang serupa, lambat laun ternyata kita bisa gak baper lagi. Reaksi kita makin santai dan tidak merasa insecure seperti dulu. Mengapa? Ketahui alasan freelancer gak lagi baper dikira pengangguran, berikut penjelasan lengkapnya!

1. Terpenting penghasilannya nyata

8 Alasan Freelancer Gak Lagi Baper Dikira Pengangguranilustrasi freelancer (pexels.com/Alena Darmel)

Mau bekerja di mana pun, intinya kita harus punya penghasilan untuk memenuhi segala kebutuhan hidup. Pedoman ini selalu dipegang sehingga kita sudah merasa tenang asalkan pendapatan yang diperoleh memadai. Orang lain menyangka kita gak bekerja pun tak apa-apa.

Mending kita dikira pengangguran, tetapi tetap menghasilkan uang dan bisa hidup mandiri daripada disangka sibuk bekerja, ternyata cuma pencitraan serta masih bergantung pada sokongan orangtua. Kalau ada orang yang heran mengapa kita masih hidup berkecukupan padahal di rumah terus, tinggal dijawab santai bahwa kita bekerja lepas. Soal penanya percaya atau tidak terserah dia saja.

2. Lama menekuni pilihan ini sehingga sudah terbiasa

8 Alasan Freelancer Gak Lagi Baper Dikira Pengangguranilustrasi freelancer (pexels.com/Jep Gambardella)

Bila kita baru terjun ke dunia freelancer, setiap omongan orang yang tak mengenakkan hati biasanya sangat dipikirkan. Kita bisa minder dan kehilangan motivasi. Namun, seiring berjalannya waktu kita makin tidak baper dengan apa pun penilaian orang.

Perlu setidaknya 5 tahun menjadi freelancer untuk bisa menebalkan telinga pada komentar orang yang negatif. Kita gak mungkin selamanya baper. Selain itu menyebabkan rasa sedih dan marah, kita pun kehilangan konsentrasi pada pekerjaan yang bisa memengaruhi pendapatan.

3. Sadar gak bisa memaksakan pandangan orang

8 Alasan Freelancer Gak Lagi Baper Dikira Pengangguranilustrasi freelancer (pexels.com/Michelangelo Buonarroti)

Dahulu kita mungkin bersemangat sekali menjelaskan segala hal terkait pekerjaan kita. Harapannya, mereka menjadi lebih mengerti dan sikapnya berubah dari sinis menjadi menghargai. Akan tetapi, berkali-kali melakukannya pun tak mengubah pandangan mereka tentang pilihan hidup kita.

Ketimbang capek terus berusaha menjelaskannya, kita lebih suka menghemat energi. Berubah atau tidaknya pandangan orang lain tak ditentukan oleh penjelasan kita. Selama dia sendiri berkeras dengan penilaiannya, kita bisa apa?

Mungkin kita terlihat putus asa dan menyerah. Namun, ini menyerah yang positif. Berusaha terlalu keras untuk mengubah pandangan orang yang tidak mau berubah hanya menghabiskan waktu.

4. Malah jadi gak dimintai uang atau pinjaman

8 Alasan Freelancer Gak Lagi Baper Dikira Pengangguranilustrasi freelancer (pexels.com/Thirdman)

Cap pengangguran yang diberikan orang-orang pada kita awalnya memang terasa merugikan. Kita bahkan tersinggung berat diperlakukan seperti itu. Akan tetapi, lama-lama kita melihat dan merasakan langsung adanya keuntungan.

Dengan kita dianggap gak bekerja, mereka tidak bisa bergantung secara keuangan pada kita. Kita bukan orang yang tepat buat dimintai uang atau pinjaman. Meski pandangan mereka merendahkan kemampuan finansial kita, kita justru bisa hidup dengan lebih tenang dan menabung tanpa gangguan.

dm-player

5. Menikmati kesan santai dalam hidup

8 Alasan Freelancer Gak Lagi Baper Dikira Pengangguranilustrasi freelancer (pexels.com/Los Muertos Crew)

Bagi orang yang tak mengerti seluk-beluk pekerjaan freelancer, hidup kita dikira santai sekali. Kita tidak perlu terburu-buru berangkat ke kantor di pagi hari. Kita juga tak pernah terlihat pulang larut malam sehabis lembur.

Dahulu kita barangkali ingin sekali dipandang sebagai orang yang sibuk. Seakan-akan kesan sibuk itu menentukan kehormatan kita dan besarnya penghasilan. Namun, kini itu tidak lagi terasa penting. Kita malah senang mengecoh orang lain dengan kesan hidup sesantai mungkin, tetapi tetap bisa mencukupi kebutuhan dengan baik bahkan memenuhi sejumlah keinginan.

Baca Juga: 5 Tips Jaga Kesehatan bagi Freelancer, Cari Cuan Makin Maksimal!

6. Hasil kerja makin dikenal orang

8 Alasan Freelancer Gak Lagi Baper Dikira Pengangguranilustrasi freelancer (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Ini sebabnya lama masa kerja sebagai freelancer sangat memengaruhi kepercayaan diri kita. Dengan terus bertambahnya jam terbang, hasil kerja kita pasti juga sudah banyak. Orang-orang menjadi lebih tahu apa yang sebenarnya kita kerjakan setiap hari. Jadinya freelancer gak lagi baper dikira pengangguran, deh. 

Walau hal tersebut tidak menghilangkan semua orang yang masih berpandangan miring soal freelancer. Akan tetapi, jumlahnya yang makin sedikit bikin perasaan kita lebih kondusif. Ada lebih banyak orang yang tahu hasil kerja kita, merasa sangat terbantu, dan terus memberikan dukungan.

7. Tambah sibuk

8 Alasan Freelancer Gak Lagi Baper Dikira Pengangguranilustrasi freelancer (pexels.com/cottonbro studio)

Walaupun dari luar kita terlihat santai, di dalam rumah cuma kita yang tahu. Daftar pekerjaan yang menunggu untuk diselesaikan masih panjang. Kita sampai membuat jadwal buat memastikan tidak ada pekerjaan yang terlewatkan.

Banyaknya komentar negatif tentang pekerjaan kita mungkin masih sama dengan dahulu. Bedanya, sekarang kita sudah gak punya waktu untuk mendengarkan apalagi memikirkannya. Kesibukan bekerja telah mengalihkan fokus kita.

8. Kenal lebih banyak freelancer

8 Alasan Freelancer Gak Lagi Baper Dikira Pengangguranilustrasi freelancer (pexels.com/Ling App)

Kekuatan mental seorang pekerja lepas banyak bersumber dari sesama freelancer. Bersama mereka, kita tidak merasa sendirian. Pilihan pekerjaan kita boleh jadi tampak aneh di mata orang-orang terdekat karena mereka semua bekerja secara tetap di sebuah kantor.

Namun di luar mereka, kita masih punya teman-teman yang juga menggeluti dunia freelance. Di situlah kita merasa dipandang normal. Kita bisa saling berbagi pengalaman dengan sesama freelancer, termasuk pengalaman tak mengenakkan disangka pengangguran dan cara menghadapinya.

Jika kita sudah mampu lebih santai dan gak baper lagi oleh pandangan orang lain, kita dapat jauh lebih produktif dalam bekerja. Maka dari itu, kita pun perlu belajar lebih cuek dan meningkatkan kepercayaan diri terkait pilihan hidup yang diambil. Kita tidak perlu terus mencari pengakuan dari orang lain bahwa kita bekerja.

Bukankah kita memang sudah melakukannya setiap hari? Diakui atau tidak oleh orang lain, bekerjanya kita tetap sebuah fakta. Tentang orang lain percaya atau tidak, itu bukan dalam kuasa kita. Ketika kamu menyadari hal tersebut, freelancer gak lagi baper dikira pengangguran, deh.

Baca Juga: 6 Kesalahan Umum tapi Fatal yang Sering Dilakukan Freelancer, Hindari!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya