Lakukan 5 Hal Ini Sebelum Menyerahkan Jabatan, Tetap Bertanggung Jawab

Proses biasa dalam organisasi dan pekerjaan

Lepas sambut jabatan merupakan hal biasa di setiap organisasi, termasuk tempat kerja. Pergantian jabatan dapat disebabkan kamu akan menempati posisi yang lebih tinggi, dicopot karena kinerjamu kurang memuaskan, atau memang jabatan tersebut dipergilirkan setiap periode tertentu. Apa pun itu, dirimu mesti ikhlas melepaskan jabatan dan memberi kesempatan pada orang lain.

Kalau situasinya kamu dipindahkan ke posisi lain yang lebih tinggi, tentu mudah buatmu menyerahkan jabatan lama pada penggantimu. Namun, bila dirimu menjadi gak punya jabatan apa-apa lagi atau ada ambisi selamanya berkuasa, proses ini dapat terhambat. Kamu cenderung tidak kooperatif untuk mempersulit proses transisi.

Sikapi pelepasan jabatan ini dengan lapang dada, profesional, dan bijaksana. Jangan memperburuk citra diri justru di akhir masa jabatanmu. Tinggalkan kesan yang baik dengan melakukan kelima hal berikut, sebelum menyerahkan jabatanmu ke orang lain.

1. Membereskan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabmu

Lakukan 5 Hal Ini Sebelum Menyerahkan Jabatan, Tetap Bertanggung Jawabilustrasi bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Selama situasinya tidak genting biasanya pergantian pejabat tak mendadak. Ada jeda waktu yang cukup panjang antara pemilihan pejabat baru dengan proses serah terima jabatan darimu padanya. Oleh sebab itu, terpilihnya pejabat baru tak berarti masa tugasmu langsung berakhir.

Seandainya pun setelah ini kamu kembali menjadi staf biasa, jangan biarkan bayangan akan kariermu yang menurun bikin dirimu ogah-ogahan dalam bekerja. Tetap bereskan seluruh tugas yang menjadi tanggung jawabmu sampai akhir masa jabatan. Hindari bersikap masa bodoh biar pejabat yang baru atau atasan yang memutuskan penggantian ini menjadi kelimpungan.

Selama mekanisme pergantian pejabat dilakukan dengan benar, ikuti saja. Sikap yang bertanggung jawab sampai jabatanmu habis juga bakal diperhatikan atasan. Kamu bisa memperoleh kesempatan menduduki posisi lain yang tak kalah baik di masa mendatang.

2. Membuat catatan untuk pejabat baru

Lakukan 5 Hal Ini Sebelum Menyerahkan Jabatan, Tetap Bertanggung Jawabilustrasi pembicaraan (pexels.com/Gustavo Fring)

Catatan ini berisi program-program yang memang harus dilanjutkan oleh pejabat baru. Bukan kamu mengalihkan tugas-tugas yang semestinya masih menjadi tanggung jawabmu. Catatan dari pejabat lama sepertimu penting agar pejabat pengganti dapat langsung bekerja.

Kalau dirimu gak mau tahu, ia membutuhkan lebih banyak waktu buat mempelajari tugas-tugasnya dan membuat prioritas. Tentu saja sebagai pejabat baru dia berhak membuat kebijakan dan terobosan yang berbeda darimu. Akan tetapi, program jangka panjang yang telah ditetapkan oleh pimpinan juga mesti dipastikan berlanjut.

Sebagai orang yang telah menduduki jabatan itu selama beberapa waktu, dirimu paham sekali apa-apa yang kudu digarap. Estafet tugas ini harus berjalan dengan baik karena hasilnya demi kepentingan bersama. Baiknya, kamu dan pejabat pengganti sempat bertemu sebelum proses serah terima jabatan guna memperjelas poin-poin dalam catatan tersebut.

Baca Juga: 3 Alasan Seseorang Berkarier, Gak Hanya Mengejar Jabatan dan Gaji!

3. Menyiapkan pidato perpisahan dan penyambutan

Lakukan 5 Hal Ini Sebelum Menyerahkan Jabatan, Tetap Bertanggung Jawabilustrasi berjabat tangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Dalam serah terima jabatan yang baik mestinya ada pidato singkat dari pejabat lama kemudian diikuti oleh pidato dari pejabat yang baru. Baik kamu dilepas dari jabatan untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi atau malah diturunkan menjadi staf lagi, buatlah pidato yang mengesankan. Bila prestasimu baik, hindari terlalu membanggakan diri.

Apresiasi setiap orang yang membantumu dalam bekerja dan ucapkan terima kasih pada atasan yang telah memberimu kepercayaan selama beberapa tahun ini. Tegaskan pula keyakinanmu bahwa pejabat terpilih akan mampu bekerja dengan lebih baik lagi. Jangan malah kamu terkesan sinis padanya.

Sampaikan hal-hal di atas dengan ketulusan. Kata-kata terakhirmu sebelum serah terima jabatan menjadi hal penting yang akan disimak oleh mantan anak buahmu, pejabat yang menggantikanmu, serta atasan kalian. Apa yang kamu katakan di akhir masa jabatanmu dapat menjadi tolok ukur dari rasa syukurmu yang pernah menjabat, serta sikap lapang dadamu dalam menerima pergantian pejabat. 

4. Membicarakannya dengan pasangan

Lakukan 5 Hal Ini Sebelum Menyerahkan Jabatan, Tetap Bertanggung Jawabilustrasi pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Berakhirnya masa jabatanmu sedikit banyak akan memengaruhi rutinitas sampai pendapatanmu. Kalau kamu akan dipindah ke kantor lain yang jauh, berarti dirimu dan pasangan mesti tinggal berjauhan atau seluruh keluargamu ikut pindah. Apabila kamu mendapat kepercayaan buat menduduki posisi yang lebih tinggi, tentu kesibukanmu juga bertambah.

Sebagai suami atau istri dari pejabat tinggi, ia mesti memahaminya. Boleh jadi dia pun akan mendapat sejumlah peran baru sebagai efek dari jabatanmu. Sementara, jika posisimu diturunkan sehingga gak menjabat apa-apa, pendapatan dan fasilitas yang diperoleh dari kantor pasti menurun drastis.

Meski berat untukmu menyampaikannya pada pasangan, dia harus tahu. Gaya hidup kalian mesti disesuaikan kembali seperti dahulu sebelum kamu menjabat. Jangan sampai dirimu berpura-pura masih menduduki jabatan prestisius di kantor sehingga gaya hidup pasangan tetap tinggi dan memberatkanmu.

5. Mengemas semua barang pribadimu

Lakukan 5 Hal Ini Sebelum Menyerahkan Jabatan, Tetap Bertanggung Jawabilustrasi membawa kotak (pexels.com/Anna Shvets)

Setelah semua tugasmu beres dan waktu serah terima jabatan makin dekat, kamu mesti beres-beres ruang kerja. Makin lama dirimu menempati ruangan tersebut pasti makin banyak barang pribadimu. Pastikan tidak ada yang tertinggal karena dapat disingkirkan begitu saja oleh orang yang menggantikanmu.

Padahal, itu mungkin cukup penting buatmu. Usahakan untuk mengembalikan ruang kerja serapi ketika kamu memasukinya pertama kali. Bukan justru ruangan seperti kapal pecah karena kamu sembarangan mengambil barang pribadi dan tak mengembalikan barang milik kantor ke tempat yang seharusnya. 

Jika perlu minta bantuan pesuruh untuk ekstra dalam membersihkannya. Pastinya selepas kamu selesai memisahkan barang pribadimu dan seluruh dokumen kerja berada pada tempatnya. Memastikan kamu meninggalkan ruangan tersebut dalam keadaan serapi dan sebersih mungkin juga bagian dari penyambutan yang paling tulus pada pejabat yang baru.

Dalam lepas sambut pejabat, penting untukmu meninggalkan kesan sebaik mungkin. Apa pun latar belakang pergantian pejabat, jangan melakukan hal-hal yang sesungguhnya mempermalukan diri sendiri. Seperti meninggalkan sisa tugasmu atau berusaha mempertahankan jabatanmu dengan segala cara. Sikapi dengan santai saja karena tak mungkin siapa pun terus berkuasa kecuali di organisasi atau perusahaan milik sendiri.

Baca Juga: Gak Harus Diterima, 3 Alasan Sebaiknya Tolak Promosi Jabatan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya