5 Alasan Malas Me Time di Mal, Tak Tahan Godaan Foya-foya

Jika tanpa keperluan yang jelas pasti menolak

Kesukaan orang memang berbeda-beda. Begitu pula dalam menghabiskan waktu luangnya. Mal atau pusat perbelanjaan menjadi salah satu tempat yang sering dipilih buat me timeBahkan beberapa orang bisa main ke mal hampir setiap hari.

Atau, siangnya makan di mal dekat kantor dan sorenya kembali lagi ke sana buat ngopi dulu sebelum pulang ke rumah. Namun, ada juga orang yang seakan-akan tidak tertarik untuk berkunjung serta menikmati suasana di dalam mal sebagus apa pun. Jika kamu suka main ke pusat perbelanjaan modern sedangkan pacarmu gak, kalian bisa ribut tentang pilihan tempat berkencan.

Namun, jangan memandang aneh pada orang yang hampir malas me time di mal. Mereka bukannya ketinggalan zaman, melainkan memilih secara sadar. Ada lima alasan yang membuat sebagian orang berusaha menghindari sering-sering masuk ke mal yang adem.

1. Meningkatkan dorongan belanja secara impulsif

5 Alasan Malas Me Time di Mal, Tak Tahan Godaan Foya-foyailustrasi di pusat perbelanjaan (pexels.com/Rulo Davila)

Keunggulan dari mal adalah menyediakan segala kebutuhan manusia dari primer, sekunder, sampai tersier. Kamu bisa berbelanja berbagai bahan kebutuhan pokok, melakukan perawatan di salon, sampai membeli kendaraan saat ada pameran otomotif. Namun selagi dirimu bisa hanya jalan-jalan di mal, orang lain belum tentu begitu.

Ada beberapa orang yang sangat sulit mengendalikan diri bila berhadapan dengan berbagai produk yang dipajang. Apalagi dengan adanya tenaga penjualan yang gencar menawarkan produk dengan berbagai promo menarik. Apa saja dimasukkan ke tas atau keranjang belanja. Mereka tidak sempat lagi berpikir. Keputusan berbelanja secara impulsif ini berujung penyesalan.

Selain produk tak terpakai di rumah, pengeluaran menjadi membengkak. Kalau hal ini kerap terjadi tentu dapat menghabiskan gaji bulanan dan mereka gagal menabung. Daripada masa depan suram lantaran selalu takluk pada godaan membeli apa saja di mal, mereka memilih buat sekalian tidak memasukinya.

Baca Juga: 5 Tips Mengatur Keuangan untuk Menunjang Hobi agar Tidak Boros

2. Harga minuman dan makanan lebih mahal

5 Alasan Malas Me Time di Mal, Tak Tahan Godaan Foya-foyailustrasi perempuan di mal (pexels.com/Vinicius Wiesehofer)

Gak usah melabeli orang lain sebagai kaum mendang-mending. Kenyataannya memang ada perbedaan harga antara minuman dan makanan yang dijual di dalam mal dengan di pedagang kaki lima. Umumnya, harga minuman serta makanan di pusat perbelanjaan lebih tinggi.

Mereka yang ingin berhemat atau merasa minum dan makan di mal gak memuaskan dibandingkan harganya akan memilih untuk tak sering ke sana. Soalnya, lama berjalan-jalan di pusat perbelanjaan bikin haus dan lapar. Masih lebih baik bila mereka pergi sendirian sehingga dapat cepat-cepat meninggalkan mal untuk mencari tempat makan yang lebih ramah di kantong.

Namun kalau mereka sedang bersama teman tidak enak jika memisahkan diri. Mau tak mau mereka makan bersama di mal. Padahal, makan bareng-bareng begini memperbesar tantangan dalam mengendalikan diri. Rasanya mereka ingin memesan lebih banyak makanan ketimbang saat sendirian. Menu yang dipilih juga umumnya lebih mahal agar tidak malu pada kawan-kawan.

3. Bila sendirian rasanya seperti orang hilang

5 Alasan Malas Me Time di Mal, Tak Tahan Godaan Foya-foyailustrasi perempuan di mal (pexels.com/Fatih Güney)

Kali ini penyebab mereka malas pergi ke mal lebih karena ada atau tidaknya teman. Mereka yang pemalu lebih mungkin ragu untuk berjalan-jalan dan nongkrong sendirian di mal. Bangunannya yang luas dan dikunjungi banyak orang bikin mereka yang datang seorang diri seperti orang hilang.

Mereka hendak melihat-lihat produk yang ditawarkan pun menjadi kurang nyaman. Seolah-olah semua mata tertuju padanya dan menunggu apa yang akhirnya bakal dibeli. Perasaan tidak nyaman bertambah kuat saat mereka bermaksud untuk jajan. Rata-rata pengunjung mal makan semeja dengan pasangan, keluarga, atau teman.

Tapi mereka yang gak bawa satu pun kawan menjadi duduk sendirian. Mereka makin merasa terasing dari pengunjung yang lain. Hidangan selezat apa pun menjadi kurang bisa dinikmati. Tentu sebetulnya gak ada orang atau pelayan yang terlalu memperhatikan. Namun, perasaan seperti orang hilang tak dapat disingkirkan begitu saja.

4. Jalan berliku menuju parkiran

5 Alasan Malas Me Time di Mal, Tak Tahan Godaan Foya-foyailustrasi perempuan di mal (pexels.com/freestocks.org)

Luas parkiran di pusat-pusat perbelanjaan tentu menyesuaikan dengan luas keseluruhan bangunan dan kemungkinan jumlah pengunjung yang membawa kendaraan pribadi. Artinya, walau parkiran tampak penuh biasanya tetap ada tempat yang kosong untuk pengunjung.

Hanya saja, gak semua pengendara mahir membawa kendaraannya sampai ke titik parkir. Parkiran mal biasanya kalau tidak di lantai dasar, justru paling atas. Jalannya menurun atau menanjak sambil menikung. Mereka yang biasa membawa kendaraan sendiri tetapi kurang ahli dengan jalan seperti itu menjadi ragu buat masuk. Terlebih tidak ada petugas yang membantu memarkirkannya.

Kalaupun mereka ingin sesekali me time di mal pasti menebeng kendaraan teman atau naik kendaraan umum saja. Perkara jalan menuju parkiran memang sepele buat mereka yang sudah ahli berkendara. Tapi untuk orang yang belum jago menyetir di segala medan justru sangat berbahaya. Jangan sampai kurangnya kemampuan berkendara juga membahayakan orang lain.

5. Lebih suka di ruang terbuka

5 Alasan Malas Me Time di Mal, Tak Tahan Godaan Foya-foyailustrasi duduk santai (pexels.com/Brit)

Barangkali menurutmu mal menjadi tempat yang paling nyaman untuk mengistirahatkan diri dari berbagai kesibukan. Tempatnya dingin oleh AC, ada hiburan, dan udaranya bebas dari asap kendaraan. Akan tetapi, kenyamanan versi orang lain bisa berbeda. Beberapa orang tak betah berlama-lama di dalam mal.

Alasannya, ruangannya tertutup. Sejauh mata memandang hanya ada dinding-dinding dengan sedikit kaca. Mereka merasa kurang fresh bila menghabiskan waktu di dalam mal. Mereka lebih menyukai ruang terbuka baik pada siang atau malam hari. 

Panas matahari memang bikin mereka mudah berkeringat. Polusi udara pun membuat mereka perlu memakai masker buat menjaga pernapasan. Namun, secara keseluruhan mereka merasa lebih segar dibandingkan bersantai di dalam mal. Terlebih bila ada ruang terbuka hijau, mereka pasti lebih suka me time di sana sambil berolahraga, membaca buku, atau jajan di pedagang sekitar.

Punya teman, pasangan, atau saudara yang malas me time di mal jangan dianggap aneh. Mungkin kamu malah perlu mencoba caranya menikmati waktu di rumah atau tempat-tempat lainnya. Me time di tempat yang suasananya cocok bagi yang bersangkutan tentu bakal tetap terasa menyenangkan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kegiatan Me Time, Selain Pergi ke Mall!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya