5 Pemicu Anggota Tim Malas Berkontribusi dalam Pekerjaan

Ia menjadi beban dalam tim

Banyaknya anggota dalam sebuah tim kerja seharusnya memberikan hasil yang positif. Pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat serta hasilnya bisa maksimal.

Namun, tentu saja hal tersebut hanya akan tercapai apabila seluruh anggotanya berkontribusi secara aktif. Jika ada anggota yang malas, ia justru bakal menghambat kerja tim.

Meski keberadaannya lebih terasa mengganggu jalannya pekerjaan ketimbang membantu, mari kita pahami dahulu apa yang kira-kira menjadi alasannya. Siapa tahu semangatnya masih dapat "dibangkitkan" agar mau berkontribusi secara nyata. 

1. Sadar tidak punya kemampuan yang dibutuhkan

5 Pemicu Anggota Tim Malas Berkontribusi dalam Pekerjaanilustrasi tim kerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Jika di kantor ada banyak orang yang terbagi dalam beberapa tim, sebaiknya anggotanya memang tidak tetap. Susunan tim yang ada harus dapat dirombak kapan pun dibutuhkan, sesuai dengan tugas yang ada.

Alasannya, susunan anggota tim pada suatu waktu belum tentu akan mampu bekerja dengan baik di waktu yang berbeda. Dengan adanya tugas yang berlainan, kemampuan anggota yang diperlukan juga menjadi tidak sama.

Daripada ada anggota yang tak bisa berkontribusi karena kemampuannya tidak sesuai dengan tugas yang ada, lebih baik ia tukar tempat dengan anggota tim lain. Ini akan membuat tim dapat bekerja optimal didukung oleh seluruh kemampuan anggotanya.

2. Tahu kontribusinya tak akan diapresiasi dengan layak

5 Pemicu Anggota Tim Malas Berkontribusi dalam Pekerjaanilustrasi tim kerja (pexels.com/RODNAE Productions)

Ia merasa kapok atas pengalaman kerja selama ini. Dahulu mungkin ia sangat aktif berkontribusi dalam berbagai tugas. Akan tetapi setelah ia bekerja keras dan menyumbangkan berbagai ide, ternyata ia tak mendapatkan apa-apa sebagai bentuk apresiasi.

Manusiawi kalau dia merasa kerja kerasnya sia-sia saja. Oleh karena itu, sekarang ia begitu membatasi diri dalam kerja tim. Dia tak mau lagi sudah capek-capek dan tetap saja tidak dihargai.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Pekerjaan untuk Kamu yang Passionnya di Bidang Menulis

dm-player

3. Kecewa karena pendapatnya diabaikan

5 Pemicu Anggota Tim Malas Berkontribusi dalam Pekerjaanilustrasi tim kerja (pexels.com/Theo Decker)

Seandainya pendapatnya diperhatikan apalagi dijadikan acuan oleh tim, dia pasti mau berkontribusi. Namun karena pendapat anggota lain yang diikuti, dia jadi seperti mengambek. Dia bersikap acuh tak acuh.

Tentu saja perlu dilihat kembali persoalannya. Mana yang sudah kelewatan, cara anggota yang lain dalam menyikapi pendapatnya atau memang dia tipe orang yang selalu ingin pendapatnya dinomorsatukan?

4. Punya masalah dengan anggota yang lain atau dengan ketua tim

5 Pemicu Anggota Tim Malas Berkontribusi dalam Pekerjaanilustrasi diskusi tim (pexels.com/fauxels)

Sikap seperti ini tergolong tidak profesional. Permasalahannya dengan salah satu anggota tim atau ketuanya seharusnya tak sampai membuatnya bersikap masa bodoh. Bagaimanapun, dia juga akan ikut menikmati hasil dari terselesaikannya suatu pekerjaan.

Akan tetapi, orang yang kekanak-kanakan begini memang ada. Bila dia sudah kesal pada seseorang, enteng saja untuknya menghambat pencapaian tujuan bersama. Terlebih jika dia membenci ketua tim. Dia ingin sekali membuatnya kesulitan dengan bersikap pasif dan tak kooperatif.

5. Kurangnya rasa tanggung jawab

5 Pemicu Anggota Tim Malas Berkontribusi dalam Pekerjaanilustrasi berdebat dengan teman (pexels.com/fauxels)

Sifat tidak bertanggung jawab seperti ini memang sukar disembuhkan, kecuali dengan tekad kuat dari dia sendiri. Makin kita menekannya untuk bertanggung jawab, perilakunya malah sering kali makin menjengkelkan.

Teguran keras barangkali dapat membuatnya lebih sadar akan tanggung jawabnya untuk berkontribusi dalam kerja tim. Akan tetapi apabila ia tak jera juga, barangkali memang perlu diberi sanksi terberat yaitu dikeluarkan dari tim untuk selamanya.

Dengan adanya anggota yang malas berkontribusi, ia sebenarnya menjadi beban saja dalam tim. Bakal tambah repot kalau anggota yang lain mengikutinya. Masalah seperti ini harus segera dibicarakan dengan seluruh anggota.

Baca Juga: 5 Tips Menegur Rekan Kerja yang Gak Berkontribusi dalam Pekerjaan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya