7 Penyebab Rendahnya Etos Kerja, Masih Bisa Ditingkatkan

Perhatikan kesejahteraannya biar bersemangat

Berada di tengah teman-teman kantor yang memiliki etos kerja rendah tentu membuatmu tidak nyaman. Kamu yang rajin bekerja malah jadi terlihat aneh. Kerap kali cara kerja dan keinginanmu berbenturan dengan cara kerja serta keinginan mereka yang sangat menyukai suasana santai.

Tugas-tugas yang mestinya dapat diselesaikan dengan cepat menjadi terhambat. Semoga kamu gak tertular rendahnya etos kerja mereka yang bisa disebabkan oleh tujuh hal berikut. Pahami dengan baik, siapa tahu dirimu mampu membantu meningkatkan semangat kerja teman-teman.

1. Ingin sukses secara instan

7 Penyebab Rendahnya Etos Kerja, Masih Bisa Ditingkatkanilustrasi suasana kerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Bayangan mereka tentang kesuksesan berbeda jauh dari hari-hari yang dilalui. Keseharian mereka di kantor dipenuhi dengan proses panjang. Mereka tak langsung menduduki posisi tinggi yang keren, melainkan entah sampai kapan menempati posisi saat ini.

Namun bukannya mengubah angan-angan supaya lebih sesuai dengan kenyataan, mereka malah tetap berpegang pada khayalan. Teman-temanmu tak kunjung belajar bekerja dengan lebih giat. Mereka masih saja lebih suka berandai-andai sukses secara instan ketimbang meningkatkan etos kerja agar tahan dalam berproses.

2. Berpikir kantor yang membutuhkannya, bukan sebaliknya

7 Penyebab Rendahnya Etos Kerja, Masih Bisa Ditingkatkanilustrasi suasana kerja (pexels.com/Ron Lach)

Kantor memang memerlukan kerja begitu banyak karyawan. Akan tetapi, apakah karyawan sama sekali tidak membutuhkan tempat kerja tersebut? Bila mereka tak memerlukan pekerjaan, tentu mereka tidak akan mengambil kesempatan itu.

Faktanya, lowongan kerja selalu menjadi rebutan. Ini artinya, baik pemilik usaha maupun pekerja sama-sama saling membutuhkan. Karyawan mana pun telah semestinya memiliki etos kerja yang tinggi sebagai rasa terima kasih atas kesempatan kerja yang diberikan padanya.

3. Kurangnya contoh dari orangtua

7 Penyebab Rendahnya Etos Kerja, Masih Bisa Ditingkatkanilustrasi tidur di kantor (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Karakter orang dewasa cukup banyak dipengaruhi oleh pendidikan yang diperoleh sejak di rumah. Etos kerja yang rendah boleh jadi hasil dari pengamatan anak terhadap orangtuanya. Mereka meniru semangat kerja orangtua yang kurang baik.

Mereka melihat orangtuanya sengaja berangkat terlambat dan pulang lebih cepat, tetapi masih bisa hidup dengan layak. Orangtuanya tidak dipecat sehingga tampaknya meniru sikap serupa pun bukan masalah. Lain halnya bila anak dibesarkan oleh orangtua dengan etos kerja tinggi, ia lebih mungkin memiliki semangat yang sama ketika dewasa.

Baca Juga: 5 Tips Meningkatkan Etos Kerja untuk Para Pegawai, Penting!

4. Penegakan kedisiplinan di kantor yang tidak tegas

dm-player
7 Penyebab Rendahnya Etos Kerja, Masih Bisa Ditingkatkanilustrasi suasana kantor (pexels.com/Artem Podrez)

Bagaimanapun juga, orang yang bekerja perlu diawasi dengan ketat agar kedisiplinannya tumbuh. Tanpa adanya teguran dan sanksi, etos kerja siapa pun mudah menurun. Mereka hanya fokus pada gaji dan kurang peduli mengenai usaha memberikan yang terbaik dari diri mereka untuk pekerjaan.

Bahkan orang dengan etos kerja yang bagus pun perlahan-lahan dapat berubah malas apabila kantor tidak tegas dalam menegakkan kedisiplinan. Batinnya, untuk apa rajin bekerja kalau pendapatannya sama saja dengan teman yang asal-asalan dalam mengerjakan apa pun? Atasan mesti lebih sering memeriksa keberadaan dan pekerjaan anak buahnya untuk membentuk etos kerja yang tinggi.

5. Kompetensi rendah atau tidak sesuai bidang kerja

7 Penyebab Rendahnya Etos Kerja, Masih Bisa Ditingkatkanilustrasi suasana kerja (pexels.com/Karolina Grabowska)

Meski awalnya semua orang datang dengan etos kerja yang baik, kesalahan penempatan akhirnya menurunkan semangat mereka. Kompetensi yang dimiliki malah tak terpakai. Mereka dituntut untuk mempelajari hal-hal baru dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Ini membuat mereka kesulitan dalam bekerja. Semangat kerja pun perlahan-lahan memudar, terlebih bila atasan tidak merespons keluhan mereka. Jika karyawan ditempatkan sesuai dengan kompetensi masing-masing, pekerjaan menjadi lebih mudah dilakukan serta mereka tambah percaya diri.

6. Kesejahteraan kurang diperhatikan

7 Penyebab Rendahnya Etos Kerja, Masih Bisa Ditingkatkanilustrasi malas bekerja (pexels.com/Kampus Production)

Iming-iming gaji tinggi tidak menjamin etos kerja karyawan menjadi baik. Terkadang pendapatan yang terlalu besar hanya membuat orang gampang terlena. Akan tetapi, mengabaikan kesejahteraan mereka jelas akan menurunkan semangat kerja. 

Dengan penghasilan yang begitu kecil, orang merasa kerja kerasnya gak dihargai. Mereka sudah bekerja sesuai jam kerja dan tanggung jawabnya, tetapi hasilnya belum layak untuk hidup. Mereka bakal berpikir lebih baik menurunkan kinerja sesuai dengan pendapatan yang diperoleh saja.

7. Banyak konflik internal

7 Penyebab Rendahnya Etos Kerja, Masih Bisa Ditingkatkanilustrasi konflik di kantor (pexels.com/MART PRODUCTION)

Satu atau dua konflik yang terjadi di kantor barangkali tidak terlalu memengaruhi etos kerja karyawan yang gak terlibat. Namun, makin banyak dan serius konflik yang terjadi di internal kantor, makin rusak pula konsentrasi serta mood mereka dalam bekerja. Suasana di kantor tak lagi menyenangkan hati.

Walaupun mereka gak terlibat secara langsung dalam berbagai permasalahan itu, situasi kantor tidak kondusif. Orang-orang berinteraksi dengan kaku bahkan terkadang ada beberapa kubu yang membuat mereka seperti harus memilih hendak berpihak pada siapa. Gak ada masalah terkait tugas-tugas, tetapi kondisi kantor bikin mereka tak nyaman.

Jika penyebabnya diketahui, etos kerja yang rendah dapat ditingkatkan. Bahkan dalam kasus seseorang memiliki etos kerja rendah karena meniru orangtuanya, dia masih bisa berubah. Tempatkan ia di antara orang-orang dengan etos kerja tinggi sehingga lama-kelamaan terpengaruh secara positif.

Baca Juga: 5 Manfaat Memiliki Etos Kerja untuk Diri Sendiri, Lebih Cepat Sukses! 

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya