6 Tips agar Kesibukan Kerja Tak Membuat Emosi, Kontrol Stres
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Merasa gak sih, kalau tingginya kesibukanmu akhir-akhir ini bikin emosimu tidak stabil? Kamu menjadi lebih sensitif dan gampang sekali marah. Jika dirimu mengalaminya, benarkah orang-orang di sekitarmu semenjengkelkan itu?
Ataukah kamu menjadikan mereka sebagai pelampiasan dari rasa lelah serta stres yang ditimbulkan oleh tumpukan pekerjaan? Cermati apa yang membuat emosimu naik turun. Kalau tidak, masalah yang sebenarnya berkaitan dengan pekerjaaan akhirnya merusak hubungan baikmu dengan siapa saja.
Jangan berharap orang lain memahami kemarahanmu. Kamulah yang harus lebih bertanggung jawab atas ketidakstabilan emosimu belakangan ini. Simak enam tips agar kesibukan kerja tak membuat emosi, jangan ubah dirimu menjadi seseorang yang pemarah, ya!
1. Kendalikan jalannya tugas-tugas, jangan terbalik
Sebanyak apa pun tugas yang menanti buat diselesaikan, dirimu mesti tetap memegang kendali atas semuanya. Jangan sampai kamu bingung harus bagaimana yang seketika membuat pekerjaan ganti mengendalikanmu. Ringan atau sulitnya tugas bayangkan sebagai potongan puzzle yang harus disusun satu demi satu.
Kamu bebas memulainya dari potongan yang mana pun dan melanjutkannya ke potongan lain yang lebih cepat menampakkan pola gambar. Total keping puzzle memang banyak. Akan tetapi dengan kamu tekun mengambilnya satu per satu akhirnya bakal habis juga dan terbentuklah gambar yang utuh.
Begitu pula tumpukan pekerjaan yang mesti diselesaikan. Hindari panik serta merasa tak berdaya di hadapannya. Kamu dapat memeriksa dulu setiapnya buat bikin rencana kerja berdasarkan tenggat masing-masing. Makin dirimu mampu mengontrol jalannya tugas-tugas, makin kamu merasa tenang serta jauh dari sikap-sikap emosional.
Baca Juga: 3 Strategi Ampuh Hadapi Gelisah Sebelum Presentasi
2. Bedakan rasa capekmu dengan kamu perlu marah
Rasa lelah memang dapat memudahkanmu kehilangan kesabaran. Namun, kamu tidak harus marah-marah setiap capek. Marahmu harus punya alasan yang lebih kuat dari sekadar lelah. Capek adalah kondisi menurunnya energimu karena sudah dipakai untuk berbagai aktivitas.
Sedang marah mestinya hanya terjadi ketika ada stimulus yang memancingnya. Contoh kondisi lelahmu wajar bikin marah yaitu ketika teman satu tim gak bekerja dengan optimal sesuai bagiannya. Ini berakibat kamu yang mesti membereskan sisa pekerjaannya di samping tugasmu sendiri.
Akan tetapi bila kamu capek oleh tugas-tugasmu sendiri, jangan menambahinya dengan kemarahan. Marah-marah hanya meningkatkan rasa lelahmu. Pun orang yang dimarahi tak mempunyai kesalahan sedikit pun padamu.
3. Paham bahwa semua orang juga punya kesibukan
Menjadi emosional ketika kesibukan meningkat menunjukkan seakan-akan dirimu adalah orang yang paling punya banyak pekerjaan. Padahal, ada banyak sekali orang sibuk di luar sana. Bahkan kesibukan mereka boleh jadi berlipat-lipat dari kesibukanmu.
Semua itu tidak terlihat sebab mereka menjalaninya dengan tenang. Mereka yang sudah terbiasa sibuk tak tertarik buat mendramatisasi kesibukannya. Selain kamu menjadi tampak overacting, orang yang sebenarnya sibuk tapi masih mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan darimu juga bisa terprovokasi oleh sikap emosionalmu.
Editor’s picks
Nanti bukannya kalian menyelesaikan tugas masing-masing justru berantem. Maka dari itu, jangan mengganggu kesibukan orang lain dengan cara apa pun. Termasuk berisik dan kesal mengenai kesibukanmu yang bertambah. Nikmati sendiri kesibukan tersebut karena toh, hasilnya nanti juga buatmu.
4. Selesaikan masalah di kantor dan dengan teman kerja
Membawa pulang masalah dari kantor ke rumah sama dengan menularkan seluruh emosi negatifmu pada anggota keluarga. Rasa penatmu pasti tak hilang-hilang dan justru bertambah setibanya di rumah. Akibatnya, pasangan serta anak menjadi sasaranmu.
Semua yang mereka lakukan seakan-akan memancing kemarahanmu. Sesungguhnya, pikiranmu cuma masih diliputi oleh berbagai persoalan dalam pekerjaan. Seandainya masalah ini dibereskan di kantor, pulang-pulang kondisimu sudah jauh lebih tenang.
Kalaupun persoalannya tidak bisa kelar dalam sehari, kamu dapat membayangkannya sebagai bagian dari dokumen pekerjaan yang tak boleh dibawa pulang. Tinggalkan saja di kantor buat kembali ditindaklanjuti besok bersama teman kerja yang sesuai. Percuma juga membawanya ke rumah karena tidak seorang pun di sana benar-benar tahu duduk perkara serta solusinya.
5. Pahami pentingnya ketenangan buat menyelesaikan pekerjaanmu
Apa pun pekerjaan yang mengantre buat diselesaikan, suasana yang tenang lebih baik daripada gaduh. Bersikap emosional pada siapa saja dan tentang apa saja sama dengan menciptakan kegaduhan. Orang lain kesal dengan sikapmu yang tak bersahabat.
Kamu sendiri juga rugi sebab suasana yang tidak tenang merampas konsentrasimu. Begitu banyaknya pekerjaan mulai membuat suasana hatimu kurang baik, bergegaslah menenangkan diri. Jangan melihat ekstra kesibukan itu sebagai hal yang negatif sehingga perlu direspons dengan negatif pula.
Maknai pekerjaan yang lebih banyak dari biasanya sebagai kepercayaan dari orang lain. Sekaligus kesempatan untukmu unjuk kemampuan dan memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. Dengan ketenangan, pekerjaan sebanyak apa pun akan lebih mudah dibereskan.
6. Merilekskan diri sembari bekerja
Bila pekerjaanmu sedang tidak terlalu banyak, merilekskan diri bisa nanti-nanti saja setelah semua tugas beres. Toh, selama mengerjakannya pun kamu gak merasakan ketegangan yang terlalu kuat. Namun dengan kesibukan yang sambung-menyambung, stresmu perlu lebih cepat diredakan.
Terlambat sedikit saja, tingkat stresmu pasti sudah tinggi sekali. Padahal, pekerjaan masih banyak. Tumpukan ketegangan itu menghambat pengerjaan tugas-tugas. Kamu dapat merilekskan diri dengan bekerja sambil sesekali mendengarkan musik.
Hindari bekerja terus tanpa merilekskan diri baik secara fisik maupun psikis. Merilekskan diri secara psikis dapat dengan mendengarkan musik seperti di atas. Sedang mengurangi ketegangan fisik bisa dengan melakukan peregangan sebentar. Berdiri dan tinggalkan meja kerjamu dengan berjalan-jalan di dalam maupun luar ruangan barang 2 sampai 3 menit.
Kesibukan hendaknya tidak direspons dengan sikap yang emosional. Biasakan diri dengan lebih banyak tugas, sebab hal ini tak terelakkan ketika kariermu mengalami peningkatan. Bila kamu terus emosional, kemampuanmu dalam menangani tugas-tugas juga menjadi tak berkembang. Oleh sebab itu, terapkan tips agar kesibukan kerja tak membuat emosi seperti ulasan di atas, ya!
Baca Juga: 5 Kelemahan Memulai Kerja dengan Mood yang Buruk, Gak Fokus!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.