6 Tips untuk UMKM yang Kebanjiran Order saat Ramadan

Layanan harus tetap cermat, jangan asal-asalan

Mengelola usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM perlu ketekunan, kejelian melihat peluang, dan siap bekerja keras. Selama bulan puasa, UMKM yang bergerak di bidang kuliner serta fesyen bisa kebanjiran pesanan. Tentu momen sekali dalam setahun ini mesti dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.

Kalau di bulan-bulan lain jumlah pesanan tidak terlalu banyak, maka orderan di bulan puasa diharapkan dapat menaikkan pendapatan. Kamu yang masih perlu tambahan modal untuk mengembangkan usaha harus memanfaatkan kesempatan mendulang uang lebih banyak. Tapi orientasi pada uang saja dapat berakibat kurang baik.

Prinsip dalam menjalankan usaha apa pun masih sama, yaitu uang dan keuntungan bakal datang dengan sendirinya seiring kepuasan pelanggan. Maka ketika orderan meningkat sampai berlipat-lipat dari bulan biasa, kemampuan kerjamu juga mesti ditambah. Pastikan tidak ada pesanan yang telantar dan usahamu lancar hingga Lebaran dengan melakukan enam tips untuk UMKM yang kebanjiran order saat Ramadan.

1. Batasi maksimal waktu order

6 Tips untuk UMKM yang Kebanjiran Order saat Ramadanilustrasi membuat kue (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Baik kamu membuka kedai untuk makan di tempat atau usaha online, waktu pemesanan mesti tetap dibatasi demi memastikan dirimu tidak kewalahan. Semangat mengejar untung berlimpah jangan diartikan kamu menerima semua pesanan yang masuk dan mengabaikan tenaga, waktu, serta stok barang. Dengan pembatasan waktu order, pesanan yang telah masuk dapat ditangani dengan baik.

Mereka puas dengan pelayananmu serta kamu sendiri terhindar dari kelelahan yang berlebihan. Tanpa batasan waktu order, pesanan akan terus masuk. Kelihatannya ini baik, tetapi pelanggan sangat tak suka bila sudah membayar dan dikecewakan. 

Khususnya untuk pesanan yang memerlukan waktu pembuatan cukup panjang, misalnya aneka kue Lebaran. Kamu harus mampu memperkirakan dengan tepat waktu pengerjaannya. Jangan sampai pesanan terlambat diterima karena kamu tak membatasi waktu order dan pesanan membeludak. Sampai dirimu berjungkir balik pun tetap gak selesai tepat waktu.

Baca Juga: 5 Alasan Melajang di Usia 30 Tahun Bukan Hal Buruk, Gak Jadi Masalah!

2. Pertimbangkan untuk menambah tenaga kerja

6 Tips untuk UMKM yang Kebanjiran Order saat Ramadanilustrasi menyiapkan makanan (pexels.com/Anna Shvets)

Seiring dengan jumlah orderan yang meningkat tajam, ada baiknya kamu mempertimbangkan perlu atau tidaknya tambahan tenaga kerja. Jangan ragu untuk melakukannya kalau dirimu gak mau melewatkan kesempatan menghasilkan lebih banyak uang selama Ramadan. Hitung dengan cermat perbandingan antara penambahan upah yang harus dibayarkan dengan potensi ekstra penjualan.

Kamu dapat memakai sistem upah harian atau per jam buat tenaga kerja tambahan ini. Tentu mereka yang baru bergabung tidak ditempatkan di posisi yang membutuhkan kemampuan tinggi. Cukup buat bantu-bantu saja seperti mengepak pesanan yang sudah siap dikirim.

Atau, menyiapkan berbagai bahan mentah yang akan dimasak bila usahamu bergerak di bidang kuliner. Sesimpel dia bisa bersih-bersih ruang dan peralatan memasak saja sudah amat membantu daripada dirimu masih harus repot di awal dan akhir hari. Orderan boleh melonjak, tetapi kebersihan dan kerapian tempat usaha mesti tetap terjaga.

3. Maksimalkan cari cuan, liburan kemudian

6 Tips untuk UMKM yang Kebanjiran Order saat Ramadanilustrasi membuat kue (pexels.com/Gustavo Fring)

Kamu mesti memilih antara memaksimalkan bulan ini buat mencari cuan atau masih hendak off selama musim libur Lebaran. Kalau prioritasmu adalah mendapatkan untung berlipat mumpung banyak pesanan, berarti sejak sekarang harus siap gak libur. Lebaranmu dan keluarga menjadi lebih sederhana.

Mungkin waktu istirahat terbaikmu baru pada saat Idulfitri ketika semua pesanan telah terkirim. Kesibukanmu masih dapat berlanjut apabila kamu hendak tetap melayani pelanggan di musim liburan. Misalnya, usahamu ialah rumah makan.

Tentukan kapan kamu hendak libur dulu. Siapkan tenaga serta mental apabila keputusanmu ialah tetap bekerja selagi kebanyakan orang bersantai bersama keluarga. Menjalankan usaha di kala para pesaingmu tutup sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi akan memberimu lebih banyak pemasukan. 

4. Tetap cermat dalam melayani

6 Tips untuk UMKM yang Kebanjiran Order saat Ramadanilustrasi melayani pengunjung (pexels.com/Rachel Claire)

Jumlah pesanan yang meningkat tentu dapat membuatmu kelelahan. Ini bisa bikin kamu gak cermat ketika menyiapkan pesanan. Ada saja kekeliruan dan akhirnya menimbulkan ketidakpuasan pelanggan. Komplain seperti ini tak bisa disepelekan.

Lebih baik melayani lebih sedikit pelanggan dengan memuaskan daripada membuat banyak orang kecewa. Harus ada orang yang sangat terlatih untuk menyiapkan pesanan. Kecepatan dalam melayani dan mengemas orderan memang kudu ditingkatkan, tapi jangan menjadi asal-asalan.

Pelanggan mudah disenangkan dengan pelayanan yang baik. Sebaliknya, mereka juga dapat tak mau kembali lagi hanya oleh satu kali kekeliruan dalam pelayanan. Padahal, usahamu diharapkan tak cuma berjalan selama Ramadan melainkan hingga bulan-bulan berikutnya.

5. Pastikan stok barang dan bahan baku aman hingga Lebaran

6 Tips untuk UMKM yang Kebanjiran Order saat Ramadanilustrasi bekerja di dapur (pexels.com/Mikhail Nilov)

Untukmu yang bertekad tetap menjalankan usaha sampai Lebaran bahkan H+7 wajib menghitung persediaan barang atau bahan baku. Pasalnya, memasuki musim mudik mungkin kamu kesulitan mendapatkan pasokan barang. Segeralah menstoknya kembali untuk persediaan sampai seminggu selepas Idulfitri.

Jangan sampai kamu menerima banyak pesanan, tetapi akhirnya mesti membatalkannya lantaran barang atau bahan baku kosong. Menambah persediaan sejak dini juga memungkinkanmu memperoleh harga yang lebih murah ketimbang mendekati Lebaran nanti. Namun, menambah stok barang atau bahan baku berarti kamu juga mesti tahu cara menyimpan yang baik.

Sayang sekali apabila stok yang penuh malah sebagiannya rusak karena tempat dan cara penyimpanannya tidak tepat. Bukannya meraih untung, dirimu justru rugi akibat kerusakan barang atau bahan baku. Hitung kebutuhan barang dan bahan baku dengan teliti dan hanya menstok yang daya simpannya lama.

6. Antisipasi pengiriman yang membeludak

6 Tips untuk UMKM yang Kebanjiran Order saat Ramadanilustrasi pedagang online (pexels.com/Kampus Production)

Jika pesanan perlu dikirim ke luar kota, kamu memerlukan waktu lebih untuk memastikan barang tidak terlambat diterima oleh pemesannya. Ingat bahwa jasa ekspedisi biasanya juga penuh mendekati Lebaran. Makin banyak paket yang harus dikirimkan, makin besar kemungkinan pesanan pelanggan hilang dalam proses pengiriman atau terlambat tiba.

Meski kamu berkomitmen mengembalikan uangnya bila barang terlambat sampai apalagi hilang, tetap saja pemesan akan kesal. Usahamu akan dicap tidak profesional. Buat jenis produk yang perlu pengiriman, pastikan kamu memberikan informasi yang jelas mengenai waktu perkiraan sampai. 

Tanyakan pula pada pemesan kapan barangnya akan digunakan sehingga dirimu dapat memutuskan masih mungkin buat mengirimnya atau tidak. Daripada pelanggan kecewa dan usahamu dicap negatif, mending kamu menolak pesanan yang waktunya terlampau mepet. Sebaiknya buat pengumuman sejak sekarang mengenai tanggal terakhir pemesanan untuk pengiriman ke luar kota.

Potensi keuntungan untuk UMKM meningkat seiring dengan datangnya bulan Ramadan. Oleh sebab itu, terapkan tips untuk UMKM yang kebanjiran order saat Ramadan sebagai kesempatan mendulang cuan. Jangan lupa tetap menjaga kesehatan agar usaha dan puasamu sama-sama berjalan lancar.

Baca Juga: 6 Tips UMKM Pemula Maksimalkan Jualan Online Jelang Ramadan 2024

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya