4 Tips Branding Diri saat Interview Kerja dengan Teori Dramaturgi

Bangun citra diri yang positif, ya!

Teori dramaturgi merupakan buah pemikiran dari seorang ilmuwan yang bernama Erving Goffman. Teori ini memfokuskan kajiannya pada drama yang terjadi pada kehidupan nyata. Ya, dalam kehidupan nyata tersebut ada sosok aktor, penonton, dan panggung sebagai tempat berlangsungnya drama.

Nah, konsep dalam teori dramaturgi ini bisa kamu gunakan untuk memoles diri saat interview kerja, lho. Ya, kamu bisa akting untuk menciptakan citra diri yang positif di depan HRD sebagai penontonnya. Penasaran bagaimana caranya membangun branding diri dengan teori dramaturgi? Langsung simak ulasan di bawah ini, ya.

1. Menentukan pesan dan tujuan yang ingin ditampilkan dari diri

4 Tips Branding Diri saat Interview Kerja dengan Teori Dramaturgiilustrasi seseorang sedang akting (pixabay.com/Pexels)

Layaknya sebuah drama yang memiliki peson moral untuk disampaikan ke penonton. Maka, drama dalam kehidupan nyata bukan hanya berupa pesan, melainkan juga tujuan pribadi dari akting yang dilakukan oleh si aktor. Jadi, coba diskusikan dengan dirimu sendiri, apa pesan spesifik yang ingin kamu tunjukkan kepada HRD sebagai penonton?

Sederhananya, ketika kamu sebagai aktor sedang akting demi lolos interview kerja, maka pesan yang ingin kamu tonjolkan ialah citra dirimu yang positif. Ketika pesan tersebut berhasil tersampaikan ke HRD sebagai penonton. Maka, besar peluang dari tujuan akting akan tercapai, yakni diterima kerja di perusahaan terkait.

2. Menyusun hingga mematangkan skenario

4 Tips Branding Diri saat Interview Kerja dengan Teori Dramaturgiilustrasi dunia kerja (pixabay.com/algedroid)

Nah, untuk melancarkan aksi akting di depan HRD, kamu butuh skenario yang bagus. Skenario tersebut berisikan terkait apa-apa saja yang perlu kamu poles. Nantinya, apa yang sudah kamu poles itulah yang akan disampaikan depan HRD, ya.

Secara lebih kompleks, memoles ini tak bermakna kebohongan, ya. Melainkan lebih kepada mempersiapkan skenario yang matang agar kelebihanmu itu bisa tertonjolkan dengan sempurna dan semaksimal mungkin.

Hal tersebut karena sayang sekali jika tidak dipoles. Bisa jadi kamu melupakan poin-poin penting dari kemampuanmu yang luar biasa itu. Ya, kinerjamu bisa perusahaan yang kamu lamar jadi lebih berkembang. Jadi, gunakan kelebihanmu itu sebagai modal membuat skenario keren untuk bisa akting dengan begitu cantik, ya.

Baca Juga: Cari Info Loker di Bandung? Yuk, Ikuti 7 Tips Interview Kerja Ini!

3. Menggunakan atribut pelengkap

4 Tips Branding Diri saat Interview Kerja dengan Teori Dramaturgiilustrasi dunia kerja (pixabay.com/Hillyne)

Secara logika, kamu lebih percaya mana dengan dokter yang menggunakan atribut kedokteran dengan yang tidak menggunakan atribut? Jelas lebih percaya yang memakai atribut, ya. Sejalan dengan konsep logis tersebut, dalam teori dramaturgi juga menjelaskan adanya setting penampilan hingga gaya peran, nih.

Dengan setting penampilan, tentunya kamu harus memperhatikan penampilanmu dari ujung rambut sampai ujung kaki, ya. Jangan sampai skenario sudah menunjukkan kinerjamu yang luar biasa, tapi penampilanmu sangat tidak mending profesionalitas kerja. 

Begitu pula dengan gaya peran, tentunya cara penyampaian dari semua kemampuan kerjamu itu harus meyakinkan, ya. Jangan sampai kamu terlihat ragu bahkan seperti mengarang cerita. Maka dari itu, siapkan penjabaran kemampuan kerjamu secara mendalam. Supaya kamu bisa menjelaskan semuanya dengan lugas, tegas, dan tenang.

4. Berlatih di backstage

4 Tips Branding Diri saat Interview Kerja dengan Teori Dramaturgiilustrasi dunia kerja (pixabay.com/WebTechExperts)

Puncak dari proses membangun citra diri yang positif saat interview kerja ya dengan latihan di backstage, ya. Dalam teori dramaturgi sendiri, ada konsep backstage yang bisa digunakan aktor untuk berlatih akting. Dengan berlatih, kamu sebagai aktor bisa mengevaluasi untuk perbaikan. Mulai dari menghilangkan bagian yang tidak perlu, hingga menambahkan atau mengembangkan bagian yang kurang.

Hal tersebut karena percuma saja jika pesan dan tujuan, skenario, hingga atribut akting sudah dibuat sebagus mungkin, tapi kemampuan akting dari aktornya itu nol besar. Maka dari itu, untuk bisa ya akting, dibutuhkan latihan supaya terlihat natural, tidak gugup, dan yang pasti meyakinkan HRD sebagai penontonnya.

Setelah membaca penjabaran di atas, apakah kamu tertarik untuk menerapkannya dalam proses interview kerjamu? Jika iya, maka tinggal sesuaikan dengan situasi dan kondisimu, ya. Hal tersebut mengingat dunia industri itu tidak bisa dipukul rata. Jadi, persiapkan semuanya dengan baik dan maksimal, ya!

Baca Juga: Doa saat Interview Kerja atau Sidang Akhir agar Tenang dan Lancar  

Melinda Fujiana Photo Verified Writer Melinda Fujiana

Have a nice day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya