Kerja Sampingan Jadi Jalan Tingkatkan Stabilitas Keuangan Millennials

Satu sumber pendapatan saja tidak cukup untuk biaya hidup

Jakarta, IDN Times - Ketika generasi millennial mulai memasuki usia yang lebih dewasa, muncul tren peningkatan keterlibatan mereka dalam pekerjaan tambahan atau sumber pendapatan alternatif. Kecenderungan ini dapat dikaitkan dengan kemajuan karier dan akumulasi pengalaman mereka.

Kondisi tersebut mendorong para millennial untuk mengeksplorasi beragam cara untuk menghasilkan pendapatan dan mengejar berbagai keinginan, serta kepentingan lain. Pekerjaan sampingan pun dianggap menjadi kunci untuk mewujudkan hal tersebut.

Dikutip Indonesia Millennial Report 2024, pekerjaan sampingan bahkan dianggap memiliki fungsi sebagai jalan untuk meningkatkan stabilitas keuangan, memenuhi minat pribadi, dan memperoleh keterampilan baru. Untuk informasi lebih jelasnya, mari simak ulasan di bawah ini.

1. Pengalaman bekerja bisa menjadi strategi efektif untuk mendorong kemajuan karier di masa depan

Kerja Sampingan Jadi Jalan Tingkatkan Stabilitas Keuangan Millennialsilustrasi bekerja (Pexels.com/Proxyclick Visitor Management System)

Seiring berjalannya waktu, orang-orang yang telah menekuni pekerjaan pun akan kian memiliki lebih banyak pengalaman. Gak hanya itu, mereka juga senantiasa mengembangkan jaringan profesional yang lebih luas hingga layak mendapatkan pekerjaan sampingan.

Kepercayaan diri mereka pun meningkat terhadap kompetensi dan pemahaman yang lebih baik mengenai nilai pasar kerja. Hal ini menunjukkan bahwa manuver strategis yang dilakukan untuk bertahan dan mendapatkan manfaat dari keahlian selama bekerja, bisa mendorong kemajuan karier ke depannya.

2. Pekerjaan sampingan telah menjadi sumber pendapatan yang cukup kompetitif dengan gaji dari pekerjaan utama

Kerja Sampingan Jadi Jalan Tingkatkan Stabilitas Keuangan MillennialsIlustrasi bekerja (pexels.com/@thisisengineering)

Gak bisa dianggap remeh. Pekerjaan sampingan di kalangan generasi millennial bahkan telah menjadi sumber pendapatan yang cukup komparatif dibanding gaji dari pekerjaan utama mereka. Dari 21 persen responden yang ada, menyatakan bahwa pekerjaan sampingan memberi kontribusi 25-50 persen pendapatan utama.

Bila dirinci, 26 persen mengatakan pekerjaan sampingan berkontribusi di bawah 25 persen dari pendapatan utama, namun 9 persen lainnya menyatakan bahwa itu bahkan melampau 50 persen gaji yang didapatkan. Menariknya, sebesar 3 persen dari responden yang ada, menuturkan pendapatan dari pekerjaan sampingan mereka justru lebih besar dari pendapatan di pekerjaan utama.

3. Sayangnya, ini juga bisa menjadi pertanda bila satu sumber pendapatan saja kini gak cukup untuk biaya hidup

Kerja Sampingan Jadi Jalan Tingkatkan Stabilitas Keuangan MillennialsIlustrasi bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Melihat fenomena ini dari perspektif lain, maka bisa disimpulkan bila generasi millennial dihadapkan pada kenyataan, bahwa satu sumber pendapatan saja tidak cukup untuk mengatasi biaya hidup yang terus meningkat. Situasi tersebut menjadi sangat terasa dan nyata bagi mereka yang juga memiliki label sebagai generasi sandwich.

Kewajiban menghidupi orangtua dan anak-anak mereka menjadi skenario terberat yang harus dihadapi. Dalam keadaan ini, diversifikasi sumber pendapatan melalui usaha sampingan atau tambahan memang menjadi strategi pragmatis yang cukup menguntungkan untuk mengelola komitmen keuangan dalam dinamika keluarga.

Baca Juga: 5 Aspek Growth Mindset yang Wajib Dimiliki Millennial dan Gen Z

4. Konten kreator menjadi salah satu pekerjaan sampingan yang kian diminati

Kerja Sampingan Jadi Jalan Tingkatkan Stabilitas Keuangan Millennialsilustrasi konten kreator pemula (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu bentuk pekerjaan sampingan yang kini mulai banyak digemari adalah konten kreator. Banyak generasi millennial, bahkan gen Z yang turut ambil andil dalam peranan ini.

Terlebih, ekonomi kreator telah tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, yang hadir berkat ketersediaan internet, kebangkitan media sosial, dan platform khusus. Hal tersebut pun membuka peluang karier dan sumber pendapatan baru bagi masyarakat di bidang kreatif.

5. IDN Times juga membuka peluang untuk tergabung sebagai konten kreator di IDN Live, Saweria, hingga penulis lepas

Kerja Sampingan Jadi Jalan Tingkatkan Stabilitas Keuangan Millennialsilustrasi beauty vlogger (pexels.com/Anna Shvets)

Patut dicatat bahwa kemunculan ekonomi kreator di Indonesia, menunjukkan bahwa generasi muda bukan sekadar penonton di dunia digital. Mereka terlibat secara aktif, bahkan beberapa generasi milenial dan Gen Z memanfaatkan alat dan platform digital untuk memamerkan kreasi serta menghasilkan pendapatan melalui beragam saluran, termasuk hasil iklan, konten bersponsor, penjualan merchandise, pemasaran afiliasi, dan kontribusi penggemar.

Meskipun tidak banyak pembuat konten di Indonesia yang dapat langsung memonetisasi konten mereka, sebuah model baru kini bermunculan. Kreator bisa mendapatkan uang dari dukungan penggemar selama live streaming, seperti IDN Live atau melalui platform monetisasi live streaming seperti Saweria.

IDN Times juga membuka peluang bagi calon penulis untuk mendapatkan penghasilan tambahan sebagai Komunitas Penulis di Komunitas IDN Times. Kisaran pendapatan penulis aktif yang berkontribusi di Komunitas IDN Times bervariasi, mulai dari Rp250.000 hingga Rp5.000.000 per bulannya.

IDN Media menggelar Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2023, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Dengan tema Purposeful Progress, IMGS 2023 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.

IMGS 2023 diadakan pada 24 - 26 November 2023 di Pulau Satu dan Dome Senayan Park, Jakarta. Dalam IMGS 2023, IDN Media juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2024.

Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Advisia sebagai Research Partner. Melalui survei ini, IDN Media menggali aspirasi dan DNA Millennial dan Gen Z Indonesia.

Baca Juga: 6 Alasan Penting bagi Millennial dan Gen Z Punya Resilience Mindset  

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya