5 Masa Depan Dunia Kerja yang Akan Dibentuk Gen Alfa, Visioner!

Harus menggunakan pendekatan baru

Gen Alfa atau orang-orang yang lahir pada tahun 2010-2024, akan mengisi 11 persen dari tenaga kerja secara  global pada 2030 menurut lembaga penelitian McCrindle. Di episode kedua #BincangHR berjudul Human Resources 5.0: Membangun SDM Masa Depan untuk Industri Padat Tenaga Kerja, Dr. Alex Denni, Presiden Komisaris wagely, pun membahas sejumlah langkah yang dapat dilakukan dalam mempersiapkan tempat kerja untuk Gen Alfa.

“Tidak pernah terlalu dini untuk mulai berpikir tentang Gen Alfa karena ini adalah kesempatan  untuk meninjau dan menjelajahi strategi SDM yang akan memberi keunggulan bagi perusahaan dalam menarik dan mempertahankan generasi ini di kemudian hari,” ujar Alex.

Gen Alfa sendiri kemungkinan besar akan mulai mengisi tempat kerja pada 2028. Untuk lebih memahami bagaimana perusahaan dapat mendukung generasi ini, mari kita lihat seperti apa masa depan dunia kerja yang akan dibentuk Gen Alfa.

1. Penerapan konsep Learning 5.1 di tempat kerja

5 Masa Depan Dunia Kerja yang Akan Dibentuk Gen Alfa, Visioner!ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Vlada Karpovich)

Dalam buku terbarunya yang berjudul Learning 5.1: Tiba Duluan Di Masa Depan, Alex menjelaskan, karyawan di era Industri 5.0 (termasuk Gen Alfa) perlu memiliki mindset, skillset, dan toolset baru agar terus bertumbuh dan berkembang. Ia menyarankan perusahaan agar menciptakan budaya learning di mana setiap karyawan mau belajar dan mengajar sambil bekerja sehingga tanpa sadar jadi kompeten dalam mengerjakan tugas masing-masing.

Konsep Learning 5.1 menghadirkan sebuah pola pikir baru bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk dipelajari, mengingat peran teknologi yang membuat akses pengetahuan semakin luas dan tak terbatas bagi Gen Alfa. Selain itu, konsep pembelajaran ini juga menjelaskan bahwa setiap orang adalah pembelajar sekaligus pengajar, sehingga arus pengetahuan tidak satu arah tetapi dua arah.

2. Memanfaatkan teknologi dan metaverse untuk bekerja

5 Masa Depan Dunia Kerja yang Akan Dibentuk Gen Alfa, Visioner!ilustrasi programmer python (unsplash.com/Kelly Sikkema)

Tidak seperti generasi sebelumnya, Gen Alfa telah belajar berbagai topik seperti AI dan bahasa pemrograman sejak sekolah dasar. Mereka adalah generasi yang paling terintegrasi secara teknologi.

Ini karena mereka telah terbiasa dengan berbagai perangkat pintar, sehingga belajar dengan lebih cepat dan dapat menerapkannya dalam dunia kerja. Bahkan, mereka dapat dengan nyaman menggunakan metaverse untuk pelatihan. Misalnya, seorang insinyur mekanik bisa melakukan simulasi penyelesaian masalah melalui metaverse.

3. Kesejahteraan di tempat kerja menjadi prioritas lebih dari sebelumnya

5 Masa Depan Dunia Kerja yang Akan Dibentuk Gen Alfa, Visioner!ilustrasi ruang lingkup pekerjaan (pexels.com/Daria Shevtsova)

Tumbuh di tengah pandemik, ketidakpastian ekonomi, dan tren kerja jarak jauh membuat  kesejahteraan (wellbeing) jadi agenda utama ketika Gen Alfa memasuki dunia kerja. Bahkan, perhatian terhadap kesejahteraan kian meningkat selama beberapa tahun terakhir.

dm-player

Studi Global Talent Trends 2022 dari Mercer mengungkap, program kesejahteraan termasuk dalam lima alasan teratas mengapa karyawan bertahan. Sehingga, perusahaan harus memastikan kesejahteraan karyawan secara emosional, fisik, sosial, dan finansial. 

Lebih lanjut, survei Kesehatan Finansial yang dilakukan wagely kepada lebih dari 3.500  karyawan menunjukkan 77,5 persen karyawan lebih betah di perusahaan mereka setelah  menggunakan wagely. Dengan memiliki akses ke gaji yang sudah diperoleh kapan pun  dibutuhkan, karyawan dapat membayar tagihan tepat waktu dan mencapai tujuan finansial mereka sehingga hasilnya karyawan bertahan lebih lama.

Baca Juga: 6 Tips Balikin Mood Karena Gak Semangat Berangkat Kerja

4. Keberagaman dan inklusi wajib diwujudkan

5 Masa Depan Dunia Kerja yang Akan Dibentuk Gen Alfa, Visioner!ilustrasi pengembangan potensi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Saat Gen Alfa memasuki pasar tenaga kerja, akan ada banyak keberagaman dalam posisi  pimpinan. Mereka percaya bahwa penting untuk memperlakukan semua orang secara setara tanpa memandang ras, suku, warna kulit, dan asal negara.

Kesetaraan gender sama pentingnya bagi generasi ini karena mereka tumbuh di dunia yang beragam sehingga membentuk pandangan dan harapan Gen Alfa itu sendiri. Mereka tidak akan sungkan pergi jika tahu berada di perusahaan yang terlihat mendukung  sesuatu secara publik, padahal sebenarnya mengabaikan.

5. Preferensi tempat kerja dan hasrat untuk membuat dampak positif

5 Masa Depan Dunia Kerja yang Akan Dibentuk Gen Alfa, Visioner!ilustrasi bekerja (unplash.com/Brooke Cagle)

Bekerja dari mana saja juga akan menjadi norma baru bagi Gen Alfa. Bahkan, selama pandemik, mereka sekolah secara online sehingga transisi menuju kerja di mana saja akan terasa lebih mudah.

Selain itu, Gen Alfa ingin bekerja untuk perusahaan yang sejalan dengan nilai yang mereka pegang. Dengan itu, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan yang dilakukan apabila perusahaan memberikan dampak positif, terutama pada isu-isu utama yang jadi perhatian mereka seperti perubahan iklim, inklusi keuangan, dan pemberdayaan perempuan.

Setiap generasi telah mengubah dunia kerja, namun hari ini masa depan ada di tangan Gen Alfa. Selagi perusahaan berupaya menarik dan mempertahankan Gen Z, saatnya untuk memikirkan kembali pendekatan terhadap benefit karyawan, budaya kerja, dan sebagainya, untuk juga dapat memenuhi kebutuhan Gen Alfa.

Meskipun jalan masih panjang, tetapi ketika kita berhasil membuka potensi generasi baru ini, kita semua dapat menciptakan tenaga kerja yang siap hadapi masa depan. Semoga bermanfaat dan dapat segera terealisasikan dengan baik.

Baca Juga: 5 Cara Menerapkan Hidup Minimalis di Dunia Kerja 

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya