7 Alasan Seseorang Memilih Jadi Pribadi Tertutup di Tempat Kerja

Semata, ia ingin menjaga privasi kehidupan pribadinya

Menjadi pribadi yang tertutup sekilas terlihat apatis dan individualis. Kamu seperti individu yang tidak memiliki kepedulian dengan lingkungan sosial. Rupanya hal ini juga bisa dijumpai di lingkungan kerja di mana seseorang lebih memilih menepi dari hiruk-pikuk.

Ia yang memilih menjadi pribadi tertutup di tempat kerja juga pasti memiliki alasan logis. Orang-orang seperti ini sudah mempertimbangkan konsekuensinya secara matang. Mulai dari pengaruh kecil dan sepele, sampai pengaruh yang membawa masalah serius.

Dari ketujuh alasan di bawah ini, apa yang membuatmu memilih jadi pribadi tertutup di tempat kerja?

1. Memang tipe orang yang memiliki kepribadian introver

7 Alasan Seseorang Memilih Jadi Pribadi Tertutup di Tempat Kerjailustrasi bekerja (pexels.com/Moose Photos)

Biasanya, seseorang di tempat kerja berteman akrab dengan lingkungan sekitar. Seolah tempat kerja menjadi rumah kedua. Tapi pada faktanya tidak semua orang memiliki sudut pandang demikian. Beberapa dari mereka ada yang lebih memilih menjadi pribadi tertutup.

Bukan karena menghindar atau bersikap angkuh, tapi memang mereka ini tipe orang yang memiliki kepribadian introver. Bagi mereka, kehidupan yang tertutup menjadi sumber kenyamanan. Ia kurang suka jika berada di tengah hiruk-pikuk.

2. Menerapkan batasan yang tegas terhadap kehidupan privasi

7 Alasan Seseorang Memilih Jadi Pribadi Tertutup di Tempat Kerjailustrasi rekan kerja (pexels.com/RDNE Stock Project)

Memasuki lingkungan kerja memang menjadi tantangan. Jika tidak bisa menjaga diri dengan baik, keseimbangan hidup yang akan terganggu. Kamu membiarkan orang-orang di lingkungan kerja ikut campur bebas terhadap urusan privasi.

Hal inilah yang ditakutkan oleh beberapa orang. Mereka lebih memilih menjadi pribadi tertutup di tempat kerja karena suatu alasan. Di antaranya menerapkan batasan yang tegas terhadap kehidupan privasi. Ia tidak ingin orang lain ikut campur ke dalam kehidupannya.

3. Pernah memiliki pengalaman buruk di masa lampau

7 Alasan Seseorang Memilih Jadi Pribadi Tertutup di Tempat Kerjailustrasi lingkungan toksik (pexels.com/RDNE Stock Project)

Pengalaman buruk bisa menimbulkan trauma berkepanjangan. Mungkin kamu mengalaminya sudah bertahun-tahun yang lalu. Namun, ingatan seolah enggan menghapus memori kurang menyenangkan tersebut. Bahkan menjadi alarm peringatan yang berbunyi sepanjang waktu.

Hal ini pula yang menjadi alasan seseorang lebih memilih menjadi pribadi tertutup di tempat kerja. Pengalaman masa buruk di masa lalu membentuk ketakutan tersendiri. Sebelum bertindak ia cenderung berhati-hati agar tidak mengulangi kesalahan serupa.

Baca Juga: 5 Tips Berkembang di Lingkungan Kerja Toxic, Mindset Perlu Diubah

4. Dikelilingi oleh lingkungan kerja toksik

7 Alasan Seseorang Memilih Jadi Pribadi Tertutup di Tempat Kerjailustrasi berhadapan dengan orang toksik (pexels.com/Yan Krukau)

Mungkin kamu heran dengan seseorang yang memilih menjadi pribadi tertutup di tempat kerja. Jika dilihat sekilas, seperti orang yang apatis dan individualis. Tapi jangan dulu melihat dari satu sudut pandang.

Rupanya, mereka memiliki alasan tersendiri atas pilihan tersebut. Ini dikarenakan lingkungan kerja yang didominasi oleh orang-orang toksik. Terlalu akrab dengan mereka justru merugikan diri sendiri.

5. Fokus dengan tugas yang harus diselesaikan

7 Alasan Seseorang Memilih Jadi Pribadi Tertutup di Tempat Kerjailustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Memasuki lingkup dunia kerja memang harus hati-hati, termasuk berusaha menjaga keseimbangan hidup. Jangan hanya karena kesenangan sesaat, pada akhirnya beban pekerjaan berakhir terbengkalai.

Mereka yang lebih nyaman menjadi pribadi tertutup di dunia kerja memiliki alasan logis. Orang-orang ini hanya ingin fokus dengan tugas yang harus diselesaikan. Mereka tidak ingin konsentrasinya terbagi dengan urusan yang tidak penting.

6. Ketidaknyamanan dengan budaya kerja

7 Alasan Seseorang Memilih Jadi Pribadi Tertutup di Tempat Kerjailustrasi menyalahkan(pexels.com/Antoni Shkraba)

Setiap tempat kerja memiliki budaya dan kebiasaan masing-masing. Bersyukur jika kamu berada di tempat kerja dengan budaya dan kebiasaan yang baik. Tapi apa jadinya jika kebiasaan dan budaya kerja di lingkungan tersebut kurang sesuai dengan ekspektasi?

Tentu hal ini menjadi alasan seseorang memiliki sifat tertutup. Ia tidak ingin ditekan oleh budaya kerja yang memfosir terlalu berlebihan. Langkah ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan hidup agar tidak terganggu.

7. Pembahasan dan pemikiran yang tidak sejalan

7 Alasan Seseorang Memilih Jadi Pribadi Tertutup di Tempat Kerjailustrasi diskusi (pexels.com/Thirdman)

Pastinya, lingkungan kerja diisi dengan orang dari berbagai latar belakang. Bisa dipastikan, setiap ide dan pemikiran tidak sama. Tapi yang pasti, dalam lingkungan kerja pasti terdapat mayoritas. Adakalanya hal itu tidak sesuai dengan prinsip dan pemikiran.

Tentu ini menjadi alasan seseorang lebih memilih menjadi pribadi yang tertutup di tempat kerja. Pembahasan dan pemikiran yang saling bertolak belakang menjadi kendala tersendiri. Ia merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut.

Lingkungan kerja dan segala lika-liku di dalamnya memang penuh dengan tantangan. Ternyata ini juga menjadi tantangan tersendiri. Hal ini pula yang mendasari seseorang lebih memilih menjadi pribadi tertutup. Ia membatasi diri dengan pergaulan orang-orang di lingkungan kerja tersebut.

Baca Juga: 5 Cara agar Kepribadian Introver Dirimu Tak Diremehkan Orang Lain

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya