6 Kerugian Terlalu Mengagungkan Pola Pikir Skeptis, Susah Maju!

2. Susah menerima kemajuan

ilustrasi memiliki pikiran skeptis (pexels.com/Mental Health America (MHA))

Mungkin kamu mengharapkan lingkungan berjalan di titik yang sama. Tapi perkembangan tidak dapat dicegah. Siap tidak siap, kamu akan menghadapi lingkungan yang bersifat dinamis. Segala sesuatunya bisa berubah dengan cepat dalam kurun waktu tertentu.

Menjadi orang yang memiliki pola pikir skeptis secara berlebihan, juga ada kerugiannya. Kamu jadi susah menerima kemajuan. Setiap ada hal yang baru selalu berpikir secara berlebihan. Padahal langkah terpenting menyikapi perubahan bukan hanya berpikir panjang. Tapi juga menyesuaikan diri dengan bijaksana.

Baca Juga: 7 Akibat jika Kamu Menunda Keputusan Penting, Peluangmu Bisa Hilang

3. Sering kesulitan saat hendak mengambil keputusan

ilustrasi memiliki pikiran skeptis (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Ketika kamu terdesak dalam situasi genting, harus segera membuat keputusan. Jika tidak, permasalahan bertambah panjang. Tapi jadi hambatan tersendiri saat kamu memiliki pola pikir skeptis yang berlebihan.

Sering kesulitan saat mengambil keputusan termasuk kerugian memiliki pola pikir skeptis. Kamu menganalisa terlalu dalam sampai overthinking sendiri. Akhirnya, tidak bisa berpikir jernih dalam mempertimbangkan situasi. Keputusan yang diambil justru memperburuk keadaan.

4. Selalu diliputi kegelisahan

ilustrasi memiliki pikiran skeptis (pexels.com/Towfiqu Barbhuiya)

Tidak salah kamu memiliki pola pikir yang kritis dan selalu ingin menganalisis. Tapi lain halnya saat kamu menyikapi suatu fenomena terlalu berlebihan. Termasuk menganalisis terlalu dalam sampai dikuasai prasangka negatif. Kamu cemas tanpa alasan yang pasti.

Ternyata ini menjadi dampak buruk bagi kami yang memiliki pola pikir skeptis. Prasangka negatif membuat dirimu diliputi kegelisahan. Dalam menjalani hidup tidak pernah mendapatkan ketenangan. Padahal kemungkinan buruk yang tergambar di pikiran belum tentu terjadi.

5. Memiliki keterbatasan sudut pandang

ilustrasi memiliki pikiran skeptis (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sosok dengan pemikiran skeptis sangat mengutamakan bukti nyata dalam menyikapi perubahan. Ia tidak langsung percaya begitu saja sebelum membuktikan kebenarannya. Pola pikir seperti ini bisa membuat kamu lebih mawas diri. Tapi lain ceritanya saat bertahan dalam pola pikir skeptis secara berlebihan.

Saat pola pikir skeptis sudah tidak terkendali, kamu hanya terpaku pada kebenaran sendiri. Jika ada yang tidak sesuai pemikiran langsung dituduh salah. Kamu tidak bisa melihat konteks secara luas dan menyeluruh. Keterbatasan sudut pandang membuat kamu tidak bisa berpikir bijaksana.

6. Sering berkonflik dengan orang-orang sekitar

ilustrasi berdebat (pexels.com/Yan Krukau)

Kehidupanmu sebagai makhluk sosial selalu berkaitan dengan orang-orang sekitar. Termasuk menyikapi perbedaan yang muncul di kalangan mereka. Sudah seharusnya memiliki sikap fleksibel menyikapi keberagaman tersebut. Namun, kemampuan ini tidak dimiliki oleh mereka yang memiliki pola pikir skeptis berlebihan.

Bukannya jadi sosok yang mawas diri, pola pikir skeptis membuat kamu kerap berkonflik dengan orang-orang sekitar. Kamu menunjukkan penolakan ketika suatu hal tidak sesuai pemikiran. Padahal manusia tidak pernah bisa mengendalikan keberagaman. Satu-satunya cara dengan menerima dan menghargai satu sama lain.

Pola pikir skeptis bisa mendorong kamu memiliki kemampuan berpikir kritis. Tapi lain jadinya saat pola pikir skeptis sudah di luar batas wajar. Bukannya kebenaran yang didapat, justru memperoleh sejumlah kerugian. Apakah kamu ingin merasakan? Jika tidak, maka harus mengendalikan pola pikir skeptis sejak sekarang.

Baca Juga: 5 Perspektif untuk Memutus Kebiasaan Buruk yang Didapat dari Orangtua