5 Nasihat Mudah Diucapkan Namun Sulit Dilakukan, Setuju?

Menjalani kehidupan, tentu kamu sudah sering mendapat beragam nasihat. Entah itu nasihat yang disampaikan oleh orang-orang terdekatmu maupun nasihat yang berasal dari orang lain. Adanya nasihat bertujuan untuk mengarahkan hidupmu agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang buruk.
Namun tahukah kamu? Ternyata ada beberapa nasihat yang memiliki tantangan tersendiri ketika kamu sudah melakukannya. Memang sih ketika diucapkan kelihatannya mudah. Namun ketika diterapkan, dijamin deh kamu bakal kerepotan sendiri melakukannya. Lantas, apa sajakah nasihat tersebut? Mari simak di bawah ini.
1. Bersyukur

Bersyukur seolah menjadi wejangan yang sudah berulang kali kamu dengar, apalagi ketika berada dalam kondisi yang sedang tidak bersahabat. Biasanya orang-orang akan menenangkanmu dengan mengajak untuk tetap mensyukuri kehidupan apa pun yang sedang terjadi.
Namun demikian, bersyukur itu tidak semudah kelihatannya, lho. Kondisi yang sedang tidak bersahabat seringkali membuatmu berat untuk mensyukuri apa yang ada. Walaupun di mulut kamu dapat mengucapkan beribu-ribu kata syukur, namun belum tentu hatimu juga melakukan hal yang sama.
2. Memaafkan

Setiap orang tentu pernah mendapat perlakuan yang tidak diharapkan dari orang lain. Seringkali hal tersebut membuatmu tersinggung sehingga menorehkan luka hati yang berkepanjangan. Di saat-saat seperti itu, biasanya kamu akan mendapat wejangan berupa menjadi pribadi yang pemaaf.
Memang, sih menjadi sosok yang pemaaf itu merupakan perilaku mulia. Tetapi hal tersebut tidak semudah kelihatannya, apalagi kalau perlakuan buruk yang kamu terima tersebut sudah di luar batas kewajaran. Walaupun berulangkali mulut sudah bilang memaafkan, namun dalam hatimu sebenarnya masih tetap ada yang mengganjal.
3. Mengikhlaskan

Setiap orang tentu pernah mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan. Entah itu berupa perlakuan buruk dari orang lain, kehilangan sesuatu, maupun kondisi-kondisi hidup yang tidak pernah kamu kehendaki. Menyikapi hal tersebut, mau tidak mau kamu harus mengikhlaskan.
Namun pada kenyataannya, mengikhlaskan itu tidak semudah yang didengar, lho. Rasanya kamu belum benar-benar rela, deh. Seringkali hatimu masih menyesali apa yang sudah terjadi. Mungkin lidahmu bisa mengucapkan kata ikhlas dengan sangat lancar, namun hatimu belum tentu demikian.
4. Melupakan

Melupakan seolah menjadi nasihat yang sudah sering didengar. Kamu diminta untuk melupakan semua pengalaman-pengalaman buruk serta hal-hal pahit yang dapat memberatkan hatimu. Mending lupakan aja, deh daripada membuat hidupmu terus terbebani.
Tapi tahukah kamu? Melupakan ternyata tidak semudah yang diucapkan oleh orang-orang, lho. Bagaimanapun juga, ingatan manusia tidak sama dengan memori ponsel. Jika dalam memori ponsel kamu dapat menghapus rekaman yang tidak kamu kehendaki, namun tidak demikian dengan memori otakmu yang akan terus menyimpannya seumur hidup.
5. Jujur

Kejujuran merupakan hal yang penting ditanamkan sejak dini. Perilaku yang jujur merupakan cerminan bahwa seseorang memiliki akhlak mulia. Namun sayangnya, perilaku tersebut untuk saat ini sudah sangat sulit ditemukan. Di antara ribuan orang, bisa dipastikan yang benar-benar jujur hanya beberapa saja.
Walaupun nasihat untuk menjadi seseorang yang jujur sudah seringkali didengar, namun rupanya hal tersebut sulit untuk diterapkan. Apalagi kalau kamu berada dalam lingkungan yang dikelilingi oleh orang-orang yang anti dengan kejujuran. Tanpa sadar kamu akan terseret dan mengikuti perilaku mereka.
Nasihat merupakan hal yang sudah tidak asing lagi di telinga, entah itu nasihat yang berasa dari orang tua sendiri maupun orang-orang di sekitar. Namun demikian, menerapkan nasihat ternyata juga tidak semudah kelihatannya, lho. Dari kelima nasihat di atas, mana yang menurutmu paling susah diterapkan?



















