Kota Terbaik di Dunia Versi Gen Z, Aksesnya Mudah dan Murah
- Bangkok, Thailand: Kota dengan tingkat kebahagiaan tinggi dan biaya hidup terjangkau. 84% Gen Z bahagia, 71% menilai ramah anggaran.
- Melbourne, Australia: Pusat budaya dengan keragaman, inklusivitas, dan ekosistem kreatif kuat. 96% Gen Z nilai positif untuk seni dan budaya.
- Cape Town, Afrika Selatan: Daya tarik pada keindahan alam dan suasana pesisir. 82% Gen Z bahagia tinggal di sini.
Platform media global Time Out kembali merilis daftar tahunan kota-kota terbaik di dunia versi Gen Z selama 2025. Peringkat ini disusun berdasarkan survei terhadap lebih dari 18.500 penduduk lokal, dengan fokus pada responden berusia di bawah 30 tahun.
Tujuannya sederhana dan tetap relevan, yakni merayakan kota-kota yang dianggap paling memungkinkan generasi muda usia dua puluhan untuk berkembang, baik sebagai tempat tinggal, bekerja, maupun destinasi wisata.
Dalam survei ini, Gen Z tak hanya menilai kehidupan malam, kuliner, dan budaya. Faktor lain seperti tingkat kebahagiaan, akses ruang hijau, hingga kemudahan menjelajah kota dengan berjalan kaki (walkability) juga menjadi pertimbangan penting.
Menurut editor berita Time Out London dan Inggris, Ed Cunningham, kota yang menawarkan seni dan budaya dengan harga terjangkau jauh lebih bermakna dibandingkan kota yang terkesan eksklusif serta sulit diakses. Selain itu, aspek walkability alias akses atau fasilitas jalan kaki yang mumpuni juga dinilai krusial, terutama berkaitan langsung dengan biaya hidup.
Penulis Time Out, Liv Kelly, menilai bahwa kota yang nyaman dijelajahi dengan berjalan kaki dan ramah di kantong merupakan sesuatu yang sangat relevan bagi Gen Z. Berikut deretan kota terbaik di dunia versi Gen Z menurut Time Out.
Table of Content
1. Bangkok, Thailand
Bangkok menempati posisi puncak berkat kombinasi antara tingkat kebahagiaan tinggi dan biaya hidup yang relatif terjangkau. Sebanyak 84 persen Gen Z di kota ini mengaku bahagia, sedangkan 71 persen lainnya menilai Bangkok ramah anggaran.
Menariknya, Bangkok juga dinilai sebagai kota paling mudah untuk mencari teman baru. Budaya nongkrong yang hidup, kuliner kaki lima yang murah, serta kehidupan malam yang dinamis membuat ibu kota Thailand ini terasa inklusif bagi generasi muda dari berbagai latar belakang.
2. Melbourne, Australia
Dikenal sebagai pusat budaya Australia, Melbourne unggul dalam hal keragaman, inklusivitas, serta kancah seni dan budaya. Sebanyak 96 persen Gen Z memberikan penilaian positif untuk sektor seni dan budaya kota ini, sedangkan 77 persen menilai Melbourne sebagai kota yang beragam. Banyak yang menilai Melbourne menawarkan keseimbangan antara kehidupan urban, ruang hijau, dan ekosistem kreatif yang kuat.
3. Cape Town, Afrika Selatan
Cape Town berada di peringkat ketiga dengan daya tarik utama pada keindahan alam dan suasana pesisirnya. Sebanyak 82 persen Gen Z mengaku bahagia tinggal di kota ini. Cape Town juga mendapat skor tinggi untuk kategori keindahan, yakni 71 persen, dan 76 persen untuk hiburan malam yang terjangkau.
Kombinasi lanskap alam, budaya lokal, dan biaya hiburan yang relatif ramah membuat kota ini dinilai menarik sebagai tempat tinggal sekaligus destinasi eksplorasi jangka panjang.
4. New York City, Amerika Serikat
Julukan The Big Apple masih relevan bagi Gen Z. New York City menjadi kota yang paling sering digambarkan sebagai menarik dan penuh energi. Gen Z memuji kemudahan menjelajah kota dengan berjalan kaki, dengan skor walkability mencapai 82 persen.
Kehidupan malamnya yang beragam dan nyaris tak pernah tidur juga mendapat penilaian tinggi, yakni 84 persen, menjadikan New York sebagai kota dengan peluang eksplorasi tanpa batas, meski biaya hidupnya dikenal sangat tinggi.
5. Kopenhagen, Denmark
Meski kerap dinobatkan sebagai kota paling layak huni di dunia, Kopenhagen tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi Gen Z. Kota ini mencatat skor kebahagiaan sebesar 64 persen dan dikenal aman, tertata, serta ramah pejalan kaki.
Menariknya, 54 persen Gen Z menilai Kopenhagen sebagai kota yang romantis dan relatif mudah untuk menemukan cinta. Gaya hidup santai ala Skandinavia menjadi nilai tambah yang membuat kota ini terasa nyaman untuk ditinggali.
6. Barcelona, Spanyol
Barcelona menawarkan keseimbangan antara kehidupan kota, budaya, dan gaya hidup Mediterania. Sebanyak 71 persen Gen Z merasa bahagia tinggal di kota ini.
Skor keragaman dan inklusivitasnya juga tinggi, setara dengan Melbourne di angka 77 persen. Ditambah dengan arsitektur ikonis, pantai di tengah kota, serta budaya jalanan yang hidup, Barcelona menjadi destinasi favorit Gen Z yang menginginkan kota dengan ritme santai, tapi tetap dinamis.
Daftar ini menunjukkan bahwa bagi Gen Z, kota terbaik bukan hanya soal popularitas atau kemegahan, melainkan tentang aksesibilitas, keterjangkauan, dan ruang untuk berekspresi. Nilai-nilai tersebut menjadi acuan bagaimana generasi muda memilih tempat tinggal maupun tujuan perjalanan.
Jika kamu belum sempat liburan ke kota-kota di atas, memasukkannya sebagai rencana liburan tahun depan juga seru, lho. Kira-kira kota mana yang paling menarik perhatianmu?
