6 Risiko saat Pemimpin Tidak Mampu Mendelegasikan Tugas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tugas seorang pemimpin tidak hanya duduk menempati jabatan tertinggi. Namun, ada serangkaian tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Sungguh miris saat seorang pemimpin justru lari dari tanggung jawab. Termasuk dengan mendelegasikan tugas tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Tipe pemimpin seperti ini mungkin masih bisa tersenyum gembira. Mereka tidak memiliki pandangan tentang kemungkinan terburuk. Saat seorang pemimpin tidak mampu mendelegasikan tugas secara tepat, di situlah hal buruk sudah menanti. Bagi kamu yang menempati jabatan sebagai pemimpin, apakah menginginkan enam hal ini?
1. Terjadi tumpang tindih tanggung jawab
Kesalahan besar saat seorang pemimpin hanya berpangku tangan dan tidak mau berusaha. Apalagi dalam hal mendelegasikan tugas. Mereka menyerahkan beban berlebih kepada seseorang yang tidak seharusnya menerima pekerjaan tersebut.
Jangan pikir pola kepemimpinan seperti ini efektif dan efisien. Karena di baliknya ada hal buruk menanti. Saat pemimpin tidak mampu mendelegasikan tugas, justru terjadi tumpang tindih tanggung jawab. Tujuan bersama tidak pernah tercapai secara menyeluruh.
2. Tim atau organisasi bersiap bubar
Jika boleh memilih, setiap orang pasti menginginkan kemajuan. Tidak terkecuali dengan tim atau organisasi. Namun, ini kembali lagi pada mereka yang menempati jabatan sebagai seorang pemimpin. Apakah mampu mendelegasikan tugas secara sesuai atau tidak.
Ternyata ada sisi buruk yang harus ditanggung saat seorang pemimpin tidak mampu mendelegasikan tugas. Tinggal menunggu waktu mengalami kemunduran. Jika tidak segera menetapkan langkah perbaikan, tim atau organisasi justru bubar secara total.
Baca Juga: 5 Tanda Pemikir Tingkat Tinggi, Pemimpin yang Bijak
3. Terciptanya situasi kerja yang serba kacau
Tahukah kamu apa yang mempengaruhi tujuan bersama? Salah satunya adalah iklim kerja. Termasuk hubungan orang-orang di dalam struktur organisasi tersebut. Kondisi demikian tidak terlepas dari karakter kepemimpinan seseorang.
Editor’s picks
Untuk kamu yang menjadi pemimpin tapi tidak mampu mendelegasikan tugas, jangan bersenang-senang terlebih dahulu. Sikap demikian bisa memicu iklim kerja yang tidak kondusif. Antar individu tidak bersinergi meraih keberhasilan. Namun, sibuk saling menjatuhkan satu sama lain.
4. Berakhir hanya sebagai pemimpin pajangan
Pernahkah kamu melihat seorang pemimpin pajangan? Ia hanya mencatatkan namanya sebagai bentuk formalitas. Namun, seorang pemimpin pajangan tidak benar-benar bisa mengendalikan organisasi ke arah yang lebih baik.
Inilah yang akan terjadi saat seorang pemimpin tidak mampu mendelegasikan tugas. Akibatnya, wewenang diambil oleh orang lain dengan ambisi pribadinya. Seseorang yang menduduki jabatan pemimpin hanya berakhir sebagai sosok pajangan. Ia tidak memiliki kewenangan secara pasti.
5. Tim dan organisasi susah berkembang
Pola kemajuan organisasi ditentukan oleh perkembangan secara berkala. Seharusnya, hari sekarang lebih baik daripada hari kemarin. Namun, jika kita membicarakan kemajuan suatu organisasi, tentunya berkaitan erat dengan keberadaan seorang pemimpin.
Kamu harus mengetahui hal buruk saat memimpin tidak mampu mendelegasikan tugas. Sudah pasti banyak kekacauan muncul di tengah jalan. Akibatnya, tim dan organisasi susah berkembang. Setiap orang berjalan di atas ambisi masing-masing tanpa memikirkan tujuan bersama.
6. Sering terjadi kecerobohan dari hal kecil dan sederhana
Mungkin kamu masih menganggap kegagalan bisa bersumber dari kecerobohan besar. Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Mari kita berpikir lebih bijaksana lagi agar terhindar dari kesalahan.
Kecerobohan bisa saja terjadi saat seorang pemimpin tidak mampu mendelegasikan tugas. Ia menyerahkan wewenang dan tanggung jawab tidak melihat sesuai porsinya. Mereka yang tidak kompeten bisa saja melakukan kecerobohan. Dari hal kecil ini bisa memicu terjadinya kegagalan.
Organisasi sudah seharusnya dipimpin oleh sosok manusia bijaksana. Termasuk mereka yang tegas dalam mengambil keputusan dan mampu mendelegasikan tugas secara efektif dan efisien. Ketika seorang pemimpin tidak mampu memenuhi fungsi tersebut, jangan heran dengan hal buruk yang akan terjadi. Alih-alih berkembang, tim dan organisasi justru menuju arah bubar.
Baca Juga: 6 Fungsi Penting Keterampilan Berkomunikasi bagi Seorang Pemimpin
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.