I'm Hatin' It: Saat Ide Marketing yang Keren Berubah Menjadi Sebuah Blunder

"Sebuah pembelajaran untuk kamu yang sedang meniti tangga usahamu"!

"Sebuah pembelajaran untuk kamu yang sedang meniti tangga usahamu"

Payin' With Lovin' adalah kampanye terbaru yang diluncurkan oleh McDonald's sebagai upaya meningkatkan penjualan mereka. Melalui kampanye ini, McD berupaya menyebarkan pesan 'Lovin' dan meningkatkan penjualan. Saat iklannya ditayangkan di Sunday Superbowl, kampanye itu terlihat begitu menggugah emosi penonton. 

I'm Hatin' It: Saat Ide Marketing yang Keren Berubah Menjadi Sebuah Blunder

I'm Hatin' It: Saat Ide Marketing yang Keren Berubah Menjadi Sebuah Blunder

Ide Bagus? 

Sistem kampanyenya sederhana. Mulai tanggal 2 Februari hingga 14 Februari, antara pukul 06.00-18.00, outlet-outlet McD akan memilih secara acak konsumen yang 'beruntung' mendapatkan pesanan secara gratis.

I'm Hatin' It: Saat Ide Marketing yang Keren Berubah Menjadi Sebuah Blunder

I'm Hatin' It: Saat Ide Marketing yang Keren Berubah Menjadi Sebuah Blunder

Melalui undian, konsumen akan diminta melakukan 'tindakan kasih sayang' bisa berupa high-five dengan pegawai McD, menelepon orang tua untuk mengatakan cinta, hingga mengajak pengunjung lain menari. 

dm-player

I'm Hatin' It: Saat Ide Marketing yang Keren Berubah Menjadi Sebuah Blunder

Bencana? 

Sayang, meski pesan dan rencananya cukup bagus, dalam dua hari pertama peluncurannya kampanye ini dinilai sebagai upaya marketing terburuk. Seorang pria mengatakan ia 'beruntung' mendapatkan kesempatan menelepon ibunya untuk mengatakan cinta. 

Masalahnya, pria itu punya riwayat depresi dan kecenderungan bunuh diri sejak SMA. Keluarga terdekatnya berjarak 300 mil dari tempatnya, dan ibunya berjarak lebih dari 1.000 mil darinya. Jadi, ketika ia menelepon ibunya dan mengatakan "I Love You" untuk makan siang gratis senilai 15 dolar, ibunya mulai ketakutan. Ia menghabiskan 15 menit selanjutnya untuk meyakinkan ibunya bahwa ia tak sedang ingin bunuh diri, dan memastikan ibunya tak mencari penerbangan tercepat untuk mengunjunginya. Setelah kejadian itu, ibunya mengaku mendapat serangan asma ringan. 

Pengunjung lain yang membeli sarapan di pagi hari mendapat perintah untuk mengajak pembeli lainnya menari. Bisa dibayangkan suasana 'awkward' yang tercipta, karena suasana masih pagi. Akhirnya, kasir yang bertugas membantu mengajak pengunjung berdiri dalam barisan dan menari. Untungnya, aksi tersebut tak berlangsung lama. Tapi saat ia kembali dengan sarapan gratisnya, yang terlintas dalam otaknya adalah ia melakukan kesalahan dengan keluar dari ruangannya untuk membeli sarapan. 

I'm Hatin' It: Saat Ide Marketing yang Keren Berubah Menjadi Sebuah Blunder

Kesalahan Eksekusi 

I'm Hatin' It: Saat Ide Marketing yang Keren Berubah Menjadi Sebuah Blunder

Media massa AS menilai kampanye ini sebagai marketing yang mengerikan, mengingat para pekerja yang diminta melakukan 'tugas emosional' ini adalah para kasir. Pekerja ini adalah mereka yang dibayar dengan upah rendah dan kesulitan bertahan hidup dengan upahnya yang minimal. Mereka mungkin sedang kelelahan karena dua atau tiga pekerjaan yang harus dilakoni tiap hari untuk bertahan hidup, tapi pekerja-pekerja itu dipaksa tersenyum dan menciptakan atmosfer antusias dari kampanye tersebut. Secara keseluruhan, kampanye ini dinilai mempermalukan konsumen dan McDonald’s.

Menurut kamu, apakah kampanye ini efektif untuk dilakukan?

Topik:

Berita Terkini Lainnya