3 Pertimbangan saat Memutuskan Resign Kerja karena Lingkungan Toksik

Sudah yakin mau berhenti kerja?

Salah satu hal yang paling menyulitkan dalam menjalani pekerjaan adalah berada di lingkungan kerja yang toksik. Tak dapat dihindari, kenyataan ini kerap dialami oleh banyak orang, dimana kantor bisa menjadi tempat yang paling tidak nyaman. Kalau tidak karena butuh pekerjaan, mungkin sudah banyak orang memutuskan untuk berhenti bekerja.

Coba ingat-ingat, berapa kali kamu berpikir untuk berhenti kerja karena beberapa sebab yang melatarbelakanginya. Contohnya saja, temanmu suka menikung dari belakang, rekan kerja suka mengadu domba, bergosip, pekerjaan overload, hingga atasan yang diskriminatif. Ada banyak sekali sikap toksik yang bisa kamu temui di lingkungan profesional. Namun, sebelum kamu benar-benar mengajukan diri untuk resign kerja karena lingkungan yang toksik, coba pertimbangkan ketiga hal berikut ini.

1. Coba introspeksi diri, siapa tahu kamu juga toksik bagi orang lain

3 Pertimbangan saat Memutuskan Resign Kerja karena Lingkungan Toksikilustrasi presentasi kerja (unsplash.com/campaign_creators)

Sebelum menilai orang lain, alangkah bijaknya jika kamu juga menilai diri sendiri terlebih dahulu. Seringkali tidak ada akibat jika tidak ada sebab. Seperti halnya orang lain yang bersikap toksik, bisa jadi penyebabnya karena kamu juga tak kalah toksik bagi mereka. Introspeksi diri, bijaklah menilai sikap, perilaku dan perbuatan diri sendiri kepada orang lain.

Mungkin selama ini kamu kurang bersikap baik, kamu suka egois atau kamu terlalu ambisius. Sehingga, orang lain merasa kesal dan membalas perbuatanmu tersebut. Bisa jadi juga selama ini kamu kurang bergaul, menutup diri dan merasa eksklusif, hal ini menyebabkan rekan kerjamu malas berteman denganmu. Jadi, coba perbaiki diri terlebih dahulu sebelum kamu terlalu frontal menilai orang lain, ya!

Baca Juga: 6 Tanda Kamu Sebaiknya Resign dari Pekerjaan, Jangan Abaikan!

2. Bisa jadi selama ini kamu kurang tegas dalam menetapkan batasan

3 Pertimbangan saat Memutuskan Resign Kerja karena Lingkungan Toksikilustrasi pria bekerja (unsplash.com/austindistel)

Merasakan perilaku toksik di lingkungan kerja tak semata-mata salah orang lain. Bisa jadi ini terjadi akibat ulahmu sendiri yang terlalu baik pada mereka. Kita semua tahu, bahwa di tempat kerja, kita tak bisa menuruti keinginan setiap orang, ada kalanya kamu harus bersikap tegas dan menolak. Gak perlu merasa gak enakan karena pastinya kamu akan dimanfaatkan.

Orang lain cenderung akan melihat kesempatan dalam setiap kebaikan yang kamu tawarkan. Sebab faktanya tak semua orang benar-benar tulus baik kepadamu. Seringkali ada niat terselubung ketika mereka meminta tolong. Jangan sampai kamu keseringan dimanfaatkan karena kamu sungkan menolak.

3. Bayangkan betapa sulitnya mencari pekerjaan setelah kamu resign

3 Pertimbangan saat Memutuskan Resign Kerja karena Lingkungan Toksikilustrasi mempelajari soft skill (unsplash.com/sickhews)

Mencari pekerjaan di zaman sekarang sangatlah sulit, ada begitu banyak persaingan di luar sana. Sebelum kamu mengeluh tentang keadaan saat ini, coba bayangkan ada berapa banyak orang yang menginginkan posisimu saat ini. Hidup memang tidak pernah mudah, tantangan selalu ada, itulah sebabnya kamu harus tetap bersyukur memiliki pekerjaan tersebut.

Setidaknya kamu sudah masuk ke dalam sistem, dimana kamu bisa bekerja dan mendapatkan gaji bulanan. Kamu tidak perlu bersaing dengan para pencari kerja yang mati-matian berusaha. Bayangkan momen frustasi ketika kamu dulu melamar pekerjaan, ikut ujian seleksi dan sebagainya. Kamu sudah ada di tahap sekarang ini, masa iya kamu menyerah dengan keadaan?

Meskipun berada di lingkungan kerja yang toksik, ubahlah cara pandang agar kamu gak selalu tertekan. Berusahalah untuk tegas dalam menetapkan batasan agar orang lain gak semena-mena terhadapmu. Dengan begitu, kamu jadi punya pertimbangan yang kuat untuk memutuskan resign.

Baca Juga: 5 Indikator untuk Resign Kerja dari Teori Alienasi Kerja Karl Marx

It's Me, Sire Photo Verified Writer It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya