5 Contoh Lapangan Kerja yang Terbentuk akibat Peran Hilirisasi

Mari kita gali potensi ekonomi Indonesia melalui hilirisasi

Hilirisasi merupakan proses peningkatan nilai tambah produk atau komoditas melalui pengolahan lebih lanjut, telah memainkan peran yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Selain meningkatkan nilai tambah, hilirisasi juga berdampak pada penciptaan lapangan kerja.

Seperti yang telah diungkapkan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada Rabu (5/10/2022) bahwa "Hilirisasi menciptakan lapangan pekerjaan di daerah dan memberikan kesempatan bagi masyarakat di daerah untuk menjadi pengusaha di daerahnya masing-masing." 

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lima contoh lapangan kerja yang tercipta akibat peran hilirisasi dalam berbagai sektor ekonomi.

1. Industri Pengolahan Pangan

5 Contoh Lapangan Kerja yang Terbentuk akibat Peran HilirisasiIndustri Pengolahan Pangan (unsplash.com/Elevate)

Hilirisasi dalam industri pengolahan pangan mencakup pemrosesan dan peningkatan nilai tambah bahan baku pertanian. Ini menciptakan peluang pekerjaan dalam produksi makanan, pengemasan, distribusi, dan pemasaran. Selain itu, sektor ini juga memerlukan tenaga kerja untuk pengembangan produk dan penelitian kualitas makanan.

Penting untuk dicatat bahwa hilirisasi dalam industri pengolahan pangan juga membutuhkan berbagai faktor pendukung, termasuk akses ke teknologi modern, infrastruktur yang memadai, pelatihan tenaga kerja, kebijakan yang mendukung, dan investasi dalam riset dan pengembangan.

Dengan mengoptimalkan peran industri pengolahan pangan dalam hilirisasi, suatu negara dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi dari sektor pertaniannya dan menciptakan keberlanjutan dan kesejahteraan pada transformasi ekonomi secara keseluruhan.

2. Pertambangan dan Energi

5 Contoh Lapangan Kerja yang Terbentuk akibat Peran HilirisasiPertambangan dan Energi (unsplash.com/Ben Wicks)

Sektor pertambangan dan energi seringkali merupakan pelopor hilirisasi. Dalam pengolahan mineral dan sumber daya energi seperti minyak dan gas, lapangan kerja dihasilkan di bidang pengeboran, pengolahan, dan pemurnian. Selain itu, ahli teknik dan ilmuwan yang terlibat dalam riset dan pengembangan juga memerlukan tenaga kerja yang terampil.

Richard juga menjelaskan, pembangunan smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur, merupakan wujud komitmen PT FI kepada pemerintah Indonesia. Ia menjelaskan, membutuhkan modal yang tidak sedikit, namun pembangunan smelter ini merupakan suatu kebanggaan karena merupakan single line smelter terbesar yang mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

Manfaat dari pengecoran ini tidak hanya berhenti pada investasi, namun juga menciptakan lapangan kerja dan mengembangkan masyarakat. Peluang masa depan di sektor pertambangan juga masih terbuka.

Baca Juga: 5 Dampak Baik Hilirisasi terhadap Perekonomian Indonesia

3. Industri Tekstil dan Garmen

dm-player
5 Contoh Lapangan Kerja yang Terbentuk akibat Peran HilirisasiIndustri Tekstil dan Garmen (unsplash.com/Kris Atomic)

Hilirisasi dalam industri tekstil dan garmen mencakup produksi benang, kain, dan pakaian jadi. Ini menciptakan peluang kerja dalam produksi, desain fashion, manajemen rantai pasokan, serta penelitian dan pengembangan tekstil. 

Perlu dicatat bahwa industri tekstil dan garmen juga menghadapi berbagai tantangan, termasuk persaingan global, isu-isu keberlanjutan, dan perubahan tren mode. Oleh karena itu investasi dalam teknologi, pelatihan tenaga kerja, peningkatan kualitas, dan keberlanjutan menjadi faktor kunci yang perlu diperhatikan oleh #KementerianInvestasi/BKPM dalam mendukung hilirisasi industri ini dan menjaga daya saingnya di pasar global.

4. Sektor Agribisnis

5 Contoh Lapangan Kerja yang Terbentuk akibat Peran HilirisasiSektor Agribisnis (unsplash.com/Marta Ortigosa)

Agribisnis melibatkan berbagai aktivitas seperti pengolahan susu, penggilingan gandum, dan produksi produk olahan dari hasil pertanian. Hilirisasi di sektor ini menciptakan peluang kerja dalam produksi pakan ternak, pengolahan makanan, distribusi, dan pengemasan produk pertanian.

Pada saat yang sama untuk mewujudkan industri agropangan, Kementerian Perindustrian meningkatkan nilai tambah produk minyak sawit menjadi oleo-food complex (makanan dan nutrisi), kompleks oleokimia dan biomaterial (bahan kimia dan deterjen) serta biofuel berbasis sawit. Kombinasi (seperti biodiesel, solar ramah lingkungan, bahan bakar ramah lingkungan, dan biomassa).

Seperti yang diungkapkan oleh Agus bahwa hingga September 2022, ekspor produk industri berbasis kelapa sawit telah mencapai USD29 miliar yaitu “Hilirisasi minyak sawit yang diolah menjadi berbagai produk turunan dapat menghasilkan nilai tambah sampai dengan empat kali lipat.”

5. Teknologi Informasi dan Komunikasi

5 Contoh Lapangan Kerja yang Terbentuk akibat Peran HilirisasiTeknologi Informasi dan Komunikasi (unsplash.com/Kaleidico)

Hilirisasi dalam sektor TIK menciptakan peluang kerja di berbagai bidang, termasuk pengembangan perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan terkait. Para profesional dalam bidang ini seperti pengembang perangkat lunak, insinyur jaringan, dan analis data sangat diperlukan dalam menghasilkan inovasi dan pengembangan teknologi baru.

Peran hilirisasi dalam menciptakan lapangan kerja sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan meningkatnya nilai tambah produk atau komoditas, hilirisasi memberikan insentif bagi perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja dalam berbagai sektor. Hal ini menciptakan peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melalui penciptaan lapangan kerja yang beragam dan berkelanjutan.

Jadi, mari kita gali potensi dan mulai berkontribusi dengan mendukung #HilirisasiUntukNegeri!  

 

Baca Juga: 3 Alasan Indonesia Melakukan Hilirisasi, Kunci Negara Maju

Oktavia Isanur Maghfiroh Photo Verified Writer Oktavia Isanur Maghfiroh

just do it! // find me @oktaviaa2510

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya