Kamu fresh graduate dan sedang mencari kerja?
Dalam era Industri 4.0, pelamar kerja semakin dimudahkan untuk mencari kerja. Kita bisa mencari info lowongan kerja dari berbagai web atau aplikasi pencari kerja dan bisa langsung mengirim lamaran kerja lewat surat elektronik. Meskipun begitu, persaingan kerja kini juga semakin sulit, terutama untuk fresh graduate yang belum punya pengalaman.
Supaya kesempatan diterima kerja kamu semakin tinggi, yuk cek panduan berikut!
Hal paling dasar yang perlu kamu lakukan adalah riset perusahaan! Banyak fresh graduate yang asal kirim cv saja, baru riset perusahaan setelah mendapat panggilan wawancara. Padahal, akan lebih baik kalau kamu riset sebelum mengirimkan cv.
Riset yang kamu lakukan bisa melalui web atau media sosial perusahaan tersebut. Lebih baik lagi kalau kamu bertanya langsung ke kakak kelas atau kenalanmu yang sudah lebih dulu menjadi karyawan di perusahaan tersebut. Dengan begini, kamu jadi bisa paham karakter perusahaan tersebut dan bikin cv yang sesuai.
Setelah riset perusahaan, kamu perlu membuat CV yang menarik. Sudah menjadi rahasia umum kalau HRD bakal membaca lebih dahulu CV yang terlihat mengundang. Apalagi kalau kamu bekerja di bidang kreatif, HRD pasti bakal mencari sisi kreativitasmu dari CV.
Tapi ingat, meskipun CV dibuat menarik, jangan sampai CV jadi boros dan terlalu penuh. Tuliskan pengalaman-pengalaman yang relevan dengan bidang pekerjaan yang kamu incar. Pastikan juga gak ada typo atau salah info dalam CV ya!
Dalam industri 4.0, banyak pelamar kerja menggunakan email untuk melamar kerja. Sayangnya, banyak HRD yang masih mendapatkan surat lamaran kerja via email tanpa cover letter sebagai pengantar. Para pencari kerja hanya mengirimkan attachment berupa CV saja tanpa ada penjelasan maksud, tujuan, dan alasan mengirimkan email tersebut.
Kesalahan dasar ini patut kamu hindari. Pastikan ketika mengirim email lamaran kerja, kamu memberikan pengantar di body email tentang lamaran kerjamu. Gak harus panjang-panjang, kok. Yang penting kamu menunjukkan profesionalitas, kesopanan dan juga keseriusan dalam mencari kerja. Bukan cuma aji mumpung, siapa tahu dapat.
Supaya HRD terkesan dengan kemampuanmu, kamu bisa menggunakan istilah-istilah teknis dalam surat lamaran kerja yang sesuai dengan bidangmu. HRD tentu akan lebih percaya bahwa kamu benar-benar memiliki kemampuan ketika kamu sudah mengetahui hal-hal teknis yang akan dipakai dalam dunia kerja nantinya.
Misalnya, kalau kamu melamar menjadi social media spesialist, kamu bisa menulis hal demikian: "Saya mampu menganalisa report insight, reach dan engagement akun sosial media. Saya juga mampu mendeteksi akun selebgram palsu yang hanya beli followers."
Terakhir, revolusi industri 4.0 ditandai dengan semakin berkembangnya media sosial. Setiap hari, kita rajin update atau sekadar cek akun media sosial kita. Memang kita bebas berekspresi dalam media sosial, namun kalau sedang mencari kerja, lebih baik kita 'benahi' akun media sosial kita.
HRD suka iseng cek akun media sosial pelamar kerja untuk mempelajari lebih lanjut tentang karakter dan kemampuan mereka. Kalau misal akun medsos mu banyak berisi konten aneh atau suka melontarkan hate speech, tentu HRD bakal illfeel sama kamu.
Begitulah panduan mencari kerja untuk fresh graduate dalam industri 4.0. Semoga bermanfaat dan semoga cepat dapat kerja!