Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Perbedaan Percaya Diri vs Overconfidence

Ilustrasi interview (Pexels.com/Resume Genius)
Intinya sih...
  • Percaya diri dan overconfidence memiliki perbedaan tipis, namun dampaknya jauh berbeda.
  • Orang percaya diri sadar kapasitas dirinya, terbuka untuk belajar, dan tidak suka pamer.
  • Orang percaya diri menerima kritik dengan kepala dingin dan mengerti bahwa proses itu penting.

Percaya diri sering banget dianggap sebagai salah satu kunci kesuksesan. Gak heran, banyak orang berlomba-lomba nunjukin kalau mereka yakin sama diri sendiri. Tapi hati-hati, karena kadang saking inginnya terlihat percaya diri, kita gak sadar udah masuk ke ranah overconfidence alias terlalu percaya diri. Bedanya tipis, tapi dampaknya bisa jauh banget.

Percaya diri bisa bikin kamu makin berkembang, sementara overconfidence justru bikin kamu susah menerima masukan. Jadi penting banget buat tahu batasnya. Jangan sampai niatnya mau tampil meyakinkan, eh malah bikin orang ilfeel atau terkesan arogan. Nah, biar makin peka, yuk kenali perbedaan antara percaya diri dan overconfidence berikut ini!

1. Percaya diri tahu batas, overconfidence merasa tahu segalanya

Ilustrasi sedang berbincang (Pexels.com/MART PRODUCTION)

Orang yang percaya diri biasanya sadar kapasitas dirinya. Dia tahu sejauh mana kemampuannya dan gak ragu bilang "aku belum tahu" kalau memang belum paham suatu hal. Tapi orang yang overconfident, merasa dirinya selalu benar dan paham segalanya. Bahkan ketika dia gak ngerti pun, dia tetap sok yakin dan kadang malah ngotot.

Tipe yang overconfident ini sering banget gak mau belajar hal baru karena ngerasa udah cukup pintar. Padahal, belajar itu proses seumur hidup. Sikap kayak gini bisa jadi bumerang, apalagi kalau berada di lingkungan kerja atau tim. Beda banget sama orang percaya diri yang terbuka buat belajar dan diskusi.

2. Percaya diri bikin nyaman, overconfidence bikin orang menjauh

Ilustrasi suasana di kantor (Pexels.com/Vlada Karpovich)

Orang yang benar-benar percaya diri biasanya justru humble dan gak suka pamer. Kehadirannya bikin nyaman karena dia gak merasa perlu nunjukin segalanya. Dia tahu kapan harus bicara dan kapan harus mendengarkan. Nah, beda sama orang yang overconfident, biasanya ngomongnya terus-menerus tentang dirinya, prestasinya, dan pencapaiannya.

Gak salah sih bangga sama pencapaian, tapi kalau tiap lima menit ngomongnya itu lagi-itu lagi, ya bikin capek juga. Alih-alih bikin orang kagum, yang ada malah bikin orang malas dekat-dekat. Overconfidence bisa bikin orang merasa gak dihargai atau dibanding-bandingkan. Sementara percaya diri itu punya aura yang lebih tenang dan menyenangkan.

3. Percaya diri mau menerima kritik, overconfidence mudah defensif

Ilustrasi diskusi bersama (Pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Ciri khas orang yang percaya diri adalah dia bisa menerima kritik dengan kepala dingin. Dia tahu kritik itu bisa jadi bahan evaluasi untuk jadi lebih baik. Bahkan kalau dikritik di depan umum pun, dia gak langsung tersinggung atau marah. Beda banget sama orang overconfident yang gampang banget baper dan defensif kalau dikasih masukan.

Biasanya, orang yang terlalu percaya diri ngerasa dirinya udah paling benar, jadi kalau ada yang mengoreksi, dia anggap itu sebagai serangan. Padahal, di dunia ini gak ada manusia yang sempurna. Kalau kamu gak bisa dikritik, gimana bisa berkembang? Percaya diri yang sehat justru tumbuh dari kesadaran bahwa kamu masih bisa jadi lebih baik.

4. Percaya diri sadar proses, overconfidence maunya instan dan langsung diakui

Ilustrasi sedang berdiskusi (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Orang yang percaya diri ngerti banget bahwa proses itu penting. Dia tahu hasil gak akan datang dalam semalam, dan keberhasilan butuh usaha yang konsisten. Dia sabar dan tetap rendah hati meski belum ada pengakuan. Sementara itu, overconfident justru ingin cepat-cepat diakui. Baru mulai sedikit aja, udah ingin dipuji habis-habisan.

Overconfidence sering kali muncul dari ego yang haus validasi. Karena itu, kalau gak dapat perhatian atau pengakuan, dia bisa ngerasa gagal atau minder. Padahal, percaya diri yang sejati justru datang dari ketenangan bahwa kamu tahu apa yang kamu lakukan, meskipun belum semua orang melihatnya.

Gak ada salahnya buat bangga sama diri sendiri, tapi jangan sampai kebablasan. Percaya diri itu sehat kalau tetap dibarengi dengan kesadaran diri dan rasa ingin belajar. Sementara overconfidence bisa bikin kamu berhenti berkembang dan dijauhi orang-orang di sekitarmu. Jadi, yuk evaluasi lagi, kamu selama ini udah percaya diri atau tanpa sadar malah overconfident?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us