Di masa sekarang ini, kita tuntut untuk mampu menjadi bibit unggul agar dapat bersaing dengan yang lain. Tentu dengan melakukan perkembangan diri secara tekun bisa menjadi modal awal dalam menghadapi dunia pekerjaan yang nyata.
Namun, perlu disadari bahwa jika ingin berkembang, ada beberapa pola pikir yang harus dihindari. Bahayanya, jika mindset ini bersemayam dalam pikiranmu, niscaya perkembangan kualitas dirimu akan jalan di tempat. Perhatikan poin berikut dengan baik, ya!
Jika saat ini kamu masih senang dengan proses yang singkat, well, sudah tiba masanya kamu menyadari jika hal ini tidak selamanya berlaku. Ada beberapa hal yang memang tidak bisa didapatkan dengan secepat kilat, salah satunya mengenai pengembangan diri.
Kita semua butuh waktu untuk berkembang. Semua orang pun memiliki waktu yang berbeda-beda dalam melangkah. Untuk meraih kualitas diri yang unggul, tentu dengan selalu memberikan yang terbaik. Singkatnya, bekerja dan berusaha untuk terus meningkatkan kualitas dirinya.
Meski tak ada yang menjamin hasil akhir, tapi mereka percaya jika bekerja keras sudah lebih dari cukup sebagai modal awal kesuksesan.
Ketakutan masih menjadi masalah utama bagi beberapa orang. Padahal, jika disadari dengan seksama justru ketakutan ini yang bisa menghambatmu dalam mengembangkan kualitas diri, lho.
Ya, rasa takut yang ada dalam diri akan selalu memenjarakan pikiran untuk terjebak di tempat yang sama. Rasa takut itu mendiagnosa berbagai macam hal buruk, seperti kegagalan. Hal ini lantas membuat orang-orang nyaman di tempat-tempat situ saja, sebab mereka takut, jika melangkah sedikit, mereka berpikir akan jatuh.
Oleh karenanya jika kamu ingin menjadi pribadi yang terus bergerak maju, maka rasa takut harus dihilangkan, ya!
Pernah gak sih kamu sedang mengerjakan sesuatu, namun karena kamu nge-stuck akhirnya kamu berharap kehadiran 'pahlawan' yang bisa membantumu? Well, jika pernah, maka sebaiknya kamu menyimak baik-baik poin ini.
Jika pola pikir yang selalu mengharap terhadap bantuan orang lain, percayalah jika ini justru menghambat dirimu. Pengharapan ini akan mematikan ide-ide kreatif yang bisa saja muncul dari dalam benak. Alhasil, kamu pun tak dapat menyelesaikan sesuatu dengan baik karena terlanjur berharap kepada orang lain.
Yuk, selalu percayakan semuanya pada dirimu jika kamu juga bisa melakukannya sendirian. Tanamkan kemandirian dan mulailah menyelesaikan pekerjaanmu dengan rasa bertanggungjawab.
Tentunya masih banyak dijumpai manusia yang jarang mengevaluasi diri. Atau kah justru hal ini terjadi pada diri sendiri?
Evaluasi merupakan salah satu cara untuk mengukur sejauh mana perkembangan dirimu. Sejauh langkahmu hingga saat ini, apakah sudah memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitasmu?
Melalui evaluasi ini akan membantumu mencari tahu apa yang kurang dari usaha yang telah dilakukan. Misalnya saja kamu telah bekerja dengan baik, namun, saat evaluasi ternyata kamu bertemu kendala yang bisa datang kapan saja. Alhasil, elaborasilah hasil evaluasimu tersebut agar kamu bisa melengkapi kekurangan tersebut.
Bermimpi memang enak. Melaluin pikiran, kita bisa mengatur sesuka mungkin apa yang diinginkan. Misalnya, suatu saat nanti ingin menjadi dokter, jurnalis, atau bahkan presiden.
Memang tak ada salahnya bermimpi. Justru bermimpi diperlukan sebagai motivasi diri untuk terus berkembang. Namun, kalau bermimpi tapi tak ada aksi, bagaimana jadinya?
Oleh karenanya, mulai sekarang rincikanlah apa yang ingin kamu capai dalam 5 tahun hingga 20 tahun ke depan. Jika selesai menatanya, tentukanlah aksi atau langkah yang akan kamu lakukan selanjutnya untuk mencapai mimpi tersebut. Pokoknya jangan biarkan mimpi-mimpimu hanya menari-nari dalam pikiran tapi tak ada aksi nyata, ya.
Dalam mengembangkan diri, tentu dibutuhkan berbagai langkah yang dapat mengasah kemampuan yang dimiliki. Melakukannya pun tak dapat dilakukan hanya sekali, melainkan harus berkali-kali hingga kita mahir. Untuk menggapai perkembangan diri yang berkualitas, yuk, terus melangkah dan jangan terapkan lima mindset di atas. Semangat!