6 Rasa Kangen setelah Resign, Tanda Ingin Kembali Bekerja?

- Merindukan gajian sebagai hasil kerja keras
- Kangen akan teman-teman kerja yang akrab
- Rindu akan kesibukan super sibuk dan perjalanan dinas
Kamu memutuskan resign tentu dengan alasan yang kuat. Bisa karena dirimu sudah lama gak betah bekerja di situ atau ingin fokus melanjutkan studi. Buat perempuan bisa juga diminta berhenti bekerja oleh pasangannya.
Dapat pula kamu mengundurkan diri sebab ingin membangun usaha sendiri. Apa pun penyebab pengunduran dirimu, wajar kalau nanti timbul perasaan rindu terhadap lingkungan kerja lama. Bahkan bila tadinya rutinitasmu di kantor bikin bosan dan stres, seiring waktu perasaan negatifmu dapat berubah menjadi lebih positif.
Makin lama kamu bekerja di suatu tempat, makin mungkin suatu saat nanti dirimu kangen dengan aktivitas lama. Apakah ini tanda kamu menyesal sudah resign atau cuma ingin bekerja lagi di kantor lain? Dua-duanya dapat terjadi. Uniknya, bukan cuma hal-hal indah yang mendadak dirindukan. Bisa juga momen-momen menyebalkannya. Keseluruhan rasa kangen setelah resign itu terangkum di bawah ini.
1. Kangen gajian

Gajian selepas dirimu bekerja keras dalam seminggu atau sebulan rasanya memuaskan sekali. Walaupun sekarang perekonomianmu baik-baik saja, mendapatkan uang dari kerja keras sendiri terasa luar biasa. Pendapatanmu dulu boleh jadi gak sebanyak uang belanja yang diberikan pasangan.
Tapi tetap saja kamu rasanya amat bahagia saban gajian. Dirimu bangga karena mampu menghasilkan uang sendiri. Bila pun sekarang kamu masih mencari uang dengan membuka usaha, kenangan gajian di kantor barangkali tak terlupakan.
Dirimu dan teman-teman sering saling bercanda tentang waktu gajian yang sebentar lagi. Semua orang mendadak penuh harap sekaligus rencana menjelang tanggal gajian. Ada yang berharap bulan ini dapat bonus lebih banyak, berencana liburan, dan sebagainya.
2. Kangen teman-teman kerja

Bagi sebagian orang, teman kerja bukan kawan sejati. Artinya, mereka sengaja membangun batasan yang cukup ketat dalam hubungannya dengan teman kantor. Pokoknya, interaksi terbatas pada urusan pekerjaan.
Pekerjaan selesai, hubungan pun seakan-akan usai. Mereka tak mau terikat secara emosi dengan kawan kantor. Alasannya biasanya terkait dengan persaingan kerja yang sering gak sehat.
Semua orang dianggap dapat menjadi musuh dalam selimut dan menusuk dari belakang. Itu sebabnya mereka tak mau dekat-dekat. Tapi buatmu yang punya hubungan lebih sehat dan akrab dengan kawan-kawan kantor, resign pasti membuatmu kerap merindukan mereka. Meski komunikasi tidak terputus sama sekali, tentu tak bisa sesering dulu. Apalagi buat kalian bertemu.
3. Kangen hari-hari super sibuk

Dulu ini termasuk yang paling membuatmu gak betah. Bahkan kesibukan tinggi dapat mendorongmu sampai resign walaupun gajimu bagus. Rasanya tempo hari kamu berjanji tidak akan mau lagi bekerja sampai sesibuk itu.
Dirimu merasa hidupmu sudah tak lagi selayaknya manusia, melainkan robot. Pun pemilik usaha yang paling diuntungkan dari kerja kerasmu. Kenyataannya, kini kamu malah sering merindukannya. Rasa kangen ini muncul bukan tanpa sebab.
Kamu sudah terbiasa sibuk selama sekian tahun. Kemarin-kemarin dirimu merasa lelah sekali sampai memutuskan berhenti kerja. Namun, alam bawah sadarmu telah menjadikan kesibukan sebagai kebutuhan dan bentuk eksistensi diri. Begitu rasa capekmu hilang, kamu malah stres bila tak ada kesibukan pengganti.
4. Kangen perjalanan pergi dan pulang kantor

Tentu tidak semua orang akan merindukan perjalanan berangkat dan pulang kantor. Makin tidak manusiawi perjalanannya, makin mungkin mereka merasa trauma. Seperti apabila mereka harus berdesak-desakan di dalam kendaraan umum.
Bernapas saja susah. Setiap jam berangkat serta pulang kerja terasa seperti pertarungan hidup dan mati. Bagaimana kalau mereka tidak kuat lalu pingsan? Atau, terjatuh dan terinjak-injak. Adakah orang yang akan menolongnya?
Namun, apabila perjalananmu pergi serta pulang kantor relatif aman, rasa kangen sangat mungkin muncul. Memang terkadang dirimu juga terburu-buru. Akan tetapi, terjun ke jalan raya bersama begitu banyak pekerja lainnya memantik semangatmu dalam memperjuangkan hidup.
5. Kangen perjalanan dinas ke luar kota bahkan luar negeri

Dulu kamu sampai bosan sebentar-sebentar ditugaskan ke luar kota bahkan luar negeri. Rasanya melelahkan. Dirimu telah sibuk di kantor, dinas ke luar kota, dan pulang-pulang gak bisa bolos barang sehari.
Akan tetapi, kini setelah kamu tak pernah lagi menempuh perjalanan dinas malah kangen. Ternyata itulah perjalanan yang paling menyenangkan. Perjalanan dinas memungkinkanmu melihat berbagai kota bahkan negara serta menginap di hotel yang berlainan.
Dirimu juga bisa menaiki berbagai alat transportasi tanpa membayar sepeser pun. Justru kamu mendapatkan uang saku yang lumayan. Di sela-sela acara kantor, dirimu masih sempat jalan-jalan. Sekarang kamu mau ke mana pun harus membayar sendiri semua kebutuhan.
6. Kangen dimarahi dan berdebat dengan bos

Aneh, tapi ini juga sangat mungkin terjadi setelah cukup lama kamu resign. Dulu dirimu barangkali kesal sekali dengan bos. Dia bawel, gampang emosi, dan tak mau tahu beratnya tugas-tugasmu.
Saat kamu masih bekerja, tak terhitung lagi berapa kali bos memarahimu. Tidak jarang dirimu juga berani melawannya. Perdebatan panjang pun terjadi. Bila kamu pernah beberapa kali memenangkan perdebatan, lumrah kini dirimu merindukan momen tersebut.
Kamu masih ingat raut wajah atasan ketika kalah berdebat denganmu. Sekarang dirimu menjadi bertanya-tanya, siapa yang sering dimarahi bos? Apakah dia seberani dirimu dalam melawan kehendak serta emosinya yang keterlaluan? Kamu menjadi membayangkan kembali berdebat sengit dengannya.
Rasa kangen setelah resign serta merindukan kawan-kawan kerja wajar dirasakan. Bagaimanapun, dirimu punya banyak kenangan di tempat kerja. Kalau kamu ingin bekerja lagi, segera cari lowongan daripada stres di rumah saja.