3 Alasan Seseorang Yakin untuk Tidak Menikah, Ada Trauma!

Merasa nyaman dan baik-baik saja meski tanpa pasangan

Memasuki usia dewasa, biasanya kebanyakan orang akan mulai memikirkan tentang pernikahan. Mereka yang sudah punya kekasih lekas menyusun rencana untuk membawa hubungannya ke jenjang yang lebih tinggi. Sementara itu, orang-orang yang masih melajang kerap kali jadi lebih rajin berusaha untuk menemukan tambatan hatinya.

Namun ternyata, tidak semua orang memiliki kesibukan semacam ini. Sebagian orang sudah membulatkan tekad untuk mempertahankan status lajangnya sampai akhir hayat karena tidak ingin menikah. Meski ini adalah keputusan personal, tetapi realitanya justru banyak ditentang dan ditolak oleh mayoritas yang mendukung pernikahan.

Sebenarnya, mengapa seseorang lebih yakin untuk tidak menikah? Jawabannya ternyata beragam. Supaya tidak buru-buru menghakimi, lebih baik belajar untuk memahami alasan seseorang yakin tidah menikah berikut ini.

Baca Juga: Terbongkar Rahasianya, Ini Alasan Kenapa Artis Korea Tidak Menikah!

1. Mampu dan nyaman hidup tanpa pasangan

3 Alasan Seseorang Yakin untuk Tidak Menikah, Ada Trauma!ilustrasi seorang pria yang sedang mendengarkan lagu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu alasan seseorang betah melajang sebenarnya sederhana, yaitu karena dia sudah nyaman hidup sendiri. Orang itu merasa dirinya mampu untuk menghadapi semua tantangan hidup seorang diri. Jika suatu ketika membutuhkan bantuan, maka tinggal menghubungi keluarga, saudara, sahabat, atau teman.

Jangan salah, orang-orang seperti ini terkadang juga membayangkan bagaimana seandainya punya pasangan dan memutuskan untuk menikah. Namun, setelah menimbang-nimbang dengan jeli, tampaknya hidup seorang diri lebih baik. Oleh sebab itu, mereka yakin untuk tidak berumah tangga.

2. Memprioritaskan kehidupan untuk berkarier

3 Alasan Seseorang Yakin untuk Tidak Menikah, Ada Trauma!ilustrasi seorang wanita karier (pexels.com/Andrea Piacquadio)
dm-player

Bagi sebagian besar orang, bekerja merupakan kewajiban, karena melalui aktivitas inilah mereka mendapatkan gaji untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sayangnya, masih banyak yang merasa terpaksa dan tidak menikmati pekerjaannya. Jika ada cara lain yang masuk akal agar bisa memperoleh uang, mungkin hal itu akan dipertimbangkan.

Namun, sebagian yang lain justru terlalu asyik dengan pekerjaannya. Mungkin karena sudah berhasil menemukan passion atau memang suka dengan tantangan. Tidak tanggung-tanggung, orang-orang seperti ini sanggup mencapai puncak karier tertinggi dan menghasilkan banyak prestasi.

Nah, mereka yang memprioritaskan kehidupan kariernya ini cukup banyak yang memutuskan untuk tetap melajang. Alasan terbesanya sering kali karena sulit membagi waktu untuk pekerjaan dan pasangan. Lebih baik memilih salah satu yang memang sudah terbukti mampu dikuasai, yaitu bekerja, daripada memaksakan diri untuk urusan pernikahan.

3. Punya pengalaman pahit tentang hidup berpasangan

3 Alasan Seseorang Yakin untuk Tidak Menikah, Ada Trauma!ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar (pexels.com/MART PRODUCTION)

Keinginan seseorang untuk melajang seumur hidup ternyata juga dipengaruhi oleh pengalaman buruk di masa lalu. Tidak menutup kemungkinan, dia pernah begitu percaya dan mencintai pasangannya, tetapi ternyata justru dikhianati. Peristiwa ini begitu menyakitkan dan meninggalkan luka yang mungkin tidak akan pernah sembuh sampai kapan pun.

Selain itu, seseorang yang tumbuh di dalam keluarga yang kurang harmonis juga bisa memutuskan untuk jadi lajang seumur hidup. Dia sudah “kenyang” melihat kedua orangtuanya bertengkar, saling menyakiti, atau bahkan memilih untuk berpisah.

Kegagalan orangtua dalam mempertahankan rumah tangga ini membuat orang tersebut tidak yakin bahwa dia bisa lebih baik. Akhirnya, dia memutuskan untuk tidak akan menikah.

Sebagaimana menikah, memutuskan untuk tidak menikah juga merupakan pilihan dalam hidup yang sudah dipikirkan dengan matang. Tidak perlu menghakimi siapa saja yang mengambil keputusan itu, karena sifatnya  pribadi dan seharusnya tidak ada yang merasa dirugikan. Jadi, mari saling menghormati agar hidup berjalan dengan damai dan bahagia.

Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Keluarga Toksik saat Persiapkan Pernikahan, Catat!

Ratna Kurnia Ramadhani Photo Verified Writer Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya