3 Alasan Seseorang Enggan Bekerja Sepenuh Hati, Kurang Apresiasi

Bukannya malas, lho

Menggeluti pekerjaan, terlepas dari apa pun bidangnya, sebaiknya dilakukan dengan penuh ketulusan dan tanggung jawab. Pasalnya, hal tersebut dapat membantu seseorang untuk bekerja dengan lebih giat, fokus, dan hati-hati. Jika sudah begini, tujuan akan lebih mudah tercapai sesuai dengan harapan.

Namun, rasanya selalu ada kendala yang menyebabkan seseorang seperti tidak memiliki hasrat untuk berkarya secara maksimal. Awalnya semangat itu ada, tetapi perlahan pudar seiring dengan berjalannya waktu. Kira-kira, apa penyebabnya? Beberapa faktor berikut ini dapat menyebabkan seseorang enggan bekerja dengan sepenuh hati.

1. Diberi pekerjaan tambahan saat mampu bekerja secara efektif dan efisien

3 Alasan Seseorang Enggan Bekerja Sepenuh Hati, Kurang Apresiasiilustrasi stress dalam bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sudah sepatutnya semua orang belajar untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien. Pasalnya, hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki kemampuan kerja yang baik dan manajemen waktu yang benar, sehingga bisa menyelesaikan tanggung jawabnya dengan lancar, tanpa melebihi batas waktu yang telah ditetapkan. Dengan begini, sisa waktu yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk istirahat sejenak melepas penat.

Sayangnya, sering kali orang-orang yang punya keterampilan seperti ini justru diminta untuk mengerjakan tugas sebanyak-banyaknya, bahkan yang termasuk diluar tanggung jawabnya. Sebagian pimpinan seolah tidak bisa melihat anak buahnya sedikit bersantai, bahkan saat pekerjaannya telah ditunaikan dengan baik. Akibatnya, banyak orang jadi mengulur waktu kerjanya dengan harapan tidak mendapatkan beban kerja tambahan. Masuk akal juga, sih.

2. Atasan tidak memberi kesempatan untuk menyampaikan kritik konstruktif

3 Alasan Seseorang Enggan Bekerja Sepenuh Hati, Kurang Apresiasiilustrasi percakapan (pexels.com/SHVETS Production)

Kritik yang bersifat membangun memiliki kontribusi besar dalam kelancaran menggapai suatu tujuan, termasuk untuk urusan pekerjaan. Hal ini berfungsi sebagai koridor yang menjaga segala sesuatu tetap berada pada jalur yang benar, sehingga apa pun yang diharapkan dapat dicapai. Oleh sebab itu, alangkah baiknya mengumpulkan sebanyak mungkin kritik konstruktif semacam ini agar menciptakan suasana yang positif.

Sayangnya, tidak semua atasan cukup berbesar hati dalam menerima kritik, termasuk yang sifatnya membangun, meski terjadi suatu permasalahan. Segala bentuk kritik dianggap sebagai hal yang tidak baik atau tidak bernilai karena yang utama adalah bisa menjalankan perintah pimpinan.

Hal semacam ini menjadi keadaan yang sangat buruk bagi mereka yang punya komitmen untuk bekerja dengan benar karena meski berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab sepenuh hati, tetapi malah dipaksa mengikuti aturan yang kurang tepat.

Baca Juga: 4 Trik Kembalikan Semangat Kerja Usai Libur Lebaran

3. Tidak mendapatkan apresiasi sesuai dengan keahlian yang dimiliki

3 Alasan Seseorang Enggan Bekerja Sepenuh Hati, Kurang Apresiasiilustrasi seseorang yang stres dalam bekerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Bicara soal pekerjaan, sudah sepantasnya bahwa pihak pencari dan pemberi kerja saling menjalankan tugasnya dengan baik. Pekerja memiliki keahlian dan memenuhi segala tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya.

Pihak pemberi kerja harus memberikan perintah yang sesuai deskripsi pekerjaan serta membayarkan besaran gaji yang telah menjadi kesepakatan di awal. Dengan begini, terciptalah ekosistem kerja yang profesional dan nyaman bagi semua pihak.

Namun demikian, masih ada saja pihak pemberi kerja yang tidak bersedia memberikan gaji dengan jumlah yang layak kepada para pekerjanya. Mungkin awalnya masih sesuai. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, karyawan diberi tambahan beban kerja dan diminta untuk mengikuti aneka ragam pelatihan, tetapi nominal uang yang diterima setiap bulan tidak bertambah. Tanpa adanya apresiasi yang pantas, rasanya wajar apabila orang-orang itu jadi enggan untuk bekerja dengan sepenuh hati, bukan begitu?

Sebisa mungkin, pekerjaan yang digeluti memang harus dijalankan dengan sepenuh hati agar segalanya berjalan lancar dan terasa lebih menyenangkan. Namun, beberapa faktor seperti yang telah diulas dalam artikel ini dapat menurunkan integritas seseorang dalam menjalankan tanggung jawabnya. Kalau sudah begini, pihak pemberi kerja wajib melakukan evaluasi supaya keadaan tidak semakin memburuk. Semoga segera ada solusi nyata yang menguntungkan semua pihak, ya!

Baca Juga: 15 Ucapan untuk Teman yang Resign, Perpisahan Lebih Berkesan

Ratna Kurnia Ramadhani Photo Verified Writer Ratna Kurnia Ramadhani

Sometimes a Vet, sometimes a writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya