3 Tips Menyikapi Keinginan untuk Resign dari Pekerjaan 

Mundur boleh, tetapi jangan hanya karena emosi sesaat, ya!

Bosan, lelah, bahkan burnout merupakan beberapa risiko yang sudah tentu bisa dialami oleh siapa pun yang menggeluti pekerjaan. Penyebab kejadian itu pun cukup bervariasi, mulai dari urusan beban kerja yang seperti tidak ada habisnya, rekan kerja yang sulit untuk bersikap kooperatif, hingga lingkungan yang terasa kurang nyaman. Jika stres sudah menumpuk dan sulit diatasi, biasanya akan terbit keinginan untuk resign alias mengundurkan diri dari pekerjaan.

Meski resign dirasa bisa menjadi solusi untuk melegakan hati dan menghempaskan seluruh beban pikiran, tetapi sebaiknya kamu tidak gegabah dalam mengambil keputusan tersebut. Pasalnya, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu supaya pilihan untuk melepaskan pekerjaan yang ditekuni saat ini tidak malah menambah masalah baru. Lantas, bagaimana agar tidak salah langkah? Coba pelajari beberapa tips untuk menyikapi keinginan resign berikut ini, yuk!

Baca Juga: 3 Pertimbangan saat Memutuskan Resign Kerja karena Lingkungan Toksik

1. Kenali betul penyebab munculnya keinginan untuk resign

3 Tips Menyikapi Keinginan untuk Resign dari Pekerjaan ilustrasi seseorang yang sedang berpikir (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tidak dapat dimungkiri bahwa bekerja memang bisa terasa begitu melelahkan, baik secara fisik mau pun mental. Setiap memulai hari, rasanya berangkat kerja menjadi satu-satunya hal yang tidak ingin dilakoni. Biasanya, situasi semacam ini dialami bila ada masalah terkait pekerjaan yang sekiranya tidak kunjung bisa diselesaikan dengan tuntas. Akibatnya, muncul dorongan untuk resign dengan harapan membuat keadaan menjadi lebih baik.

Sebelum benar-benar melayangkan surat pengunduran diri, alangkah baiknya untuk merenung dengan saksama. Kenali dulu apa yang sesungguhnya memberatkan hatimu dalam meneruskan pekerjaan. Jika memang masalahnya masih dapat diatasi, maka jangan terburu-buru mundur. Namun, bila memang ada sesuatu yang sudah tidak bisa ditoleransi dan membuat hidupmu semakin tidak nyaman, kamu boleh memilih untuk pamit. Intinya, jangan sampai keputusan resign hadir hanya karena emosi sesaat, ya!

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Belum Siap Resign, Jangan sampai Menyesal!

2. Perbaiki kualitas diri

3 Tips Menyikapi Keinginan untuk Resign dari Pekerjaan ilustrasi kegiatan seminar (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Salah satu alasan seseorang ingin keluar dari pekerjaan adalah minimnya apresiasi yang diterima, padahal merasa bahwa dirinya punya banyak keunggulan. Sayangnya, orang tersebut mungkin lupa bahwa bisa saja ada beberapa rekannya yang jauh lebih hebat, menunjukkan kontribusi nyata untuk pihak pemberi kerja, serta berintegritas tinggi. Tidak heran apabila akhirnya perhatian tertuju pada orang-orang tersebut.

Jika kamu berada pada situasi yang demikian, sebaiknya lakukan evaluasi diri. Tingkatkan kualitas pribadi, seperti mengasah keterampilan komunikasi dan memertajam ilmu yang dikuasai alih-alih kesal dan mengundurkan diri. Siapa tahu, peluangmu untuk mendapat apresiasi yang lebih pantas akan terbuka lebar setelah kamu berusaha membuktikan kelayakanmu, bukan begitu?

3. Tentukan rencana yang tepat sebelum memutuskan untuk resign

3 Tips Menyikapi Keinginan untuk Resign dari Pekerjaan ilustrasi seorang pria yang sedang tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memutuskan untuk resign sebenarnya tidak mudah karena pasti akan ada beberapa aspek kehidupan yang terkena imbas negatif. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, maka bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Namun demikian, bila keinginan tersebut tetap muncul, bahkan setelah melalui perenungan panjang, maka mungkin memang itulah yang terbaik.

Sebelum benar-benar melepaskan pekerjaan yang dimiliki, kamu perlu menentukan rencana yang tepat. Pikirkan dengan cermat apa yang akan dilakukan setelah tidak lagi memiliki rutinitas kerja dan penghasilan yang menjadi sumber penghidupan selama ini. Dengan strategi yang matang tersebut, kamu akan lebih siap untuk memulai petualangan hidup yang baru.

Jika memang merasa sudah tidak cocok dengan pekerjaan yang digeluti, tentu kamu boleh memutuskan untuk resign dan memulai lembaran baru yang lebih baik. Namun demikian, pastikan bahwa pilihan tersebut telah melalui berbagai pertimbangan matang dan bisa dipertanggungjawabkan. Jangan sampai melepaskan sumber nafkah hanya karena emosi sesaat karena pasti rawan menimbulkan penyesalan. Jadi, utamakan kebijaksanaan agar bisa mengambil keputusan yang paling tepat, ya!

Baca Juga: 5 Tips Mencegah Rasa Menyesal setelah Resign Kerja, Perhitungkan!

Ratna Kurnia Ramadhani Photo Verified Writer Ratna Kurnia Ramadhani

Sometimes a Vet, sometimes a writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya